Ternyata, Kapal Perang Belum Dikerahkan
JAKARTA--Deputi Komunikasi dan Informasi Kementerian Koordinator Polhukam Agus Barnas mengungkapkan, rencana penggunaan kapal perang sebagai tempat pengungsian korban kabut asap adalah alternatif terakhir yang dilakukan pemerintah. Sejauh ini, kata dia, pemerintah baru membentuk shelter-shelter pengungsian di darat.
"Kami bentuk shelter di setiap tempat di daerah, yang asapnya tidak terlalu parah. Di situ kami pasangkan AC dan alat pembersih udara. Jadi untuk kapal perang itu alternatif terakhir," ujar Agus saat dihubungi JPNN, Senin (26/10).
Agus menegaskan, untuk evakuasi warga pemerintah tidak melakukan seperti bedol desa. Polsek dan Koramil, kata dia, bersama dinas sosial diminta mendata warga yang rentan terhadap asap. Seperti kaum ibu, anak-anak dan lansia. Mereka akan ditempatkan di setiap shelter. Menurutnya, shelter bisa dibuat di gedung pemerintah ataupun sekolah.
"Jika di suatu tempat itu sudah tidak ada tempat yang baik udaranya, baru dipindahkan ke shelter di daerah lain," imbuh Agus.
Meski begitu, kata Agus, enam kapal perang tetap disiapkan untuk evakuasi warga yang rentan. Tiga kapal ditempatkan di Sumatera Selatan dan sisanya di Kalimantan. (flo/jpnn)
Sumber
Keputusan Rapat di Istana: Kerahkan Kapal Perang!
JAKARTA - Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, TNI Angkatan Laut telah menyiapkan kapal perang sebagai lokasi alternatif tempat pengungsian bagi para korban bencana kabut asap akibat pembakaran lahan dan hutan.
Hal ini disampaikannya dalam jumpa pers usai rapat terbatas terkait penanganan asap di kantor presiden, Jakarta, Jumat (23/10).
“Kami sudah persiapkan kapal perang maupun Pelni, untuk kalau diperlukan akan dijadikan tempat pengungsian di daerah-daerah tertentu, di Sumatera dan Kalimantan,” ujar Luhut.
Saat ini, ujarnya, sudah ada 6 kapal TNI yang disiapkan. Ia sekaligus menampik sejumlah isu yang menyebut kapal-kapal tersebut disiapkan untuk penyelesaian masalah Laut Tiongkok Selatan.
“Kami siapkan ada enam kapal TNI, tiga atau dua nanti disiapkan di Kalimantan tergantung Panglima TNI instruksinya dan nanti di pantai dekat Sumatera,” imbuh Luhut.
Menurutnya, langkah evakuasi ini nantinya mengutamakan kaum ibu, anak-anak, dan lansia. (flo/jpnn)
Sumber