Jakarta - Koalisi Indonesia Hebat masih belu menyerahkan nama-nama untuk pembentukan komisi di DPR. Hal tersebut dikarenakan keinginan KIH terkait jabatan di komisi belum juga deal di lobi-lobi antar fraksi.

"Kalau proporsional murni sesuai dengan perolehan suara, dibagi seperti 2009, itu kan kita dapat 6 ketua dan sekitar 25 wakil ketua. Kalo kita bagi proprosional. Kalau sekarang jangan ngimpi itu. Kita hanya ingin 16 pimpinan di seluruh alat kelengkapan dewan dan badan. Semua wakil dari 47 (jabatan). Masa nggak bisa?" ungkap anggota DPR fraksi PDIP Arya Bima di Gedung DPR, Senayan, Jakpus, Kamis (23/10/2014).

Menurut Arya, permintaan yang diajukan KIH masih masuk akal karena perhitungan secara proporsional seperti itu. Meski begitu, berdasarkan lobi-lobi yang telah dilakukan, KMP bergeming dan baru menawarkan 6 jatah saja untuk KIH.

"Minimal harus ada syarat dari setiap komisi harus ada wakil dari KIH. Itupun belum bergeming. Ya sudah. Masuk akal dong kalo dari KIH di setiap pimpinan ada wakilnya. Jumlahnya kan 16. Kita disuruh cari sendiri. Ke Golkar berapa demokrat berapa, ini kan main-main," jelas Arya.

"Golkar nawarkan dua, tiga yang lain juga, nanti jumlahnya enam, silakan dari enam itu dibagi KIH. Gila, 6 dari 47 pimpinan. Saya tawar minimal 16 kalau nggak ya nggak usah semua. 16 itu hanya ketua di seluruh masing-masing pimpinan komisi dan badan. Menurut saya masuk akal dan realistis. Kalau dari 47 itu pun hanya sekitar sepertiga. Kekuatan kita hampir 40 dengan PPP Lebih," tambah pria yang berhasil mempertemukan Jokowi dan Prabowo ini.

KIH pun masih akan menunggu hasil lobi-lobi untuk menyotorkan nama-nama anggotanya. Pasalnya jika dilakukan voting, makan KIH lagi-lagi akan kalah dari KMP.

"Kalau voting biarpun lima fraksi jumlahnya kita tetep aja kalah. Makanya kita ajak musyawarah. Kalau kenceng-kencengan ya tidak akan ada rapat untuk memenuhi kuorum fraksi dan tidak bisa mengambil keputusan. Maka baiknya ketemu," tutup Arya.