Jakarta - Penyidik Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya didesak untuk segera menuntaskan kasus dugaan korupsi dalam pengadaan UPS (Uninterruptible Power Supply) di DKI. Termasuk juga mengusut kemungkinan adanya keterlibatan anggota DPRD DKI.

"Siapa pun yang terlibat di dalamnya, polisi harus segera tetapkan (tersangkanya). Jangan ditunda-tunda, kalau memang alat bukti sudah cukup," ujar pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar dalam perbincangan, Rabu (18/3/2015).

Setelah beberapa minggu penyidikan, penyidik sampai saat ini belum juga menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Para terperiksa saat ini masih berstatus sebagai saksi.

"(Untuk) Kecepatan penyidikan dan penyelidikan, kalau 3 alat bukti materil sudah ada sesuai KUHAP, polisi harus cepat tetapkan tersangka. Jangan ditunda-tunda," ungkapnya.

Dalam penyidikan kasus white colar, polisi memang dituntut untuk memegang prinsip kehati-hatian dan keteltian. Namun, jika alat bukti sudah terpenuhi, penyidik disarankan untuk segera menetapkan siapa tersangkanya.

"Sebab kalau ditunda-tunda, tenggang waktu tersebut bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang terlibat untuk main-main, artinya menghambat penyidikan," ungkapnya.

Bambang juga mengatakan agar penyidik tidak ragu atau takut dengan tekanan-tekanan dari pihak lain. "Kalau ada pressure dari pihak-pihak tertentu, ini kewajiban Bareskrim untuk supervisi, mengontrol apa kesulitannya," ungkapnya.

Ia menambahkan, pentingnya polisi untuk segera menetapkan tersangka dalam kasus UPS ini merupakan momentum Polri memperbaiki citranya di mata masyarakat.

"Agar publik melihat keseriusan polisi. Selama ini kita lihat bagaimana carut-marut Polri dengan KPK. ‎Polisi juga harus introspeksi," tutupnya.
sumber
Pengamat c ngomongnya mudah. Polisikn halangannya banyak seperti duit tutup mulut ataupun atasan yang suruh jangan ganggu pejabat tertentu