CARUT MARUTNYA IMPELMENTASI KURIKULUM 2013 T.P 2014/2015 [Setujukah?]

Beranda

...

The Lounge
CARUT MARUTNYA IMPELMENTASI KURIKULUM 2013 T.P 2014/2015 [Setujukah?]

kingkin28

14-08-2014 07:40

CARUT MARUTNYA IMPELMENTASI KURIKULUM 2013 T.P 2014/2015 [Setujukah?]

CARUT MARUTNYA IMPELMENTASI KURIKULUM 2013 T.P 2014/2015
Sebelum Lebih Jauh Lagi jangan Lupa

lalu klik emot dibawah untuk cek No Repost emoticon-I Love Kaskus (S)

Quote:

INTERMEZO DULU

CARUT MARUTNYA IMPELMENTASI KURIKULUM 2013 T.P 2014/2015 [Setujukah?]

Apakah yang agan rasakan dalam Penerapan Implementasi kurikulum 2013 untuk tahun pelajaran 2014/2015 ??? emoticon-Bingung (S)

Pasti perasaannya campur aduk ga jelas. Agar tidak timbul pertanyaan-pertanyaan dan prasangka-prasangka yang akan menambah keruetan. nah untuk itu ada baiknya kalau kita menyimak thread ane yang satu ini emoticon-I Love Kaskus (S)

Yuk kita langsung ke TKP

Quote:

Masalah Dalam Implementasi Kurikulum 2013 (di Tahun Ajaran 2014/2015)

Quote:

1. Pengadaan hingga pendistribusian buku terlambat

Quote:

Hal ini sedang terjadi sekarang dan bahkan aga-agan sekalian juga merasakannya. Bahwa belum adanya buku-buku yang berbasis pada kurikulum 2013.Bahkan untuk menanggulangin ini guru-guru banyak yang menfotokopi dulu buku yang berbasis kurikulum 2013 atau bahkan ada yang masih menggunakan buku kurikulum yang sebelumnya emoticon-Berduka (S)

Quote:

2. Pencetakan buku terhambat karena percetakan kekurangan modal

Quote:

Adalah sesuatu hal yang membingungkan jika percetakan kekurangan modal. Bukankah mereka memenagkan tender untuk itu? lalu bagaimana kejelasan tender itu. Bukankah pula anggaran pendidikan kita luar biasa besar 20% dari APBN, ya mesti dengan banyaknya tangguangan kementrian pendidikan disitu emoticon-Hammer (S)

Quote:

3. Kepala sekolah tidak memesan buku ke percetakan sesuai jadwal

Quote:

yang ini saya bingung emoticon-Bingung (S)

entah keterlambatan informasinya atau terlalu banyak admistrasi atau malah menganggap keterlambatan itu wajar, Jadi mengumpulkan datanya pun terlambat. Atau ini cuma pembenaran saja emoticon-Bingung (S)

Quote:

4. Banyak guru belum mengikuti pelatihan kurikulum baru

Quote:

Guru itu salah satu instrumen penting dalam penerapan kurikulum ini. Kalau banayak yang masih belum menerima pelatihan, apa yang harus mereka terapkan? emoticon-Bingung (S)

. Alhasil mereka akan kembali pada kurikulum lama pastinya emoticon-Hammer (S)

. Ataupun kurikulum baru tapi dipaksakan karena belum terlalu paham emoticon-Bingung (S)

Quote:

5. Jajaran Kemendikbud frustasi, karena jadwal dan skema yang disusun bubar

Quote:

wajarlah mereka frustasi karena terlambat pendisribusian buku, banyak guru yang belum pelatihan, masuk sekolah dundur dsb emoticon-I Love Kaskus (S)

Quote:

6. Awal tahun ajaran baru sedianya efektif per 14 Juli, diundur per 4 Agustus

Quote:

mungkin agan banyak yang tidak sadar. Tahun ajaran seharusnya 14 juli tapi diundur sampai 4 agustus kemarin emoticon-Malu (S)

Quote:

Penjabaran Kemendikbud

Quote:

Harris Iskandar sebagai Direktur Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan, kementeriannya saat ini sedang frustasi. Frustasi tersebut dikarenakan carut marutnya persiapan implementasi Kurikulum 2013. "Bahkan sampai Menterinya (Mendikbud Mohamamd Nuh, red) kurang tidur," katanya.

Tahun ajaran baru dimulai sejak 14 Juli lalu, Namun buku-buku kurikulum baru belum sampai disekolah-sekolah.Kemendikbud tidak bisa disalahkan, untuk masalah peredaraan buku itu,
Kelemahan persiapan implementasi kurikulum baru yang paling parah ada di sektor pengadaan buku. Kata Harris. Kemendikbud sudah menyiapkan sistem yang bagus. Yaitu masing-masing kepala sekolah sasaran kurikulum baru langsung memesan buku ke LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah).

Harris mengatakan rata-rata buku kurikulum baru per mata pelajaran hanya di kisaran Rp 10 ribu. Harga buku kurikulum baru buatan Kemendikbud rata-rata hanya Rp 50 per lembar. Harga ini jauh lebih murah ketimbang buku fotokopian yang rata-rata Rp 100 per lembar.

Harris juga menjelaskan bahwa total kapasitas buku yang bakal didistribusikan adalah 240 juta eksemplar. Dengan Rincian
1. 123 juta eksemplar untuk jenjang SD,
2. 60 juta eksemplar untuk SMP,
3. 57 juta untuk SMA dan SMK.
Untuk SMA dan SMK, buku yang tercetak sudah 60 persen. Sedangkan yang sudah terdistribusi masih 20 persen.

Dalam menyikapi hal ini Kemendikbud segera menginvestigasi kenapa banyak sekolah yang belum memesan buku. Muncul dugaan, sekolah tidak memesan buku terbitan Kemendikbud ini karena hanya akan mendapatkan "capek" saja. Berbeda dengan memesan buku di penerbitan umum, kepala sekolah atau guru bisa mendapatkan komisi.

Dalam menyikapi Kekurangan modal yang dialami percetakan Mendikbud Mohammad Nuh sedang mencoba mencari bank yang bisa menyalurkan pinjaman pendanaan kepada percetakan. Solusi yang bisa dipakai juga dengan mencari percetakan lain untuk memecah kewajiban di percetakan yang memenangkan tender pengadaan buku kurikulum baru.