charvi16Avatar border
TS
charvi16
[part 2]
Aku ingat pertama kali bertegur sapa dengannya. Disebuah ruang kelas yang hampir setengahnya terisi. Aku datang kesana hanya berkunjung ke tempat itu. Yang pernah menciptakan banyak kenangan didalamnya. Aku datang bersama sahabat lamaku, Laras. Aku datang ke sana disambut baik dengan teman teman lamaku. Tidak sedikit yang menanyakan kabarku. Hingga menanyakan apa yang membawaku kesana, setelah sekian lama aku tidak lagi berkunjung. Menemani pacar kataku.
Kemudian dia datang dengan senyum yang mengembang sangat lebar diwajahnya. Sungguh aku ingat senyuman itu, senyuman damai. Aku ingat betul dia menggunakan kemeja bunga bunga, khas bali, tempatnya berasal. Dia menanyakan kabarku, seperti yang lain. Dia menanyakan sedang apa aku disini, seperti yang lain. Sebuah kejadian yang biasanya dilupakan, namun akan memberikan makna. Kemudian kami tidak bertemu lagi. Si pria penuh senyuman yang membawakan kedamaian.

***


Aku sempat menduga kami cocok karena kami mempunyai suku yang sama. Sehingga kami mempunyai habbit yang sama. Untuk satu tahun pertama aku masih menganggapnya begitu. Namun berubah ketika memasuki tahun berikutnya, 11 bulan setelah kami menjalani hubungan yang mulus. Dia mulai mengatur hidupku. Dia mulai memberikan aturan-aturan yang tidak boleh aku langgar. Katanya ini untuk kebaikanku. Untuk bulan-bulan awal setelah adanya aturan itu, aku masih menganggap itu baik dan benar. Benar untuk kebaikanku. Namun ketika aku dilarang bermain bersama teman-teman dekatku, aku merasa ini tidak lagi benar.
Dengan tabiatku semakin dilarang semakin dilakukan, aku tentu melanggarnya. Aku ingat itu hari kelulusannya. Dia bilang kepadaku maaf tidak bisa menemaniku sepulang hari kelulusannya itu (aku datang ke acara kelulusannya. Dan setelah sebelas bulan menjalin hubungan sepasang kekasih, aku akhirnya kenal dengan keluarganya yang tidak pernah dia bahas selama kami menjalani hubungan.) . Dia akan pulang ke rumahnya berkumpul dengan keluarganya.
Sepulang datang ke acara hari kelulusannya, aku mengiyakan ajakan Laras untuk keluar hingga dini hari. Mumpung aku disana katanya. Aku mengiyakan juga karena dia tidak dapat menemaniku dikota itu. Ada 7 orang yang ikut, termasuk aku didalamnya. Kami akan menyewa mobil. Semua sudah direncanakan sedemikian rupa. Tinggal menunggu waktu saja.
Dia marah kepadaku. Saat aku berkata tidak bisa menemaninya malam itu. Dia membatalkan pulang kerumah untuk berkumpul dengan keluarganya agar bisa menemaniku. Namun aku tidak bisa begitu saja membatalkan acaraku dengan teman-temanku. Bukan karena ada pria yang membuat pandanganku selalu terpusat kepadanya, dia yang memiliki senyuman damai itu. Tetapi karena aku membutuhkan kebebasan. Aku lelah dikekang.
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.