eqepeAvatar border
TS
eqepe
Minum Sebotol Bir Saja Bisa Tingkatkan Risiko Kecelakaan Mobil
Jakarta - Kabar diperiksanya selebriti mudaJustin Bieber karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol menghebohkan dunia. Sebuah studipun mengungkap bahwa menenggak sebotol bir saja bisa meningkatkan risiko kecelakaan secara signifikan.

Peneliti menganalisis data kecelakaan mobil fatal dari database nasional Amerika Serikat. Di antara tahun 1994-2011, terdapat lebih dari 570.000 kecelakaan. Mereka memelajari kandungan alkohol dalam darah (BAC) pengemudi. Peneliti juga memeriksa indikator penyebab kecelakaan, seperti pengendara yang menerobos lampu merah serta mengemudi di jalur yang salah.

Pengemudi dengan BAC 0,1%, kadar terendah yang tercatat di database, 46% lebih berisiko dituding sebagai penyebab kecelakaan satu-satunya dibanding pengendara yang tak minum alkohol.

Batas alkohol untuk mengemudi yang legal di AS dan Inggris adalah 0,8%. Orang dewasa hanya butuh setengah botol bir ukuran normal, yakni 355 ml, untuk menghasilkan 0,1% BAC di breathalyser (alat pengukur kandungan alkohol lewat nafas).

Seiring meningkatnya kadar alkohol dalam darah, kemungkinan pengemudi disalahkan atas kecelakaan juga bertambah. Peneliti juga menemukan tak ada efek ambang batas atau transisi mendadak dari tak bersalah hingga bersalah pada batas legal mengemudi sambil mabuk. Yang terjadi adalah, risiko kecelakaan meningkat secara perlahan dan pasti dari BAC 0,01% sampai 0,24%.

"Bahkan, meskipun Anda tak menyadarinya, Anda terganggu setelah mengonsumsi satu minuman. Mungkin efeknya tak separah lima minuman tapi tetap saja Anda terpengaruh," ujar peneliti David Phillips seperti ditulis Mail Online (22/01/2014).

Meski demikian, pengendara yang mabuk seringkali tak dihukum lebih berat daripada pengemudi yang tak minum alkohol. Praktiknya, hakim dan masyarakat luas menganggap BAC 0,8% sebagai batasan yang tegas, definitif, dan berarti. Merekapun tak memberikan hukuman berat bagi pengemudi yang meminum alkohol di bawah batas tersebut.

Seperti dimuat di jurnal Injury Prevention, Phillips berpendapat bahwa hal ini harus segera diubah. Hukum seharusnya mencerminkan apa yang dilihat penyelidik kecelakaan resmi.

"Tak ada yang istimewa dengan angka 0,8. Tak ada penelitian yang mengindikasikan ada perubahan besar dalam kapasitas mengemudi antara BAC 0,7 dan 0,8. Semakin rendah batas BAC legal, semakin kita semua merasa aman,", Phillips berpendapat.

Ia menambahkan, studi ini memiliki implikasi luas. 'Bagi pengemudi, jangan menyetir setelah minum alkohol. Sementara bagi penumpang, jangan menaiki mobil yang pengendaranya mabuk. Usahakan yang tak minum alkohol yang menyetir,' sarannya
'
http://m.detik.com/food/read/2014/01...celakaan-mobil'

komen ts : say no to alcohol and cigarette emoticon-Malu (S)
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
3.3K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.