- Beranda
- The Lounge
Valentine Bathukmu Sempal
...


TS
aguscilik
Valentine Bathukmu Sempal
Tak ada aturan baku, namun hampir semua orang mengiyakan, bahwasanya bulan februari adalah bulan-bulan perih bagi persona yang belum punya kekasih, bahasa lempengnya Jomblo, bisa juga disebut Lajang, Pacarless, atau istilah penyebutan lainnya.
Alasannya jelas, karena di Bulan Februari inilah bersemayam yang namanya hari Valentine. Saya sih ndak tahu valentine itu sejatinya apa, bagaimana sejarahnya, bagaimana pro-kontra-nya, tapi yang jelas, dalam kacamata pandang bodoh saya, Valentine adalah Hari pada tanggal 14 februari, dimana pada hari itu, banyak pasangan kawula muda yang menghabiskan waktu malamnya dengan yang-yangan alias pacaran mesra-mesraan dengan kekasihnya masing-masing.
Kalau pasangan yang punya banyak duit biasanya sampai booking meja di cafe, lengkap dengan properti romantis plus candle light dan lampu kelap-kelip khas tujuh belasan. Kalau yang kere bookingnya cukup tiker angkringan dengan hiasan lampu teplok semi temaram.
Momen yang-yangan ini kemudian dipungkasi dengan ritual memberikan coklat oleh pihak pria kepada pihak wanita. Yang banyak duit biasanya coklatnya Silver Queen atau Tobleron, sedangkan yang ekonominya masih lemah, cukuplah coklat jago atau coklat ichiban. Yang penting coklat, gugur kewajiban.
Bagi saya, ini sungguh sebuah momen yang terlalu hedonis, bayangkan berapa banyak coklat yang terjual di hari valentine? Hambok daripada buat beli coklat, mendingan buat beli gula jawa, manisnya lebih alami, lebih sederhana, harganya murah, dan yang pasti lebih Pro UMKM, ya ndak mas mbak?

Trus, Valentine ini katanya hari kasih sayang. Tapi mbuh lah. Saya ndak bisa memahami, soalnya kasih sayang saya kelihatannya masih meringkuk di pegadaian. Saya ndak bisa merasakan bagaimana sih suasana Valentine itu, Rasanya sih biasa saja, ndak ada yang lain, persis seperti hari-hari biasanya, bedanya mungkin hanya iklan kondom di tivi yang nampak lebih banyak durasinya ketimbang hari-hari lainnya.
Momen Valentine 14 Februari konon adalah momen spesial, makanya jangan heran jika banyak orang yang daden alias jadian pada tanggal itu (lebih tepatnya sih memaksa jadian pada tanggal itu), karena nyatanya memang banyak pria yang sengaja memilih momen valentine sebagai tanggal main penembakan.
Kalau saya? Ah, maaf saja, di Hari Valentine, pria-pria lain mungkin sibuk nembak cewek, tapi kalau saya malah sibuk nolak cewek *Ndasmu sempal* #JombloMenggugat
Yah, memang susah jadi pria jomblo di Hari Valentine. Lebih susah lagi kalau diberondong dengan pertanyaan nggilani seperti ini: "Hayo, Valentine sudah dekat lho? Sudah punya pacar belum? sudah beli coklat belum?"
"Kalau pacar sih saya memang belum punya, tapi kalau jodoh sih saya yakin ada, cuman sekarang mungkin dia sedang bertugas menyenangkan pria lain".
Dan kalau urusan coklat, ingatlah wahai para kawula muda. "Pria Karbitan itu ngasihnya Coklat, Sedangkan Pria Sejati ngasihnya seperangkat alat Sholat!". Tssaaaahhh
Happy Fucklentine pembaca semuanya.
Alasannya jelas, karena di Bulan Februari inilah bersemayam yang namanya hari Valentine. Saya sih ndak tahu valentine itu sejatinya apa, bagaimana sejarahnya, bagaimana pro-kontra-nya, tapi yang jelas, dalam kacamata pandang bodoh saya, Valentine adalah Hari pada tanggal 14 februari, dimana pada hari itu, banyak pasangan kawula muda yang menghabiskan waktu malamnya dengan yang-yangan alias pacaran mesra-mesraan dengan kekasihnya masing-masing.
Kalau pasangan yang punya banyak duit biasanya sampai booking meja di cafe, lengkap dengan properti romantis plus candle light dan lampu kelap-kelip khas tujuh belasan. Kalau yang kere bookingnya cukup tiker angkringan dengan hiasan lampu teplok semi temaram.
Momen yang-yangan ini kemudian dipungkasi dengan ritual memberikan coklat oleh pihak pria kepada pihak wanita. Yang banyak duit biasanya coklatnya Silver Queen atau Tobleron, sedangkan yang ekonominya masih lemah, cukuplah coklat jago atau coklat ichiban. Yang penting coklat, gugur kewajiban.
Bagi saya, ini sungguh sebuah momen yang terlalu hedonis, bayangkan berapa banyak coklat yang terjual di hari valentine? Hambok daripada buat beli coklat, mendingan buat beli gula jawa, manisnya lebih alami, lebih sederhana, harganya murah, dan yang pasti lebih Pro UMKM, ya ndak mas mbak?

Trus, Valentine ini katanya hari kasih sayang. Tapi mbuh lah. Saya ndak bisa memahami, soalnya kasih sayang saya kelihatannya masih meringkuk di pegadaian. Saya ndak bisa merasakan bagaimana sih suasana Valentine itu, Rasanya sih biasa saja, ndak ada yang lain, persis seperti hari-hari biasanya, bedanya mungkin hanya iklan kondom di tivi yang nampak lebih banyak durasinya ketimbang hari-hari lainnya.
Momen Valentine 14 Februari konon adalah momen spesial, makanya jangan heran jika banyak orang yang daden alias jadian pada tanggal itu (lebih tepatnya sih memaksa jadian pada tanggal itu), karena nyatanya memang banyak pria yang sengaja memilih momen valentine sebagai tanggal main penembakan.
Kalau saya? Ah, maaf saja, di Hari Valentine, pria-pria lain mungkin sibuk nembak cewek, tapi kalau saya malah sibuk nolak cewek *Ndasmu sempal* #JombloMenggugat
Yah, memang susah jadi pria jomblo di Hari Valentine. Lebih susah lagi kalau diberondong dengan pertanyaan nggilani seperti ini: "Hayo, Valentine sudah dekat lho? Sudah punya pacar belum? sudah beli coklat belum?"
"Kalau pacar sih saya memang belum punya, tapi kalau jodoh sih saya yakin ada, cuman sekarang mungkin dia sedang bertugas menyenangkan pria lain".
Dan kalau urusan coklat, ingatlah wahai para kawula muda. "Pria Karbitan itu ngasihnya Coklat, Sedangkan Pria Sejati ngasihnya seperangkat alat Sholat!". Tssaaaahhh
Happy Fucklentine pembaca semuanya.
0
5.6K
36


Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Lounge
925.6KThread•92.3KAnggota
Urutkan
Terlama


Komentar yang asik ya