• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pernah Khawatir dan Memikirkannya Berulang Kali? Hati2 Gangguan Obesif Kompulsif!

januar.deniAvatar border
TS
januar.deni
Pernah Khawatir dan Memikirkannya Berulang Kali? Hati2 Gangguan Obesif Kompulsif!


jangan lupa ini ya kk

ratenya sekalian


HT Ane Ketiga Gan, Thanks Buat yg Udah Rate n Recomm

16 Juli 2015





“Saya takut kalau suatu saat nanti saya akan melukai bayi saya. Saya tahu kalau saya tidak mungkin melakukannya, tapi pikiran-pikiran jahat ini terus berulang-ulang di kepala saya. Saya bisa membayangkan diri saya kehilangan kontrol dan menusuknya dengan pisau, dan hal ini membuat saya selalu cemas. Satu-satunya hal yang bisa menenangkan saya adalah dengan berdoa dan berharap gambaran buruk itu akan menghilang. Tapi pikiran-pikiran itu terus-menerus datang sehingga setiap hari saya menghabiskan waktu berjam-jam berdoa supaya hal itu tidak terjadi. Saya telah menyingkirkan semua benda tajam yang ada di rumah. Saya kira saya pasti sudah gila karena memiliki pikiran-pikiran itu.” (Ny. D, ibu rumah tangga)



“Saya menghabiskan waktu saya seharian hanya untuk memeriksa kembali hal-hal yang saya kerjakan untuk memastikan semuanya seperti keinginan saya. Saya perlu waktu berjam-jam hanya untuk bersiap pergi ke kantor. Saya sering merasa perlu untuk memeriksa kembali apakah saya sudah mematikan kompor, mengunci jendela, mematikan semua peralatan listrik, dan menutup semua kran air. Tapi bila saya masih belum yakin, saya akan mengulanginya lagi dan lagi hingga saya sering terlambat sampai kantor. Di kantor saya juga selalu keteteran dengan pekerjaan karena saya selalu mengulang lagi setiap pekerjaan saya hingga saya yakin tidak ada kesalahan. Bila saya tidak melakukan hal-hal ini, saya akan sangat khawatir hingga jantung saya berdebar-debar dan keluar keringat dingin. Saya tahu ini konyol, tapi saya tidak bisa mengendalikannya.” (Tn. J, karyawan)


Apakah Gangguan Ini Sebenarnya?


Spoiler for Kenalan Dulu:




Gangguan obsesif kompulsif terdiri atas 3 bagian utama, yaitu :


a. pikiran atau perasaaan yang berulang-ulang dan menimbulkan kecemasan (obsesi)

b. kecemasan yang dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari

c. rutinitas, ritual, atau hal-hal tertentu yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan akibat obsesi


Keadaan lain yang mirip:
Spoiler for Keadaan Lain:




Apa sih penyebabnya?

Penyebab pasti gangguan obsesif kompulsif sulit dipastikan, namun ada beberapa faktor yang diperkirakan mengambil peran dalam perkembangan gangguan ini. Faktor-faktor tersebut antara lain :

Genetik Dari penelitian terhadap saudara kembar dan keluarga, diperkirakan faktor genetik turut berperan dalam timbulnya gangguan ini.

Stresor Diperkirakan 1 dari 3 kasus disebabkan oleh stresor berat dalam kehidupan.

Perubahan besar dalam pola hidup sehari-hari. Misalnya tiba-tiba harus memikul tanggung jawab besar, kelahiran seorang anak, atau pekerjaan baru.

Perubahan fungsi biologi otak diperkirakan juga bisa menyebabkan timbulnya gangguan obsesif kompulsif. Saat ini sedang diselidiki area mana di otak tempat terjadinya kelainan yang mendasari gangguan ini.

Kepribadian, orang-orang dengan kecendrungan untuk selalu rapi, konservatif, metodis lebih besar kemungkinannya untuk menderita gangguan ini bila mereka menjadi terlalu ekstrim.

Cara berpikir Kita semua pasti mempunyai pikiran atau bayangan buruk di kepala kita, atau takut akan sesuatu. Kebanyakan dari kita dapat menghilangkannya dengan mudah dan melanjutkan pekerjaan tanpa kekhawatiran. Namun orang-orang dengan standar moral yang tinggi, mereka akan merasa lebih tertekan dengan pikiran-pikiran ini dan upaya mereka untuk merepresinya justru membuat pikiran-pikiran itu terus-menerus datang.



Kenapa sih pikiran-pikiran ini tidak mau hilang?


Spoiler for Why?:




Dimana mencari pertolongan?


Spoiler for Dimana?:


Spoiler for praktek:



Banyak penderita gangguan obsesif kompulsif ringan yang membaik tanpa pengobatan. Namun tidak demikian dengan penderita dengan gangguan sedang dan berat, walau mungkin ada periode dimana gejala-gejala yang dialami sepertinya menghilang. Beberapa bahkan akan memburuk seiring berjalannya waktu, stress, atau depresi. Pada kasus yang demikian, pertolongan harus segera dicari. Saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan gangguan obsesif kompulsif, namun terapi yang sekarang ada bisa meredakan dan membantu penderita untuk menjalani hidupnya secara normal.

Yang perlu diingat adalah bahwa penderita gangguan obsesif kompulsif mungkin tidak menyadari bahwa dia mengalami gangguan. Bila anda menemukan seseorang yang anda kenal mengalami gangguan ini, cobalah untuk membicarakannya dengan yang bersangkutan, berikan artikel ini untuk dia baca. Bila perlu sarankan untuk mencari pengobatan.





Quote:



Quote:



Quote:



Quote:


Diubah oleh januar.deni 30-07-2015 08:13
0
105.1K
937
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.