Berbicara properti pasti kita menganggap itu adalah suatu bisnis yang besar dan berat

Ibarat sekolah maka main properti pun punya tingkatanya, tingkatan disini bukan menentukan pandai atau tidak-nya atau kaya atau tidak-nya seseorang, melainkan lebih ke arah "kesempatan" dan "keinginan" untuk memulai

Kita bisa klasifikasikan bahwa

Sd, smp, sma (awal, proses, akhir)

Pertama adalah tanah :
Tanah berada di proses awal, tidak ada tanah maka tidak ada lahan untuk dibangun

Kedua :
Pembangunan dan perizinan-nya

Ketiga :
Penjualan kepada konsumen

Untuk mediator tanah ane memasukan pada tahap awal, mediator atau anak/sodara mungkin ingin menjual tanah milik sendiri atau orang tua agan/aganwati, maka syarat utama secara mudah ialah : cek surat2 berkaitan tanah tersebut, cek kondisi lapangan apakah dikuasai orang lain atau tidak.. Jangan serakah dan terbuka dengan informasi apa saja yg di ketahui..

Tahap proses : berkaitan dengan izin juga, jika agan pembangun kecil2an, maka sebelum membeli melihat dulu kegunaan tanah yang akan di beli itu bisa dipakai atau tidak bisa digunakan, karena ada ruang terbuka hijau, dan lain sebagai-nya yang membuat tanah strategis tdak mempunyai nilai ekonomis

Tahap akhir : penjualan kepada konsumen terletak pada seberapa bagus lokasi tanah, harga yang ditawarkan apakah harga hari ini apa harga 5 tahun ke depan, kadang ada beberapa pembangun yang tidak bisa menjual bangunan-nya karena walau letak strategis namun harga yang ditawarkan seperti harga yang akan datang, padahal kita harus sadar bahwa properti adalah menguntungkan namun bukan berarti daerah baru, bangunan baru, lokasi strategis menjadi jaminan tempat itu ramai yang mengakibatkan harga mentok dan akhirnya menurun karena nilai bangunan yang akan jatuh juga.

Mungkin setelah membahas hal tersebut agan/aganwati ingin ngobrol, bertukar pikiran, mengenai masalah permediatoran, proses, atau tahap penjualan.. Boleh sama-sama belajar bisa add pin ane di : 59BFF875