TEMPO.CO, Jakarta - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk berpartisipasi dalam kegembiraan politik menyambut pelantikan Presiden-Wakil Presiden Indonesia periode 2014-2019, Joko Widodo-Jusuf Kalla, Senin, 20 Oktober 2014. Dari menjadi penyanyi di konser musik bertajuk Salam Tiga Jari di Monumen Nasional hingga membersihkan sampah bekas pawai dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana Negara, Jakarta.
Cara terakhir itu yang dipilih Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk memeriahkan momentum pelantikan pasangan dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu. “Kami kerahkan 65 orang untuk memungut sampah sejak dari Bundaran Hotel Indonesia sampai depan Istana Negara,” tutur Joe Riady, koordinator relawan Yayasan Tzu Chi, kepada Tempo, Senin sore, 20 Oktober 2014. (Baca: Komunitas Ini Jadi Penyapu Sampah Kirab Jokowi)
Joe mengatakan kelompoknya sudah bersiap di Bundaran Hotel Indonesia sejak pukul 10.00 WIB hari ini. Kantong plastik warna hitam berukuran jumbo yang dia sediakan berjumlah 200 lembar. Sepanjang pawai, kata dia, relawannya menyebar dengan membawa kantong plastik tersebut. Pukul 16.00 WIB, aksi pembersihan sampah sudah berakhir. “Total ada 180 kantong sampah yang terisi penuh,” katanya. (Baca: Mengaku Fan, Ibu Ini Pungut Sampah di Pesta Jokowi)
Joe menyebut relawannya dibekali peralatan standar untuk membersihkan sampah. Ada 30 sapu lidi dan 30 tongkat capit pemungut sampah yang dibawa relawannya. Relawan dari komunitas yang bermarkas di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, ini juga memakai sarung tangan dan topi warna putih. “Relawan kami juga mengenakan kaus polo berawarna biru dan celana putih sebagai seragam,” ujarnya. (Baca: Misteri Amien Rais yang Absen di Pelantikan Jokowi)
Menurut dia, gerakan menyapu bersih sampah saat pawai hari ini merupakan wujud dari komitmen kelompoknya menjadikan Ibu Kota yang bersih dan nyaman. Joe menuturkan aksi pungut sampah di kirab Jokowi bukan kali pertama dilakukan pihaknya. "Bila ada banjir, kami juga bergerak menggalang aksi pembersihan sampah di kawasan Pluit dan Pantai Indah Kapuk." (Baca: Surat Terbuka Anas Urbaningrum untuk Jokowi)
RAYMUNDUS RIKANG
Sumber
Patut Dicontoh ini ....
Luar biasa, contoh yang patut ditiru. Yang penting kerja nyata bukan koar" 
fpishit
