darkslay3rAvatar border
TS
darkslay3r 
[Review] Steelseries Sensei Wireless, Sang REVOLUSIONER
Setelah menunggu lama pada line up terbaru dan teratas dari jajaran mouse Steelseries, akhirnya pada kesempatan ini saya bisa mencoba dan membagikan review dari Steelseries Sensei Wireless ini. Mungkin dari judul ini Anda sekalian bertanya-tanya mengapa saya memberi nama "Revolusioner" ? Simpan waktu Anda dan temukan jawabannya disini emoticon-Big Grin

Specification

- 50 to 8200 Adjustable CPI
- 1 ms Response Rate / 1000 Hz Polling Rate
- 150 Inches Per Second (IPS)
- 30 g Acceleration
- > 30 Million Click Durability
- 16 hrs Battery Life, Max 20 hrs
- 8 Programmable Buttons
- 16.8 M Color Illumination w. 4 Zones
- Soft-Touch Coating
- Cable Texture: Braided
- Weight: 120 g (0.264 lbs)
- Height: 41 mm (1.61 in)
- Width: 69 mm (2.72 in)
- Length: 129 mm (5.08 in)
- Cable Length: 2 m (6.5 ft)
- Base: 165x100x24 mm, 208 g

Packaging

Packaging pada Sensei Wireless ini terasa begitu berbeda apabila dibandingkan dengan pendahulunya yaitu Sensei Pro (atau yang biasa dikenal dengan Spectrum di Indonesia) dimana untuk membuka kemasannya, penutup atasnya mesti ditarik dulu, sebagai contoh seperti packaging pada iPhone series, yah kira-kira begitu emoticon-Big Grin









Isi dari box :


The mouse itself


Braided detachable micro usb cable


Docking as wireless receiver and charging


Buku dan stiker, masih menggunakan stiker model lama disini

Cukup untuk packaging, terlihat mewah disini dengan box yangpremium look dan masih menyimpan kesan minimalis yang menjadi karakter Steelseries sendiri. Saya tidak menemukan minus untuk bagian packaging, simple as always.

Design & Build

Sensei Wireless, pada bagian design bodynya mengambil tema seperti pendahulunya yaitu Sensei Pro namun dengan beberapa perubahan antara lain pada coating dimana pada Sensei Wireless menggunakan semacam rubber coating seperti digunakan pada Rival, perubahan lainnya ada pada terdapat port micro usb pada bagian ujung mouse, dimana berfungsi apabila ingin menggunakan wired mode dan juga sekaligus untuk melakukan charging.

Lalu, terdapat perubahan desain untuk dpi button dan juga bahan dimana Sensei wireless terlihat lebih tegas untuk desain tombol dan juga menggunakan coating brush metal disini. Semakin menambah kesan premium emoticon-Big Grin.

Pada sisi kiri dan kanan terdapat masing-masing 2 tombol makro layaknya terdapat juga pada Sensei yang lama. Tentu saja dapat Anda atur sendiri fungsinya menggunakan software. Pada bawah tombol juga terdapat thumb rest yang memiliki coating rubber seperti Sensei seri sebelumnya.


Sorry for low lightning photo emoticon-Malu (S)

Untuk scroll dan palm rest terdapat LED yang tentunya seperti pendahulunya dapat diatur sendiri untuk variasi warnanya. Terdapat fitur steady dan breath untuk LEDnya.





Untuk bagian bawah, tentunya terdapat perbedaan yang jelas dengan Sensei Pro yaitu pada Sensei Wireless terdapat pin plate yang berfungsi sebagai masuknya listrik saat charging melalui docking, yang kedua terdapat switch ON/OFF untuk mematikan atau menyalakan mouse, dan yang ketiga yaitu tombol Connect yang berfungsi untuk menghubungkan mouse dan docking.



Build quality pada Sensei Wireless ini layaknya Sensei yang lama, terasa solid saat digenggam dan tidak terasa ada yang kopong pada bagian tertentu. Ditambah dengan berat yang terasa sangat ringan untuk ukuran mouse wireless, apabila dibandingkan dengan G700s atau Mamba yang terasa berat dan kadang bagi beberapa user tidak suka menggunakan mouse yang terlalu berat. Super sekali untuk sektor ini, saya sendiri kaget ketika pertama kali memegangnya.



