Bicara soal polisi, negara kita memang lagi bermasalah nih institusi kepolisiannya. Makanya ane angkat tema ini dalam trit ane gan.

Kemarin di acara CFD 15 Feb 2015 ane melihat di salah satu TV swasta bahwa ada deklarasi pemuda untuk mendesak pemerintah segera meratifikasi FCTC. Ane memandang negara kita tertinggal dibandingkan dengan 90% negara-negara PBB. Apa sih FCTC itu sendiri gan? FCTC itu singkatan dari Framework Convention on Tobacco Control atau Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau. Tujuan FCTC sendiri adalah mengurangi dampak negatif iklan rokok dan asap rokok terhadap generasi muda.

Jika negara kita meratifikasi FCTC maka kita akan mendapat empat buah hadiah :

1. Pelarangan total iklan, promosi, dan sponsor dari perusahaan rokok (Total Banning on Advertising, Promotion, and Sponsorship).
   Hal ini berakibat baik bagi generasi muda kita. Kita sendiri mengetahui bahwa semua iklan rokok itu memberikan kesan baik, keren, indah, dewasa, mapan, cerdas, dan hal-hal positif lainnya. Sementara produk yang mereka hasilkan adalah racun. Anak-anak dan remaja masih belum mengetahui hal itu. Sejatinya iklan rokok itu memang ditujukan untuk anak-anak dan remaja karena perokok kronis cenderung setia pada satu merk. Ane katakan : SEMUA BENTUK APS (advertising, promotion, and sponsorship) dari industri rokok itu adalah BENTUK PEMASARAN YANG MENYESATKAN GENERASI MUDA.
   
2. Penegakan secara tegas mengenai KTR (Kawasan Tanpa Rokok). Kita terlalu permisif terhadap asap rokok orang lain. Supir angkutan umum (kalau kendaraannya tidak ber-AC) cenderung mementingkan egonya dalam berkendara. Bisa saja di dalam kendaraan umum itu ada penderita asma. Bisa saja ada penumpang pingsan karena ngga kuat menahan asmanya (pengalaman ane banget ). Jika negara kita meratifikasi FCTC, pelanggaran KTR akan ditindak tegas.
   
3. Peningkatan cukai rokok setinggi-tingginya. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka perokok pemula di negara kita adalah murahnya cukai rokok di negara kita. Di samping itu, rokok juga dapat di jual secara eceran per batang. Menyedihkan memang. Jika FCTC diratifikasi, cukai akan dinaikkan setinggi mungkin sehingga harga rokok satu bungkus paling tidak bisa Rp50,000,00 dan tidak dijual eceran. Hal ini akan mampu mencegah anak-anak dan remaja membeli rokok.
   
4. Penyediaan program berhenti merokok bagi mereka (perokok kronis) yang berniat sembuh dari adiksi nikotin.
   

Akan tetapi, banyak pihak yang sengaja menghembuskan keraguan seperti "Gimana ntar nasib petani tembakau kita?"
Tenang saja gan, di dalam FCTC juga ada program untuk mendidik petani menanam tanaman yang lebih bernilai ekonomis ketimbang tembakau. Lagi pula untuk beberapa tahun belakangan, produksi rokok di negara kita lebih dari 50% menggunakan tembakau dari luar negeri. Ane tau info ini dari Pak Kartolo dan Pak Tulus Abadi. RUU Pertembakauan yang kemarin lolos Prolegnas 2015 sejatinya adalah membuka keran impor tembakau lebih besar lagi.

Ya sudahlah, sepertinya terlalu panjang pembahasan ane mengenai FCTC dan rokok gan. Hehehe. Nah, ini dia foto perselingkuhan yang ane maksud.