saubi1234Avatar border
TS
saubi1234
jokowi janji pertamina kalahkan petronas, baru setengah tahun udah rugi 15triliun
Jakarta - Pasangan calon presiden dan
wakilnya, yaitu Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf
Kalla (JK) berencana membesarkan BUMN
energi yaitu PT Pertamina (Persero) agar bisa
bersaing secara global.
Dalam program komplit di sektor energi yang
dikutip, Jumat (4/7/2014) disebutkan, saat
ini Pertamina belum bisa menjadi tuan rumah
di negeri sendiri.
Alasannya, saat ini di Indonesia, Pertamina
hanya menguasai 21% produksi minyak dalam
negeri. Sementara sisanya dikuasai asing.
Sementara di Malaysia, Petronas menguasai
60% produksi minyak di negaranya, sisanya
perusahaan asing.
Dari sisi investasi atau belanja modal,
pasangan ini menyatakan, nilai investasi
Pertamina jauh di bawah perusahaan minyak
asing seperti Petronas.
Lantas, apa dukungan yang diberikan untuk
Pertamina? Jokowi-JK dalam paparannya
mengatakan akan memberikan dukungan
berupa kebijakan yang mendukung,
permodalan, strategi bisnis, kemampuan
teknis, dan budaya perusahaan.
Berikut target Jokowi-JK kepada Pertamina:
Berkontribusi terhadap produksi minyak
dalam negeri lebih dari 50% dalam waktu 5
tahun
Pertamina menjadi perusahaan energi
internasional
Kebanggaan seluruh bangsa Indonesia

sumber : http://m.detik.com/finance/read/2014...ahkan-petronas

dan mentri bumn nya tidak tau

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku tidak
tahu ihwal opsi menutup kerugian Pertamina
akibat penjualan bahan bakar minyak (BBM)
RON 88 atau premium. Seperti keterangan
Pertamina, kerugian menjual premium
mencapai Rp 15,2 triliun pada periode
Januari-Agustus 2015.
"Tolong tanya ke Pertamina. Saya belum bisa
detailkan (membahas) dengan Pertamina.
Saya enggak hafal (kerugiannya)," ujar Rini
seusai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di
Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM
Wiratmaja Puja mengatakan bahwa pihaknya
sedang menyiapkan dua opsi untuk menambal
kerugian Pertamina. Opsi itu adalah dengan
dana penyertaan modal negara (PMN) atau
melalui dana ketahanan energi yang saat ini
sedang diusulkan.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengaku
masih merugi meski harga minyak dunia terus
mengalami tren penurunan. Bahkan,
pernyataan terbaru dari BUMN migas itu
menyebutkan angka kerugiannya mencapai Rp
15,2 triliun.
"Untuk diketahui, dulu sejak 2015 awal sudah
disebutkan oleh pemerintah juga oleh Pak
Menteri ESDM (Sudirman Said) bahwa untuk
jual premium sampai rugi Rp 12 triliun,
sampai hari ini Rp 15,2 triliun," ujar Corporate
Secretary Wisnuntoro dalam acara diskusi
energi di Jakarta, Minggu (20/9/2015).
Dia menjelaskan, kerugian tersebut
disebabkan harga jual premium yang tak
sesuai harga perekonomian. Menurut
Wisnuntoro, harga perekonomian BBM dengan
RON 88 adalah Rp 7.700 hingga Rp 7.800 per
liter, bukan Rp 7.400 per liter seperti yang
dijual Pertamina saat ini.
Selain itu, Pertamina juga menyebut
melorotnya nilai tukar rupiah menjadi salah
satu penyebab membengkaknya kerugian
Pertamina. Dengan evaluasi harga premium
enam bulan sekali, Wisnuntoro mendukung
skema dana stabilitas BBM yang
memungkinkan harga BBM tak diturunkan
saat harga minyak dunia turun.
Pemerintah mengatakan, dengan skema itu,
akan ada uang lebih berkat penjualan harga
premium. Nantinya uang itu akan digunakan
pemerintah untuk menjaga harga BBM saat
harga minyak dunia naik.

sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...m.Mau.Komentar
0
11.7K
182
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.