Sekian untuk pembahasan design dan build, classy and premium.

Performance

Sensei Pro telah menjadi salah satu mouse legenda dalam sejarah Steelseries dan bahkan sejarah dunia gaming gear, orang-orang masih tetap mengidolakannya sebagai yang terbaik hingga sekarang meskipun umurnya sudah beberapa tahun. Dan apakah kehadiran Sensei Wireless dapat menggantikan atau melebihi performa Sensei Pro yang sudah jadi favorit banyak profesional ? Check this out emoticon-army

Sensor pada Sensei WIreless menggunakan Pixart 9800 atau biasa dikenal dengan Avago 9800, pada review lama saya yaitu Rival saya mengatakan ada kerancuan disini namun ternyata Pixart telah mengakuisisi Avago namun untuk seri sensor masih tetap menggunakan penomoran yang sama, so yah it's the same emoticon-Big Grin
Avago 9800 telah menjadi standart sensor untuk mouse high end namun tentu saja dengan tuningan berbeda menurut masing-masing brand.
Sedangkan untuk click switchnya, menggunakan switch milik Steelseries sendiri, bukan menggunakan Omron seperti pendahulunya. Sepertinya Steelseries mulai invest untuk membuat part sendiri emoticon-Big Grin
Feelnya jika dibandingkan dengan Sensei Pro, pada Sensei Wireless suaranya lebih mendem dan lebih berat, FYI switch click pada Sensei Pro terlalu berisik dan ada beberapa orang yang tidak terlalu suka dengan hal itu, pada Sensei WIreless ada perbaikan, good job Steelseries emoticon-Cendol (S)

Saya melakukan tes sensor pada Sensei Wireless diatas Shidenkai dan inilah hasilnya.

Pada 400 dpi 125 hz, terdapat jitter walaupun hanya sedikit namun jika dibandingkan dengan Sensei Pro lebih bersih pada pengetesan ini, 11 12 lah pada hasilnya.



Pada 400 dpi 1000 hz, jitter yang ada semakin banyak.



Untuk Accelleration, saya bisa bilang PERFECT, tidak ditemukan pada Sensei Wireless namun bisa disetting menggunakan softwarenya sendiri.

Lift of Distance juga saya bilang PERFECT dimana untuk level low LOD melalui software, level LOD jika dibandingkan dengan Sensei Pro dengan settingan yang sama, Sensei Wireless hasilnya lebih low, diangkat sedikit saja sudah tidak mendetect gerakan mousepad, DAMN !!!!

Angle snap / correction / prediction bisa di cek pada uji jitter, sama sekali tidak ditemukan.

Pada bagian perform bisa saya bilang ada upgrade signifikan bilang dibandingkan dengan Sensei Pro apalagi pada LOD level emoticon-Cendol (S)

Charging Dock

Saya menambah pembahasan khusus pada dock Sensei Wireless.

Untuk build quality, sangat bagus dimana terasa solid dan berat. Coating menggunakan brush metal dan terdapat LED pada pinggiran mouse base. LED ini sendiri dapat diatur warnanya menggunakan software.
Juga terdapat pin untuk melakukan charge pada mouse.





Pada bagian bawah dock, terdapat tombol Connect dan juga informasi serial number.



Pada bagian depan dock terdapat port micro usb untuk menghubungkan dock dengan komputer dan sekaligus berfungsi sebagai charge base dan wireless receiver.



Steelseries Engine 3

Apalah arti mouse dengan fitur selangit tanpa kehadiran software pendukungnya, ya kali ini saya akan membahas Steelseries Engine 3 dimana pada software ini kita dapat melakukan settingan pada Sensei Wireless.

Kita akan disuguhi dengan tampilan awal seperti ini, ada informasi battery level disini.



Kemudian masuk lebih dalam, terdapat banyak sekali tuningan untuk melakukan setting pada Sensei Wireless, kesan Sensei sebagai mouse dengan tuningan terbanyak sama sekali tidak hilang disini emoticon-Cendol (S)



Saya jelaskan dulu masing-masing fungsi tuning ini.

