TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Permainan Clash of Clan (COC) "mewabah" ke semua golongan masyarakat. Bukan hanya mereka yang berasal dari golongan ekonomi menengah atas.
Permainan ini juga digandrungi golongan masyarakat ekonomi agak bawah. Seperti yang dilakukan seorang tukang bubur ayam Teguh Imam Santoso (29).
Siapa sangka dari hobi yang dilakukan sambil menunggu pelanggan datang itu berbuah keuntungan relatif besar. Saat ditemui Tribun Sumsel, Rabu (24/12) lalu, Teguh tidak lepas memandangi telepon genggamnya.
Jarinya aktif menekan ponsel layar sentuh itu. Ternyata, sambil berdagang Teguh sedang bermain game Clash of Clan (COC). Sambil menunggu pelanggannya datang, Teguh terus memainkan game-nya untuk membangun kerajaan dan pasukan yang kuat.
"Ya iseng-iseng saja awalnya, tapi alhamdulilah sekarang lumayan menghasilkan," ujarnya saat dihubungi Tribun Sumsel.
Game ini menurutnya bisa menghasilkan uang, Ia menjual akun-akun COC miliknya kepada yang berminat. Hasilnya lumayan, bisa mencapai Rp 600 ribu hingga Rp 2 juta per akunnya.
"Bahkan TH 10 mentok, kemarin bisa dihargai sampe 20 juta," katanya.
Kok bisa dihargai semahal itu? Ternyata menurut Teguh, bermain COC ini perlu kesabaran, dan waktu yang ditempuh untuk permain itu cukup lama. Bahkan menurutnya, pernah ada yang menghabiskan uang hingga Rp 30 juta melalui kartu kredit untuk membeli gems, namun tidak sampai level setinggi itu.
"Jadi kalo level 10 TH (Town Hall) mentok dihargai Rp 20 juta itu wajar," cetusnya.



apa bener neh bisa jadi duit?