Buta warna adalah “cacat” bawaan yang tidak dapat disembuhkan. Sementara buta warna yang bukan bawaan –gue baru tahu ternyata ada -, mungkin bisa disembuhkan (
http://www.wikimu.com/news/DisplayNe...s.aspx?id=5644). Bagi penderita buta warna keturunan, tidak ada hal lain selain sabar dan syukur atas karunia ini. Buta warna setahu gue digolongkan ke dalam dua kategori: total dan parsial. Bagi penderita buta warna total, keindahan dunia terkonversi menjadi abu – abu, dengan skala putih terang sampai dengan hitam gelap gulita. Penderita buta warna sebagian masih cukup beruntung karena masih bisa menikmati kilauan warna meskipun mereka tidak dapat membedakan sebagian dari warna dasar hijau, merah, biru. Yang terlihat bagi mereka dua diantara atau ketiga warna terlihat sama.
Buta warna sebagian, itulah yang gue derita dari lahir sampai sekarang tentu saja
. Rasanya banyak yang bernasib kayak gue. Pernah gue baca sekitar 40 % lelaki di dunia adalah pengidap buta warna ini. Gue sendiri menyadari bahwa gue buta warna parsial pada saat test masuk SMK Negri di daerah Rawamangun, gue gagal. Memang bagi penderita buta warna, dunia ini semakin sempit saja. Dalam pendidikan (perguruan tinggi), tidak boleh ada dalam kamus mereka jurusan Kedokteran, Kebidanan, Keperawatan. Untuk jurusan – jurusan teknologi industri, mereka harus membuang jauh – jauh impian di jurusan – jurusan teknik industri (?), teknik kimia, teknik fisika, teknik elektro (arus lemah), teknik mesin