Penelitian Kesehatan
Ganja Bikin IQ Remaja Jongkok



Jakarta, CNN Indonesia -- Meski di beberapa negara bagian Amerika konsumsi mariyuana atau ganja dilegalkan, namun secara medis tumbuhan ini tidak layak dikonsumsi. Sebuah penelitian terbaru menemukan bukti bahwa mengonsumsi mariyuana pada usia muda dapat berdampak buruk pada otak, dan dalam jangka panjang dapat menurunkan tingkat kecerdasan.

Para peneliti menemukan bahwa dibandingkan dengan non pemakai, pengguna ganja yang mulai mengonsumsi di usia 14 tahun memiliki volume otak yang lebih kecil. Selain itu juga ditemukan kotoran berwarna abu-abu yang menyelimuti selaput otak bagian depan, daerah di mana otak memproses pengambilan keputusan.

"Semakin muda seseorang mulai mengonsumsi, semakin jelas perubahan tersebut," ucap Francesca Filbey, peneliti utama dan profesor di University of Texas di Dallas, Amerika Serikat, seperti dilansir dari laman CNN, Rabu (12/11).

"Masa remaja adalah saat di mana otak mulai tumbuh dewasa sehingga setiap paparan zat beracun dapat berdampak buruk bagi otak," tambahnya.

Lebih lanjut Fibey menjelaskan orang yang teratur mengonsumsi ganja memiliki IQ lima poin lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak menyentuh ganja.

"Efek ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada otak terkait dengan usia dan durasi penggunaan ganja," katanya.

Penelitian ini sendiri membandingkan antara 48 pengguna ganja yang mulai mengonsumsi sejak usia 14 hingga 30 tahun dengan 62 nonpengguna. Rata-rata pengguna mengonsumsi ganja tiga kali sehari. Sebagian pengguna mengaku telah mengonsumsi ganja selama 10 tahun bahkan beberapa di antaranya sudah 30 tahun mengonsumsi ganja.


(win/mer)