Sensivitity CPI 1 dan CPI 2 = untuk mengatur dpi level, terdapat 2 CPI disini dan dapat di switch dengan menggunakan tombol dpi switch pada mouse.
Battery Saver Setting = mengatur performa mouse, ada High perform, Balanced dan Power saver.
Sleep Timer = mengatur waktu pada agar ketika idle, mouse akan mati dengan sendirinya
Sensor Smart Mode = ketika di ON kan, sensor akan mati ketika tidak digunakan, untuk menghemat battery
Illumination Smart Mode = ketika di ON kan, ketika terdapat gerakan pada mouse, makan lampu LED pada palm rest yang berupa logo Steelseries akan mati dan akan menyala lagi ketika tidak digerakkan.
Acceleration / Deceleration = Mengatur level pada accel dan decel, ketika ditinggikan maka gerakan kursor akan lebih cepat daripada gerakan mouse yang seharusnya.
Lift Of Distance = Mengatur tinggi sensor untuk tetap mendeteksi gerakan pada mousepad.
Angle Snapping (bahasa kerennya buatan Avago, biasanya dikenal dengan prediction atau correction) = ketika dinaikkan maka sensor akan lebih kurang untuk mendeteksi gerakan, jadi semisal kita melakukan garis melengkung, maka akan ada beberapa bagian yang menjadi lurus karena faktor angle snapping ini, cocok bagi designer yang melakukan gambar emoticon-Big Grin
Polling Rate = kecepatan transfer antara mouse dan komputer untuk ditampilkan melalui gerakan kursor.

Kemudian dari sini dapat mengatur warna dari LED dan juga mode antara lain breath atau steady.
Yang istimewa ada pada pengaturan LED dock dimana warna yang dapat di setting sesuai dengan level battery, apabila battery high maka berwarna hijau, battery mid berwarna kuning dan apabila low maka berwarna merah.



Disini juga dapat mengatur macro pada tombol dan dapat menggunakan macro profile dari mouse sebelumnya asalkan tetap Steelseries pastinya emoticon-Big Grin



Kesimpulan disini, Steelseries Engine 3 dapat mensupport Sensei Wireless dengan baik, transfer data setting dapat dilakukan dengan sekejap dan yang lebih penting lagi tidak terjadi crash seperti engine sebelumnya emoticon-Cendol (S)

Bonus

Saya lampirkan foto perbandingan Sensei WIreless dengan Sensei Fnatic, enjoy emoticon-Big Grin
Spoiler for :


Summary

Steelseries menghadirkan Sensei Wireless untuk meneruskan Sensei Pro yang lama dengan penambahan fitur wireless dimana fitur ini sudah mulai menjamur pada masa kini. Namun, pada beberapa produk dipasaran yang menggunakan fitur wireless, kendala yang ada pada daya hidup battery, transfer data yang buruk dengan komputer dan juga sensor yang tidak terlalu bagus. Pada kehadiran Sensei Wireless ini semua kendala itu seakan-akan tidak berlaku lagi, battery life pada Sensei Wireless setelah saya uji coba mampu untuk diatas 20 jam penggunaan non stop, transfer data yang cepat dengan komputer bahkan bisa dibilang tidak ada gap(kendalanya hanya dari mode sleep ke active memakan waktu sekitar 3 detik, selebihnya untuk pergantian dari wired ke wireless tidak lama, dibawah 1 detik saja) dan juga tentu saja sensor yang sangat bagus. Inilah alasan saya menyebutnya Sang REVOLUSIONER. Minus dari Sensei Wireless ini hanya 1 yaitu ketidak tersediaan layar dibawah mouse untuk melakukan setting atau untuk menampilkan gambar. Selebihnya bisa saya katakan Sensei Wireless ini sempurna, Dilepas diharga sekitar 2,2 juta, bisa saya katakan harga segitu worth to buy apabila Anda menyukai kinerja dan performa dari Sensei dan ingin mendapat fitur wireless yang sempurna disini.

Akhir kata, terimakasih pada Steelseries Indonesia untuk demo unit yang telah dipinjamkan, jangan bosan-bosan ya emoticon-Malu (S)


darkslay3r
Kaskus Gaming Gear Area
0
5.2K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Hardware Review Lab
Hardware Review Lab
icon
2.2KThread980Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.