- Beranda
- Product Review
Panasonic LUMIX DMC-GH4
...
TS
techlife.magz
Panasonic LUMIX DMC-GH4
Panasonic LUMIX DMC-GH4
Kamera CSC 4K Pertama
Kamera CSC 4K Pertama
Anda video maker yang suka membuat dokumenter dalam keseharian? Atau Anda seorang traveler yang suka membuat video kebudayaan, merekam tempat-tempat bersejarah maupun human interest di jalanan?
Panasonic LUMIX GH4 sangat pas untuk menemani kemana saja untuk menghasilkan gambar berkualitas. Karena video yang ditawarkan mendukung resolusi 4K atau sekitar 4 kali lebih besar dari ukuran resolusi Full HD. Sekaligus ini tentu menjadi jawaban bagi para pemilik TV 4K yang selama ini kesulitan atau masih belum banyak menemukan konten video 4K.
Karena kamera ini lebih ditujukan kepada para pembuat film, tentu fitur-fitur yang ditawarkan cukup mendukung. Diantaranya prosesor yang ditanamkan Venus Engine IX yang dirancang untuk mengoptimalkan kerja rekam video 4K. Maka wajar bila kamera ini mampu merekam kualitas resolusi full HD dengan bitrates hingga 200Mbps.
Panasonic juga menambahkan sistem autofocus barunya bernama Depth from Defocus (DFD) yang dapat menawarkan kecepatan fokus hingga 0.07 detik. Kemampuan ini berfungsi untuk foto dan video. Dukungan lain untuk merekam video 4K ditambahkan pula IPB dan All-Intra codec yang memungkinkan pengguna secara mudah memilih format keluaran MOV, MP4 atau AVCHD. Fleksibilitas ini sangat menarik, karena seringkali bagi sebagian orang lebih memilih keluaran yang disuka sesuai aplikasi yang digunakan.
Penyematan fitur VFR (Variable Frame Rate) dan Time Lapse/Stop Motion Animation menawarkan kepraktisan bagi pengguna untuk membuat video seperti time lapse tanpa harus melalui post production. Kemudahan seperti ini menjadi solusi bagi yang baru belajar membuat video berkualitas tinggi, namun dengan tanpa repot dengan aplikasi video editing.
Begitu pula dengan kemampuan keluaran real time yang secara langsung dapat melihat gambar yang direkam melalui layar UHDTV dengan sambungan kabel mikro HDMI. Praktis ketika selesai merekam acara jalan-jalan atau hasil shooting sementara sebelum dilakukan editing bisa ditonton terlebih dahulu di layar yang lebih lebar secara bersama-sama.
Soal performa ketika digunakan merekam warna-warna yang dihasilkan bagus dan terlihat detail. Kemampuan mendefinisikan setiap obyek memberikan kepuasan mengingat harga yang ditawarkan terbilang terjangkau. Rasanya ini akan menjadi kompetitor atau pilihan baru bagi kamera DSLR yang selama ini mendominasi untuk perekaman video, karena harganya yang lebih terjangkau untuk di kelas yang sama.
Oleh karena itu, sepanjang yang bawa untuk merekam berbagai obyek, menghasilkan video yang baik dengan warna yang juga cukup hidup. Jadi kamera hybrid yang memiliki layar OLED berukuran 3 inci dengan 2,359 LVF dan 1.036 titik untuk display utama cukup baik menjadi teman untuk merekam dokumenter maupun kegiatan lainnya.
Panasonic LUMIX GH4 sangat pas untuk menemani kemana saja untuk menghasilkan gambar berkualitas. Karena video yang ditawarkan mendukung resolusi 4K atau sekitar 4 kali lebih besar dari ukuran resolusi Full HD. Sekaligus ini tentu menjadi jawaban bagi para pemilik TV 4K yang selama ini kesulitan atau masih belum banyak menemukan konten video 4K.
Karena kamera ini lebih ditujukan kepada para pembuat film, tentu fitur-fitur yang ditawarkan cukup mendukung. Diantaranya prosesor yang ditanamkan Venus Engine IX yang dirancang untuk mengoptimalkan kerja rekam video 4K. Maka wajar bila kamera ini mampu merekam kualitas resolusi full HD dengan bitrates hingga 200Mbps.
Panasonic juga menambahkan sistem autofocus barunya bernama Depth from Defocus (DFD) yang dapat menawarkan kecepatan fokus hingga 0.07 detik. Kemampuan ini berfungsi untuk foto dan video. Dukungan lain untuk merekam video 4K ditambahkan pula IPB dan All-Intra codec yang memungkinkan pengguna secara mudah memilih format keluaran MOV, MP4 atau AVCHD. Fleksibilitas ini sangat menarik, karena seringkali bagi sebagian orang lebih memilih keluaran yang disuka sesuai aplikasi yang digunakan.
Penyematan fitur VFR (Variable Frame Rate) dan Time Lapse/Stop Motion Animation menawarkan kepraktisan bagi pengguna untuk membuat video seperti time lapse tanpa harus melalui post production. Kemudahan seperti ini menjadi solusi bagi yang baru belajar membuat video berkualitas tinggi, namun dengan tanpa repot dengan aplikasi video editing.
Begitu pula dengan kemampuan keluaran real time yang secara langsung dapat melihat gambar yang direkam melalui layar UHDTV dengan sambungan kabel mikro HDMI. Praktis ketika selesai merekam acara jalan-jalan atau hasil shooting sementara sebelum dilakukan editing bisa ditonton terlebih dahulu di layar yang lebih lebar secara bersama-sama.
Soal performa ketika digunakan merekam warna-warna yang dihasilkan bagus dan terlihat detail. Kemampuan mendefinisikan setiap obyek memberikan kepuasan mengingat harga yang ditawarkan terbilang terjangkau. Rasanya ini akan menjadi kompetitor atau pilihan baru bagi kamera DSLR yang selama ini mendominasi untuk perekaman video, karena harganya yang lebih terjangkau untuk di kelas yang sama.
Oleh karena itu, sepanjang yang bawa untuk merekam berbagai obyek, menghasilkan video yang baik dengan warna yang juga cukup hidup. Jadi kamera hybrid yang memiliki layar OLED berukuran 3 inci dengan 2,359 LVF dan 1.036 titik untuk display utama cukup baik menjadi teman untuk merekam dokumenter maupun kegiatan lainnya.
Quote:
Supported by
0
45.3K
93
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Product Review
14.8KThread•518Anggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya