- Beranda
- The Lounge
Akhir yang Pahit si " lidah Sakti ", fuad Amin
...
TS
politikalay
Akhir yang Pahit si " lidah Sakti ", fuad Amin
Quote:
Politikus Partai gerindra KH fuad amin, yg juga ketua DPRD, Kabupaten bangkalan, yang di juluki sebagai si lidah Sakti , ditangkap dalam satu operasi tangkap tangan KPK selasa lalu
Mantan bupati 2 periode ini dikenal dan dijuluki si lidah Sakti , lantaran segala ucapannya yg selalu mendekati kebenaran ( Urusan Politik ) , seperti ucapannya yg akan membawa partai gerindra dan Prabowo unggul di bangkalan , dan terbukti partai gerindra mendapat 10 kursi di DPRD dan juga Prabowo yg mendapat 81% suara di bangkalan .
Quote:
Kasak kusuk dan desas desus tentang tidak bersihnya Amin ini sudah beredar sejak 2007, ada beberapa ormas yg sudah melaporkan Amin ke KPK , tapi terkendala bukti dan masih kuatnya sosok amin, membuat KPK kesulitan untuk menjerat Amin sampai saat ini, ketika KPK berhasil menemukan bukti yg kuat Dan berakhirlah kisah Si Lidah Sakti
Quote:
Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin
dan seperti yg terjadi pada pelaku korupsi lainnya , KPK juga menemukan hal yang mengejutkan dari rumah Amin .
Kpk menemukan sejumlah besar uang yg diduga hasil korupsi disimpan dan berceceran di berbagai tempat di rumah itu .
sumber
dan seperti yg terjadi pada pelaku korupsi lainnya , KPK juga menemukan hal yang mengejutkan dari rumah Amin .
Kpk menemukan sejumlah besar uang yg diduga hasil korupsi disimpan dan berceceran di berbagai tempat di rumah itu .
sumber
Quote:
Hitung Duit Fuad Amin, KPK Butuh Waktu Tujuh Hari
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan, Jawa Timur, Fuad Amin, saat menerima uang suap untuk proyek minyak dan gas di Madura. Saat menggeledah rumah Fuad, KPK menemukan banyak uang yang diduga hasil suap atau korupsi. (Baca: Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin.)
Kini, KPK masih menghitung uang barang bukti kejahatan Fuad. Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, semua uang yang ditemukan KPK dimasukkan ke dalam tiga koper besar. Untuk menghitung uang dalam jumlah besar itu, KPK harus menggunakan mesin. "Kalau dihitung pakai tangan, perlu waktu tujuh hari," kata Bambang, Selasa, 2 Desember 2014. "Proses penghitungan disaksikan pemilik uang."
KPK menemukan uang-uang itu di sekitar rumah Fuad. Ternyata, banyak lokasi yang dijadikan tempat penyimpanan uang. Bambang mengatakan ada uang yang ditemukan di balik lukisan, ada yang di dalam mobil. Terakhir, KPK menemukan uang Rp 700 juta di dalam mobil ajudan Fuad, yang diduga pemberian dari PT Media Karya Sentosa. (Baca: Selain Suap, Tiga Kasus Ini Bisa Jerat Fuad Amin.)
KPK menangkap Fuad pada Selasa dinihari, 2 Desember, di rumahnya di Bangkalan. Penangkapan Fuad merupakan rangkaian operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK sehari sebelumnya. KPK menetapkan Fuad sebagai tersangka penerima suap proyek minyak dan gas dari Direktur PT Media Karya Sentosa Antonio Bambang Djatmiko.
Di gedung KPK, Fuad cuma bisa pasrah. Saat dimintai keterangan oleh wartawan, Fuad mengaku tak bisa berkomentar lagi. Sambil berdiri mematung, dia berbicara pelan. "Saya tawakal saja pada Tuhan Yang Maha Kuasa," kata politikus Partai Gerindra yang pernah menjabat Bupati Bangkalan itu. (Baca: Fuad Amin: Dugaan Ijazah Palsu sampai Suap Migas.)
sumber
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan, Jawa Timur, Fuad Amin, saat menerima uang suap untuk proyek minyak dan gas di Madura. Saat menggeledah rumah Fuad, KPK menemukan banyak uang yang diduga hasil suap atau korupsi. (Baca: Misteri Ceceran Duit di Rumah Fuad Amin.)
Kini, KPK masih menghitung uang barang bukti kejahatan Fuad. Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, semua uang yang ditemukan KPK dimasukkan ke dalam tiga koper besar. Untuk menghitung uang dalam jumlah besar itu, KPK harus menggunakan mesin. "Kalau dihitung pakai tangan, perlu waktu tujuh hari," kata Bambang, Selasa, 2 Desember 2014. "Proses penghitungan disaksikan pemilik uang."
KPK menemukan uang-uang itu di sekitar rumah Fuad. Ternyata, banyak lokasi yang dijadikan tempat penyimpanan uang. Bambang mengatakan ada uang yang ditemukan di balik lukisan, ada yang di dalam mobil. Terakhir, KPK menemukan uang Rp 700 juta di dalam mobil ajudan Fuad, yang diduga pemberian dari PT Media Karya Sentosa. (Baca: Selain Suap, Tiga Kasus Ini Bisa Jerat Fuad Amin.)
KPK menangkap Fuad pada Selasa dinihari, 2 Desember, di rumahnya di Bangkalan. Penangkapan Fuad merupakan rangkaian operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK sehari sebelumnya. KPK menetapkan Fuad sebagai tersangka penerima suap proyek minyak dan gas dari Direktur PT Media Karya Sentosa Antonio Bambang Djatmiko.
Di gedung KPK, Fuad cuma bisa pasrah. Saat dimintai keterangan oleh wartawan, Fuad mengaku tak bisa berkomentar lagi. Sambil berdiri mematung, dia berbicara pelan. "Saya tawakal saja pada Tuhan Yang Maha Kuasa," kata politikus Partai Gerindra yang pernah menjabat Bupati Bangkalan itu. (Baca: Fuad Amin: Dugaan Ijazah Palsu sampai Suap Migas.)
sumber
Quote:
Selain Suap, Tiga Kasus Ini Bisa Jerat Fuad Amin
Ada beberapa kasus yang sudah dilaporkan ke KPK terkait amin ini selain kasus suap , dan ketiganya punya potensi untuk menjerat Si Lidah Sakti lebih lama di Penjara
sumber
Quote:
Dan apa komentar amin soal ini ?ini dia jawabannya
Ditanya KPK, Jawaban Fuad Amin : Saya Nggak Minta Kok, Tapi Diberi
sumber
Ditanya KPK, Jawaban Fuad Amin : Saya Nggak Minta Kok, Tapi Diberi
sumber
Quote:
Nampaknya menarik untuk di tunggu apa temuan temuan terbaru dari sosok lidah sakti ini , dan Semoga KPK bisa membongkar sampai tuntas kasus perkasus yg di duga melibatkan orang kuat Bangkalan ini , sekian dan terima kasih .
sumber seperti diatas dari berbagai media di tanah air
0
11.5K
Kutip
119
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925KThread•90.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya