linkyu
TS
linkyu
AS Bantu Rawat Kain Batik Indonesia Berumur Puluhan Tahun
sumber
Karya legendaris desainer batik Indonesia, Iwan Tirta, mendapatkan kehormatan dari pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk dipreservasi (teknik merawat dan mengawetkan) setelah sekian tahun terpampang di Medan Merdeka Selatan.



Melalui Julia Brennan, ahli preservasi tekstil asal Amerika, Kedutaan Besar Amerika Serikat mengadakan serangkaian kegiatan di Museum Tekstil Jakarta untuk merawat kembali hasil karya Iwan yang telah diberikan kepada Kedubes AS sejak pertengahan 1960.





"Ini merupakan momentum baik bagi Kedutaan Besar AS dan Museum Tekstil untuk melestarikan keindahan dari batik dan juga karya seni Irwan Tirta," ujar Kristen Bauer, Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia ketika ditemui salah satu media informasi di kawasan Tanah Abang (9/4).





Rangkaian program preservasi yang dibawa oleh Kedubes AS selain untuk memperbaiki 15 lembar batik karya Irwan Tirta, juga mengajarkan kepada beberapa perwakilan museum di Indonesia mengenai pelestarian tekstil.





Pelatihan preservasi batik diajarkan oleh Julia Brennan dari Washington DC yang dilakukan sebanyak dua sesi. Sesi pertama berupa pelatihan untuk masyarakat permuseuman selama delapan hari, yaitu 9 hingga 17 April 2015. Dan sesi kedua pada 18 Mei 2015 khusus bagi staf Museum Tekstil.





Usaha perbaikan 15 lembar batik karya Irwan Tirta ini dilakukan setelah sekian lama batik-batik desainer yang meninggal 2010 lalu terpampang dan telah mengalami perubahan warna akibat oksidasi dengan udara.





Irwan Tirta adalah salah satu desainer yang rajin memberikan bingkisan kepada pihak Kedutaan Besar AS berupa kain batik, tidak hanya sebagai pajangan, tetapi juga pernah memberikan batik khusus kepada Presiden AS, Ronald Reagen.





Desainer kelahiran 18 April 1935 tersebut memang berhubungan dekat dengan Negara Paman Sam terutama karena dirinya pernah tinggal di New York karena bekerja di kantor pusat Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) dan juga menerima beasiswa penuh di bidang hukum di Yale Law University pada 1964.





Beberapa lembar batik yang diterapkan metode preservasi adalah kain bermotif lambang kenegaraan Amerika Serikat, dan beberapa batik campuran motif Solo dan Cirebon. Beberapa kain sudah berlubang dan rapuh sehingga mudah sobek.





Usaha preservasi tekstil diperlukan bagi kain-kain yang sudah berusia tua. Permasalahannya, masih belum ada teknisi preservasi ahli di Indonesia, sehingga keberadaan pelestarian kain terancam terbengkalai.





Langkah pelatihan ini merupakan langkah awal bantuan dari Kedutaan Besar AS kepada masyarakat permuseuman di Indonesia. Namun, untuk langkah selanjutnya, pihak Kedubes masih butuh hasil evaluasi dari program pelatihan ini.
0
846
1
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.