• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Cara Brutal TV One “Membunuh” Keluarga Korban AirAsia Dikecam Media Internasional

pelangikasih21Avatar border
TS
pelangikasih21
Cara Brutal TV One “Membunuh” Keluarga Korban AirAsia Dikecam Media Internasional
TV One kembali melakukan blunder. Slogan “TV One memang beda” sepertinya benar-benar bukan sekedar slogan tapi sudah menjadi pedoman pemberitaan yang harus dijalankan dengan segala cara.

Sebelumnya, dalam pilpres 9 Juli lalu ketika hampir semua stasiun TV menanyangkan hitung cepat 9 lembaga survey yang memenangkan pasangan Jokowi-JK, TV One lebih memilih menayangkan lembaga survey yang memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. Begitu juga ketika hampir semua stasiun TV menayangkan jebolnya tanggul penahan Lumpur Lapindo, TV One lebih memilih menayangkan hal berbeda.

Dan kemarin ketika hampir semua stasiun TV menanyangkan update ditemukannya serpihan Air Asia QZ8501 dan langkah evakuasi dengan memblurkan gambar mayat, TV One lebih memilih menayangkan secara live sosok mayat setengah telanjang yang telah mengembung tanpa sensor. Dampaknya, banyak keluarga korban yang histeris dan jatuh pingsan. Walikota Surabaya, Tri Risma Harini pun dibuat sibuk akibat ulah TV One tersebut. Risma meminta agar semua TV dimatikan.

Tindakan TV One yang melukai hati dan psikologi keluarga korban pun mendapat kecaman. Akibat blunder tersebut, kecaman demi kecaman pun mengalir deras ke TV One. Tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri.

Media Internasional berbasis di Inggris, The Guardian menyebut tindakan stasiun televisi TV One sebagai cara yang brutal untuk mengonfirmasi kematian penumpang Air Asia QZ8501 pada keluarganya. Hasil kerja Crisis Center yang sebelumnya sudah berhasil menenangkan keluarga korban pun menjadi buyar berantakan. Kini, TV One telah berhasil membunuh harapan keluarga korban dengan cara brutal.

Seharusnya TV One bisa belajar dari TV Jepang. Seperti halnya Indonesia, Jepang juga menjadi negara yang rawan bencana. Bencana besar yang banyak menelan korban jiwa seperti gempa bumi, tsunami dan badai salju kerap menyapa negeri matahari terbit tersebut. Tapi korban bencana di Jepang selalu mampu bangkit dari bencana tersebut dalam waktu yang sangat cepat. Semuanya berkat kerjasama yang sangat erat, bahu membahu antara media dan pemerintah untuk memulihkan mental dan menumbuhkan harapan pada keluarga korban.

Media Jepang tidak akan pernah menayangkan mayat-mayat yang bergelimpangan. Bahkan tayangan-tayangan kesedihan pun hanya sesaat paska bencana. Sesudahnya, media lebih banyak menayangkan orang-orang yang mampu selamat dan bangkit dari bencana. Menumbuhkan motivasi, menghidupkan harapan. Karenanya, jangan pernah membunuh harapan keluarga korban, sekecil apapun harapan tersebut.

Jika Jepang bisa, seharusnya Indonesia lebih bisa. Dan semuanya kembali pada niat media, ingin membantu memulihkan mental korban atau membunuhnya. Dan sepertinya agar sesuai slogannya yang berbeda, TV One lebih memilih “membununya”.

Sumber : http://media.kompasiana.com/mainstre...al-694363.html

Tega Banget sih loe gan nge BATA ane emoticon-Cape d... (S)
Diubah oleh pelangikasih21 07-01-2015 06:23
0
33.2K
291
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.