ciloba
TS
ciloba
Ciri Ciri Teman Pura-Pura Tajir


Tiap pergaulan baik di kantor maupun pekerjaan pasti ada ditemukan tipe teman yang merasa memiliki kemampuan ekonomi lebih tinggi daripada yang lain namun faktanya berlainan. Berdasarkan riset saya terhadap beberapa teman yang ‘kebelet tajir’, inilah ciri-ciri karakter makhluk tersebut:

1. Mudah tersinggung saat SPG mobil/kredit bank asing tidak memberikan brosur sedangkan orang yang lalu-lalang sebelum dan sesudah dia dikasih brosurnya. Teman macam ini biasanya ngomel ngomel langsung menjudge bahwa SPG tersebut rese, nyebelin, ngeremehin gue, dsb. Pertanyaannya, kalaupun dikasih brosurnya, apakah dia sanggup beli?apakah dia kepikiran apply kartu kreditnya? Sales juga terlatih dan tidak mau membuang-buang waktu untuk orang yang bukan target produknya. Tipe teman seperti ini sebenarnya biasa saja alias tidak kaya raya, hanya saja tidak terima kalau dianggap tidak kaya raya.

2. Hampir mirip dengan nomor 1, tipe teman yang satu ini langsung bete jika ada sales hypermart (Carefour, Giant, Electronis Sol, dsb) yang saat dia menanyakan produk 10 juta, si sales langsung menawarkan produk sejenis dengan harga yang lebih murah ataupun diskon. Kalau pelanggan yang tidak sok tajir pasti berpikir positif, “ wah smart nih si sales, baek”. Namun kalau pelanggan yang sok kaya pasti mikir, “ sialan nih sales, dipikir gue ga mampu kali beli yg 10 juta..lalu pergi meninggalkan toko.”

3. Lebih baik nyasar muter-muter daripada harus nanya security saat kelinglungan di Senci, Plaza Senayan, PIM, GI, Cent.Park dan mol gaul lainnya. Alesannya malu dilihat orang lain kalau nanya-nanya satpam karena ketahuan seperti baru pertama kali ke sana. Tipe teman seperti ini menurut saya sudah tingkat yang akut. Rela nyusahin diri sendiri demi gengsi padahal orang lain belum tentu peduli dengan dia kalau gengsi nya sejajar sama mereka.

4. Saat jalan ke mal manapun pasti masuk toko branded seperti HM, Guess, Zara, Mango, dan CharlesKeith,dll (saya gak tahu ya, kalau yang terakhir ini masih kategori branded ato engga), namun dia nyaris tidak pernah beli jika belanja dengan teman alias orang yang bukan mau dengan cuma-cuma ngeluarin duit buat belanjain dia. Maksudnya? Tipe teman seperti ini hobi research update-an produk branded tapi menunggu dibelikan oleh orang lain di kemudian hari, entah ortu nya, kakak nya, pacar nya, dsb (tentunya dengan ngerek rengek dulu..pasalnya kalo dia emang tajir pasti ortu nya udah ngasih budget bulanan gede buat jajan dia..jadi ga ada alesan buat gak belanja on the spot). Untuk tipe seperti ini sebaiknya hati-hati kalau sering jalan sama dia, bisa bisa 10 kali ngeliat toko yang sama, 10 kali pula diajakin masuk ke toko itu tanpa keluar bawa plastic blanjaan apa-apa. Mungkin juga sih dia sebenernya cuma mau nunjukkin sama temennya kalau ‘ eh gue nih ngerti barang branded loh..’.

5. Sedikit mirip dengan poin 3, namun case nya lebih spesifik. Saat di mal gaul Jakarta, teman satu ini malu bertanya kepada satpam dengan suara keras saat menanyakan lokasi ATM BNI, BRI, dan bank lokal lainnya (kecuali BCA). Alasannya, karena menganggap bahwa nama bank-bank tadi bukan bank orang kaya, jadi jangan sampai orang tajir di sekelilingnya denger si teman kita satu itu nanya ATM bank-bank macam itu. Mungkin intonasi dia akan lain jika menanyakan ATM BCA, HSBC, Citibank, dsb. Menurut saya, tipe seperti ini juga tergolong sok tajir akut, pikirannya terlalu jauh. Ingin dianggap kaya sayangnya belum waktunya sampai menyusahkan diri sendiri untuk narik uang pribadi. Manusia sepantasnya bersyukur atas rizki yang Tuhan kasih dalam sebuah rekening pribadi kita, bukannya malah malu.

