- Beranda
- Berita dan Politik
Calon Pimpinan KPK Tuding Abraham Samad Cs Liar
...
TS
serka.joko
Calon Pimpinan KPK Tuding Abraham Samad Cs Liar
Quote:
Spoiler for No repsol:
INILAHCOM, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dituding terlalu liar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).
Penilaian itu disampaikan calon pimpinan KPK, Roby Arya Brata, saat menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/12/2014).
Menurutnya, perlu adanya semacam dewan pengawas untuk mengawasi KPK agar tidak bertindak liar dalam proses penegakan hukum. Sebab, institusi tindak kejahatan korupsi itu memiliki kekuasaan dan kewenangan yang begitu besar.
"Yang terjadi sekarang KPK cenderung liar. Karena apa? Fungsi kekuasannya yang besar, tidak ada yang mengawasi," kata Roby.
Untuk itu, kata Roby, jika terpilih menggantikan Busyro Muqoddas sebagai salah satu komisioner KPK, maka dia akan membentuk dewan pengawas yang bersifat independen.
"Di KPK memang ada pencegahan, tapi itu tidak berjalan dengan baik. Misalnya banyaknya penangkapan korupsi," katanya.
Menurutnya, pengawasan terhadap kinerja KPK yang ditudingnya liar itu perlu adanya pengawasan. "KPK ini bukan memberantas korupsi, tapi mewujudkan pemerintahan yang efektif," tegasnya.
Ia mengkritik sejumlah pasal dalam Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).
Misalnya Pasal 9 UU Tipikor, ia menyebutkan dalam pasal itu mengatur mengenai pengambilalihan atau supervisi penyidikan dan penuntutan suatu kasus korupsi. Dimana salah satu tujuannya untuk melindungi pelaku korupsi ketika sebuah penanganan sebuah kasus korupsi.
"Lalu bagaimana bila penanganan kasus itu dilakukan oleh KPK itu sendiri?" kata Roby.
Karenanya, dia memandang, bahwa Abraham Samad dan koleganya perlu diawasi. Terutama ketika mereka menangani suatu kasus korupsi.
"Agar KPK tidak menzalimi orang partai maupun publik, sehingga dapat berjalan adil. Semua penegak hukum di Indonesia itu ada pengawas eksternal, tetapi bagaimana KPK ini dengan kewenangannya tidak ada yang mengawasi," ujar Roby. [rok]
[url=http://nasional.inilah..com/read/detail/2159865/calon-pimpinan-kpk-tuding-abraham-samad-cs-liar#.VIAKPmcXL3E]embler[/url]
Spoiler for Siapa Roby Brata, Pesaing Busyro Jadi Bos KPK? :
EMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, Kamis, 16 Oktober 2014 di Istana Negara.
Panitia menyerahkan dua nama pengganti M. Busyro Muqoddas sejak seleksi terbuka digelar pada September 2014 lalu. Seorang pejabat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyebut pesaing Busyro ialah Roby Arya Brata. Busyro sendiri mengikuti kembali proses pemilihan ini dan terpilih dalam daftar dua kandidat. (Baca: Pansel KPK Serahkan Nama Busyro dan Robby)
Roby adalah pegawai negeri di Sekretariat Kabinet. Ia menjabat Kepala Bidang Hubungan Internasional sejak 2011. Selain membantu presiden, Roby juga aktif mengajar di Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sebelumnya, pria 49 tahun ini menjabat Asisten Kepala Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Birokrasi pada 2008-2010. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Padjajaran ini pernah bekerja sebagai aktivis hak asasi manusia. Robby pernah menjadi analis hukum di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia selama dua tahun pada 1993-1995.
Karier Roby yang cemerlang di lingkungan birokrasi didukung oleh latar pendidikan yang mumpuni. Selepas lulus dari Universitas Padjajaran, dia melanjutkan studi pada program Magister Public Policy di University of Wellington, Selandia Baru. Roby lulus pada 1999. Setelah itu, dia mengambil program doktoral di Australian National University dan lulus pada 2001. (Baca: Hari Ini SBY Terima Dua Kandidat Pimpinan KPK)
Dalam kesempatan wawancara dengan Tempo pekan ini, Roby ingin proses seleksi di tangan presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat berlangsung transparan. Dia usul agar digelar debat terbuka antar kandidat. "Biar tidak ada lobi-lobi politik."
embler
Si samad emang sering offside karena kemarin pengen jagung manis
Tapi ternyata jagung manisnya dikasih ke bewook
Panastak Idols yang dilupakans fansnya
Diubah oleh serka.joko 04-12-2014 07:31
0
3.7K
Kutip
43
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
669.9KThread•40.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru