eresmairAvatar border
TS
eresmair
Kata Buya Yahya Hamka Tentang Ucapan Selamat Natal
Jelang perayaan natal umat kristiani, ramai
diperbincangkan bagaimana hukumnya
seorang muslim mengucapkan selamat natal
dan mengikuti perayaannya.
Para ulama berpendapat tegas haram, namun
ada segelintir orang yang membolehkan atas
nama 'toleransi'. Bagaimana pandangan Buya
Yahya soal ini?
Berikut penjelasan ulama kharismatik asal
Cirebon itu.
Menurut Buya, natal itu adalah perayaan
kelahiran Yesus yang dianggap sebagai
Tuhan, jika kita mengucapkan selamat berarti
ikut mengukuhkan Yesus yang dianggap
Tuhan oleh umat kristiani.
"Inilah permasalahan yang perlu dijelaskan
supaya kita tidak ikut-ikutan. Jangan sampai
terjebak dengan dalih toleransi yang
sesungguhnya itu bisa merusak akidah dan
keimanan kita. Jangan main-main, karena
derajatnya bisa kafir dalam menyatakan ini,"
tegas Buya.
Pimpinan Ponpes Al Bahjah Cirebon ini
menambahkan, Islam sangat menghargai
orang diluar Islam tapi masalah keyakinan
tidak boleh dicampuradukkan.
"Tidak ada dalam Islam yang namanya
toleransi beragama, yang ada ialah kewajiban
menghormati agama diluar islam. Kita harus
jadi tetangga yang baik buat mereka, jika
mereka bertamu harus kita hormati, kalau
mereka lapar kita wajib membantu, kalau
mereka sakit kita harus mengunjungi, itu
semua diperintahkan oleh Rasul Saw dan ini
bukan toleransi tapi kewajiban. Inilah
kebenaran dalam Islam," jelas Buya.
Namun, kata Buya, selain ada kewajiban, ada
juga hal-hal yang tidak boleh dilanggar.
"Misalnya kita tidak boleh menikahkan anak
dengan tetangga yang berbeda agama, itu
aturan Islam dan orang diluar Islam harus
memahami itu. Bahkan jika di agama lain ada
aturan yang semacam itu, orang Islam juga
harus memahami dan tidak boleh
tersinggung," kata Buya.
"Jadi dalam setiap agama ada kewajiban dan
larangan yang harus dipegang dan dihormati,
namun karena hal ini tidak direnungi akhirnya
jadi pada emosi," tambahnya.
"Wahai orang kristen, umat Islam juga punya
hari raya idul fitri, idul adha, kami juga
punya peringatan kelahiran Nabi Muhammad
Saw. Pernahkah ada fatwa dari umat Islam
bahwa siapa saja orang Kristen yang tidak
mengucapkan selamat hari raya idul fitri, idul
adha, dan maulid itu salah, tidak toleran.
Tidak ada, kami tidak menuntut kalian untuk
mengucapkan selamat kepada kami karena itu
urusan masing-masing agama,"
Menurut Buya, jika pandangan seimbang
seperti ini insyaallah akan ada kelembutan
hati. Dan munculnya reaksi selama ini justru
dari ustaz aneh, ustaz yang sakit, yang
membolehkan ucapan selamat natal.
"Ketahuilah, disaat orang nasrani
mengadakan natalan mengukuhkan Tuhan
Yesus itu artinya merendahkan Allah Swt
Tuhan kita, dan anda punya Tuhan Allah
direndahkan lalu anda mengucapkan selamat
wahai orang nasrani atas penghinaan
terhadap Tuhanku, inikan sakit namanya.
Coba tolong direnungi," jelas Buya.
Soal saling menghormati dengan orang yang
beda keyakinan, Buya punya pengalaman.
Ia bercerita, beberapa tahun lalu ketika
perayaan maulid berdekatan dengan natal,
Buya pernah mengundang kenalannya yang
kristen untuk mengikuti perayaan maulid,
namun kenalannya menolak hadir karena tidak
mengakui nabi Muhammad Saw.
Buya menghormati itu, dan tidak marah
karena itulah makna kebersamaan.
Setelah itu saat perayaan natal, kepada
kenalannya itu Buya mengatakan bahwa ia
tidak akan mengucapkan selamat natal dan
tidak akan datang ke acara natal bahkan ia
katakan haram.
Kenalannya menjawab tidak mengapa karena
Buya kan tidak percaya bahwa Yesus itu
Tuhan.
Dua-duanya saling memahami tanpa timbul
permusuhan.
"Itulah fatwa dia yang saya pegang selama
ini, bahwa mengatakan haram soal natal
kepada orang kristen itu tidak membuat
marah. Justru yang marah itu orang-orang
Islam liberal, sekuler, dan picisan itu," tandas
Buya.
Sekali lagi Buya berpesan, dalam soal agama
itu tidak boleh ikut-ikutan. Jadi jelas, bagi
umat Islam bahwa mengucapkan natal, ikut
merayakan natal dan ikut perayaan tahun
baru masehi itu jelas haram, dan kalau
meyakini yesus itu tuhan maka murtad
hukumnya.
Inilah dalil yang benar dijelaskan para ulama-
ulama sholeh terdahulu, jadi tidak perlu
basa-basi dan ragu.
"Kalaupun kita memakai istilah toleransi,
toleransi itu maknanya bukan menuntut orang
harus ikut kita. Tetapi toleransi itu jika orang
tidak bisa ikut kita, kita memahaminya.
Toleransi itu jika anda tidak sama dengan
saya maka saya maafkan, disaat anda tidak
mengucapkan selamat hari raya idul fitri
maka saya maafkan karena anda tidak
meyakini hari raya saya. Sebaliknya, kalau
saya tidak mengucapkan selamat natal anda
tidak boleh marah, jika anda marah karena
menuntut harus mengikuti maunya anda
berarti anda tidak mengerti toleransi,"
pungkas Buya.
sumber : www.sahabatrohis.com/2014/12/kata-buya-yahya-tentang-ucapan-selamat.html?spref=fb&m=1

Ada pendapat? mari kita diskusi dengan otak., bukan otot


Kalau mau diskusi dengan saya di @suhaileresmair
suhaileresmair.tumblr.com

Mahasiswa jurusan ilmu ekonomi dan keuangan islam Universitas Pendidikan Indonesia
Diubah oleh eresmair 25-12-2014 12:18
0
15.5K
149
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.