• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • KONFLIK PALESTINA DITINJAU DARI SEJARAH ! TERNYATA BANGSA ARAB YANG RAKUS !!

LivingNewbieAvatar border
TS
LivingNewbie
KONFLIK PALESTINA DITINJAU DARI SEJARAH ! TERNYATA BANGSA ARAB YANG RAKUS !!
DILIHAT DARI SEJARAH PADA SAAT PERANG DUNIA I

Selama perang dunia ke I (1914-1918), Turki menjadi sekutu Jerman. Ketika Jerman dan Turki kalah, pada tahun 1916 kontrol atas wilayah kekuasaan kerajaan Ottoman dilimpahkan pada Inggris (British Mandate) dan Perancis (France Mandate) dibawah perjanjian Sykes-Picot Agreement, yang membagi Arab menjadi beberapa wilayah. Lebanon dan Syria dibawah kekuasaan Perancis (France mandate) sementara Irak dan Palestina termasuk wilayah yang saat ini dikenal dengan negara Jordan dibawah kekuasaan Inggris (British Mandate).

Baik bangsa Arab maupun Yahudi sama-sama berjasa pada Inggris dalam perang dunia I sehingga Inggris berhasil mengalahkan Jerman dan Turki. Setelah perang usai, pihak Arab meminta wilayah yang dulu dikuasai Turki termasuk Palestina sepenuhnya menjadi milik Arab. Tapi pihak Yahudi juga meminta pada Inggris yang dulu menjanjikan seluruh Palestina (termasuk Jordan yang dulu belum ada) untuk diserahkan pada bangsa Yahudi. Kedua pihak berkeras memiliki bukti perjanjian tentang Palestina yang dijanjikan oleh Inggris, yaitu:

Korespondensi Antara Sir Henry MacMahon dan Hussain bin Ali (Pemuka Mekah)

Ketika kerajaan Ottoman Turki masih meguasai kerajaan Arab dan Palestina, Hussain Bin Ali bekerja sama dengan Inggris untuk melakukan revolusi besar di Arab demi mengalahkan Turki. Tahun 1915 terjadilah korespondensi antara Henry MacMahon dan Hussein bin Ali seorang raja Hejaz dan pemegang kunci kota suci Mekah Hussein bin Ali dari Bani Hashim/Hashemite bagian dari suku Quraisy yang pada zaman nabi Muhammad merupakan suku terbesar dan terkuat di Arab.

Saat itu Hussein bin Ali meminta wilayah Arab termasuk Palestina untuk jadi miliknya karena dia berambisi memperluas kerajaan Hejaz (Sekarang Saudi Arabia) hingga ke Syria apalagi saat itu penguasa Syria, Faisal masih anaknya sendiri.Pada tahun 1915 Hussein bin Ali melakukan korespondensi yang membahas tentang rencana yang akan dilakukan Inggris terhadap wilayah Arab yang dulu dikuasai oleh Ottoman Turki.

Ternyata interpretasi Hussein bin Ali dan Henry macMahon atas janji pemerintah Inggris terhadap bangsa Arab itu berbeda. Hussein mengira bahwa Palestina adalah termasuk wilayah yang akan diberikan Inggris kepada Arab. Tapi pemerintah Inggris menyangkal dan menyatakan bahwa semua wilayah yang akan dikembalikan tidak termasuk Palestina. Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa wilayah yang bukan murni Arab (Cannot be said to be purely Arab) tidak termasuk dalam perjanjian itu. Inggris menganggap bahwa Palestina bukan murni Arab walaupun saat itu mayoritas penduduk Palestina bangsa Arab. Hal ini membuat Arab Palestina merasa dikhianati oleh Inggris.

Dibawah ini peta pembagian wilayah yang dijanjikan Inggris pada Arab, garis hitam menunjukan batas wilayah yang dijanjikan untuk Arab sementara warna pink adalah wilayah Palestina yang dikira HusseinBin Ali termasuk yang akan diberikan pada Arab.

Tapi ternyata pembagian itu tetap tidak diterima bangsa Arab mereka tetap menginginkan seluruh Palestina dibawah kekuasaan Arab. Sejak dikeluarkannya deklarasi Balfour warga Arab Palestina terus menyerang dan mengintimidasi bangsa Yahudi Palestina. Sementara bangsa Yahudi yang sudah mendapat 23% wilayah Palestina, berusaha keras mempertahankan diri. Mereka membentuk pasukan yang dikenal dengan nama Haganah dan Irgun (lebih militan). Tugas mereka adalah menjaga dan menyelamatkan Yahudi dari serangan Arab terutama dari Fedeyen (pasukan bunuh diri Arab Palestina).

Sejak tahun 1920 situasi sudah mulai memanas di Palestina apalagi imigrasi besar-besaran bangsa Yahudi dari seluruh dunia mulai berdatangan ke Palestina. Hal itu semakin membuat bangsa Arab marah. Sehingga akhirnya tejadilah revolusi Arab di Palestina pada tahun 1936-1939. Revolusi itu gagal dan menewaskan sekitar 5 ribu orang Arab Palestina. Sementara dipihak Inggris dan Yahudi Palestina jatuh korban jiwa masing-masing sekitar 300 orang.

Akibat dari revolusi itu akhirnya Inggris dan pihak perserikatan Bangsa-bangsa mengurangi lagi jatah wilayah untuk Yahudi. Dari 23% dikurangi lagi karena wilayah itu harus dibagi dengan Arab. Sementara Transjordan yang tadinya ditujukan untuk penduduk Arab Palestina malah dibuat menjadi Negara baru yang berbentuk kerajaan yaitu Jordania yang berada dibawah pengawasan Inggris.

Sekali lagi pihak Israel menerima jatah yang diberikan oleh PBB dan pada 14 Mei 1948 bangsa Yahudi akhirnya meproklamirkan Negara Israel di Palestina. Walaupun pihak Arab Palestina gagal melakukan revolusi di Palestina, mereka tetap tidak ingin ada negara Israel di Palestina. Beberapa negara Arab bersekutu untuk menyerang Israel dan merebut Palestina.

Akhirnya terjadi perang antara Israel melawan koalisi Negara Arab (Mesir, Irak, Jordan, Sudan, Yaman, Arab Saudi, Lebanon, Liga Arab, pasukan Mujahidin). Perang itu berlangsung dari 15 Mei 1948 hingga 10 Maret 1949 dan berakhir dengan kemenangan Israel tapi perang itu merenggut ribuan korban jiwa dikedua pihak konon Israel kehilangan 1% dari populasinya saat itu. Tapi akibat perang itu ribuan penduduk Yahudi yang diusir dari Negara-negara Arab akhirnya berimigrasi ke Israel. Kekalahan pihak Arab dari Israel mengakibatkan Israel berhasil memperbesar wilayahnya dari yang diberikan PBB sebelumnya.


SUMBER ARAB YANG RAKUS
adrianfuzagameAvatar border
adrianfuzagame memberi reputasi
1
7K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.