6. Saat hari weekend, mal lagi penuh, sesak dan butuh ketenangan tiba-tiba pas se-genk pengen nongkrong di Liberica atau Starbucks, teman sok kaya itu pasti maksa banget buat duduk di luar (area yg di-lalulalang pengunjung mol lain), padahal jelas-jelas diantara se-genk ga ada yang ngerokok. Teman sok kaya biasanya sudah merasa puas jika kekayannya yang seharga kopi 48 ribu dilihat oleh puluhan pengunjung mal yang lalu lalang. Padahal siapa yang tahu kalau sebelum nongkrong mahal, doi makan murah paketan di foodcourt? Demi sebuah gengsi, manusia ‘kebelet kaya’ rela makan sepertiga dari harga bijih kopi Sulawesi dicapur susu Greenfield.

7. Selalu curhat sama temen se-genk soal ngurus tiket travel ataupun mudik, karena kemana-mana harus naik Garuda, gak mau maskapai lain. Oke deh kakak…kalau untuk yang satu ini saya setuju. Memang ada harga harusnya ada kualitas. Keamanan dalam bertransportasi ialah nomor satu, untuk kali ini memang wajar sih kalau ada beberapa orang yang parno-an naik maskapai lain..(tapi semua orang gak butuh denger curhatan lo yang ga penting itu juga keleus kalo lo booking Garut, emoticon-Smilie.

8. Berkoar kalau dia suka barang mahal tapi teman akrabnya bukan dengan teman yang asli kaya raya bahkan cenderung gak nyambung jika ngobrol dengan yang tajir beneran karena minder duluan alias kalah telak. Tipe teman seperti ini boleh dibilang basi banget karena gampang ditebak dan sudah umum di kampus-kampus. Mungkin banyak kurang setuju dengan saya untuk ciri yang satu ini (ada yang beranggapan, mungkin dia tajir tapi down to earth). Manusia tajir yang down to earth bukan cuma dari pergaulan tapi perkataan. Orang yang terus menerus berusaha mengsugestikan teman-temannya bahwa dirinya kaya-raya, sudah tidak bisa disebut down to earth. Teman yang pura pura tajir nyaman berteman dengan teman-teman yang biasa-biasa saja karena itu ialah komunitas yang menurutnya akan lebih mudah merasa/dianggap kaya. Teman yang sok kaya senang berteman dengan yang tidak kaya namun lebih senang jika disapa oleh teman yang kaya sungguhan.

9. Ciri terakhir ialah, saat membaca artikel ini dari poin 1-8, teman yang tajir beneran pasti hanya tertawa sedangkan teman yang pura-pura tajir pasti akan marah.

Mungkin banyak pembaca tidak percaya dengan kejadian-kejadian dari ciri-ciri tersebut namun artikel ini dibuat berdasarkan pengalaman nyata (termasuk untuk poin 2, 3, 5-itu beneran ada loh!). Terlepas dari keberadaan teman yang sok tajir di sekeliling kita, ada baiknya sebelum men-judge orang lain kita berkaca diri bahwa mungkin saja jangan-jangan tanpa sengaja kita pernah berprilaku sedikit atau banyak dari kejadian di atas. Tetap rendah hati dan berusaha.

“Tuhan tidak pernah menghambat umatnya untuk kaya raya namun Tuhan maha tahu mana umat yang siap untuk kaya”

sumber: http://zigzagfreshgraduates.blogspot...ura-tajir.html
Diubah oleh ciloba 10-05-2014 12:50
0
127K
590
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lifestyle
Lifestyle
icon
10.3KThread10.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.