eCerita ini adalah kisah nyata ane. Disini ane bakal cerita tentang kehidupan ane. Mulai dari keluarga, percintaan dan segalanya. Mohon maaf jika ada kesamaan nama. Karna semua nama ane samarin biar mirip ninja.
Langsung aja tanpa banyak basa basi. Apalagi sampe cipika cipiki (kalau cewe gapapa).
Kisah ini berawal dari masa sekolah ku. Mungkin untuk beberapa orang masa masa sekolah adalah hal terindah yang pernah di rasakan. Tapi tidak untuk ku.
Perkenalkan, nama ku randi. Aku lahir dari keluarga yang biasa aja. Tidak kaya, tidak juga miskin. Tapi yang selalu menjadi pikiran ku adalah menagapa keluarga ku selalu kekurangan?. Ayahku adalah pegawai swasta di salah satu perusahaan yang tergolong besar di kotaku. Ibuku adalah seorang Instruktur senam yang biasa mengajar di pusat pemerintahan disni. Aku memiliki satu orang adik perempuan, umurnya hanya terpaut 13 bulan dari ku. Lalu aku? siapa yang peduli dengan ku. Aku hanyalah orang yang tidak berguna dan selalu merepotkan keluarga ku, terutama orang tua ku.
Hari itu adalah hari kelulusan SMP ku dan tentu saja aku repot dengan segala tuntutan dari keluarga ku. Orang tuaku menginginkan ku masuk sekolah negri terbaik di kota ku. Sedangkan aku ingin masuk sekolah kejuruan, karna aku sadar nilai ku pas pasan untuk masuk sekolah itu. Nilai Ujian Nasional ku pun hanya tergolong baik bahkan masuk 10 besar siswa dengan nilai Ujian Nasional terbesar di sekolah ku. Namun tidak bagi mereka. Sungguh ironis memang tapi itulah kenyataannya.
Aku mempersiapkan segala nya untuk masuk sekolah yang orang tua ku inginkan. Setiap malam aku selalu belajar agar aku dapat 'sekali' saja membahagiakan mereka, setidaknya sampai mereka tersenyum bangga. Semua termpat les pun aku jajaki hingga privat di rumah pun aku lakukan demi tujuan itu. Jangankan untuk bermain, untuk istirahat pun hampir tidak ada. Tapi itu semua aku lakukan karna aku yakin mereka akan tersenyum sambil berkata 'kami bangga punya anak seperti kamu'. Banyak orang berkata aku terlalu berlebihan. Tapi sekali lagi 'ini demi orang tuaku'.
Hari test pun tiba...
Aku bangun pagi pagi buta untuk mengecekk ulang peralatan yang akan ku bawa. Bahkan ayampun belum berkokok. Aku mandi dan membereskan tempat tidurku tidak lupa juga setelah selesai aku sembahyang menyerahkan segala urusan dunia ku kepada-NYA. Aku berjalan ke arah dapur untuk memakan sarapan ku bersama orang tuaku. Setelah itu aku pun berangkat untuk menyelesaikan tujuan ku hari itu. Tapi apa reaksi orang tuaku dari awal aku bangun sampai aku berangkat?. Mereka hanya diam dan seakan malas untuk melihat ku.
Jarak rumah ku ke 'calon' sekolah ku yang mengadakan test penerimaan siswa baru sekitar 18KM. Test di mulai pukul 07.25. Perjalanan dari rumah ku ke sana sekitar 30 menit itu pun jika tidak macet. Memang benar, jika kita ingin mencapai sesuatu tidak akan pernah 'mudah'. Ban angkutan umum yang ku tumpangi pecah di tengah perjalanan dan terpaksa sang supir harus memindahkan semua penumpangnya ke angkutan lain. Mungkin aku sedang tidak beruntung karna hampir semua angkutan umum berikut nya hanya bisa mengangkut satu atau dua orang saja. Tentu saja aku bagian terakhir menaiki angkutan umum. Namun aku sedikit dapat bernafas lega. Walaupun semua yang aku rencanakan dari rumah untuk kembali membuka buku yang telah ku pelajari gagal. Setidaknya aku tidak terlambat sampai tujuan ku.
Waktu test pun tiba...
Seperti kebanyakan sekolah yang bebaris sebelum memasuki ruangan test aku dan peserta lain pun ikut berbaris. Satu persatu dari kami di periksa kelengkapan test. Mulai dari kartu test sampai peralatan tulis pun di periksa, tak lupa juga kerapihan pun ikut di periksa. Ada beberapa siswa yang kedapatan membawa 'kertas kecil' dalam peralatan test nya. Dan itu secara otomatis gugur.
Aku duduk di bagian belakang karna nomor test ku disana tentunya. Ada beberapa teman ku dari sekolah yang sama yang satu ruangan bersamaku. Mereka mencoba 'berkomunikasi' dengan ku dengan 'gaya' khusus. Kupikir jika aku memberi mereka jawaban, mereka tidak akan bisa malakukan apa apa nanti jika keterima. Jadi, apa ruginya buat ku?.
Waktu test pun selesai dan aku langsung bergegas untuk pulang ke rumah. Aku berfikir jika di rumah aku bisa santai dan bermain game kesukaan ku di komputer. Setibanya di rumah aku menyadari satu hal yang terlewat. Yap, anggapan ku salah besar. Aku haru membantu ayah ku dan ibuku di rumah lalu membantu adik mengerjakan tugas sekolahnya. Walau pun aku capek setengah mati aku tidak pernah mengeluh di depan mereka karna aku punya TUHAN. Aku yakin bahwa Tuhan menyayangi semua makhluk ciptaannya.
Seminggu Kemudian
Pengumuman Penerimaan Siswa/i baru pun keluar...
Sampe sini dulu ye gan. Nanti di lanjut
mohon maaf jika ane jarang update itu karna ane sibuk.
Gak usah di kasih atau pun
Cukup baca dan meninggalkan jejak paralayang aja.
Mohon maaf karna Ini Threat pertama ane di SFTH
Terima kasih telah membaca
Diubah oleh xcxtaz 03-08-2015 13:57
anasabila memberi reputasi
1
3.2K
Kutip
22
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•41.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru