Quote:
BANDUNG, BIJAKS – Ucapan Terimakasih kembali diberikan kepada salah satu pemimpin yang dicintai warga Bandung, Ridwan Kamil. Ucapan tersebut datang pengurus pusat organisasi tempat bernanungnya kaum syiah di Indonesia, Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI). Selain ucapan terimakasih, IJABI menilai Kang Emil,sapaan akrab Ridwan Kamil merupakan panutan pemimpin daerah lainnya, khusunya Walikota Bogor, Bima Arya.
Ucapan terimakasih itu disampiakan atas dijinkannya anggota IJABI mengadakan perayaan hari Asyura oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil. “Meski ditentang sekelompok kecil intoleran, Asyura sukses diadakan di Stadion Persib Bandung. Terimakasih Walikota & Kapolrestabes Bandung,” terang IJABI melalui akun twitternya, @ijabipp (24/10).
Bagi IJABI, diizinkannya peringatan tersebut menjadi bukti bahwa Ridwan Kamil telah membuktikan komitmennya menjadikan Bandung sebagai Kota HAM. “Ridwan Kamil membuktikan komitmennya jadikan Bandung Kota HAM. Walikota Bandung ini tidak tunduk pd tekanan kelompok kecil intoleran. Salut!” terang @ijabipp
Kebijakan yang diambil Ridwan Kamil ini bersebrangan dengan Walikota Bogor, Bima Arya. Bila Ridwan Kamil mengijinkan perayaan Asyuro, Bima Arya malah mengeluarkan surat edaran yang melarang Syiah untuk beraktivitas. Oleh Sebab itu IJABI menilai Bima Arya harus belajar pada Ridwan Kamil.
“Bima Arya harus belajar pada Ridwan Kamil bagaimana menjadi pemimpin semua golongan yg berani melawan intoleransi dan tidak tunduk pada tekanan. Ridwan Kamil adalah contoh pemimpin cerdas yang menjunjung konstitusi, Bima Arya contoh kepala daerah yang takluk pada tekanan kelompok intoleran,” tegas @ijabipp. (dn/bn)
http://www.bijaks.net/news/article/3...a-ridwan-kamil
Tindakan BA yang melarang acara syiah adalah tindakan memalukan oleh seorang walikota dengan kepemimpinan yang lemah. Sebagai pemimpin dia tidak mampu melindungi hak konstitusi warganya hanya karena tekanan sekelompok kecil orang. Dan kepemimpinan yang lemah seperti inilah yang membuat negara akan terus-menerus dilecehkan dan dikerdilkan oleh kaum tersebut, kaum2 yang selalu merasa lebih tinggi dari negara dan konstitusi.
Kasus ini juga menunjukkan bahwa BA, meskipun termasuk dalam generasi kepemimpinan baru Indonesia, akan tetap masuk dalam kategori pemimpin kelas teri dan tidak akan bisa menyamai level Ahok atau RK.
copas komen ane dari trit sebelah
Quote:
Original Posted By SatrioPininggit►Sebagai double majority ane melihat keadaan ini sangat menjijikkan. Kalo ane nanti ada kesempatan jadi pemimpin, kalau perlu acara2 gini dijaga tni sekalian.. Biar aje kaum2 norak blingsatan..
Quote: