Skalanews - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Toto Izul Fatah menilai beberapa kader PDIP yang menuding Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang paling berambisi dan bernafsu dalam menaikkan Bahan Bakar Minyak Bersubsidi (BBM) tidak cukup fair. Seharusnya, kader PDIP salahkan Jokowi langsung.

"Ini dibikin seolah-olah bermain dua muka, tidak mendidik. BBM kalau memang mau dinaikkan yang PDIP melalui Megawati sebagai Ketum dan Jokowi sebagai presiden sampaikan langsung ke rakyat," kata Toto di Jakarta, Jumat (7/11).

"Walau menjilat ludah sendiri nantinya, tapi kalau memang harus dinaikkan tegas dari sekarang, jangan rakyat dibuat menunggu dalam kebingungan," lanjut Toto.

Toto mengatakan, harus dilihat juga kepentingan terselubung PDIP untuk menjaga imej Jokowi yang pro rakyat dengan membuat seolah-olah JK biang keladi kenaikan BBM ini. Padahal dari kacamata telanjang sangat jelas pembagian otoritas presiden dan wakil presiden (wapres).

"Apa artinya wapres kalau presiden yang diberikan otoritas penuh punya sikap yang tegas. Tapi ini kelihatan mau dibikin JK yang disalahkan. kalau saja Jokowi tegas kan JK tidak bisa apa-apa," ujar Toto. (Deddi Bayu/buj)

http://skalanews.com/berita/detail/1...angsung-Jokowi