Hidup adalah pilihan. Tiap pilihan punya konsekuensi. Kadang2 muncul sesal kemudian, ketika kurang analisa saat memutuskan. Terutama kurangnya perencanaan.

Pilihan2 yang sering dijumpai :
- menentukan jurusan dan pendidikan
- universitas luar atau dalam negeri
- memilih pekerjaan
- lanjut atau resign
- karyawan atau pengusaha atau dua2nya
- memilih jodoh, si A atau si B atau si Z?
- memilih rumah, disitu, disini, disana? Tunai kredit ngutang?
- melanjutkan studi tahun ini atau nanti?
- menentukan strategi
- dan banyak lagi sesuai alur kehidupan.

Kalau sudah punya perencanaan mantap, pilihan akan jadi lebih nyaman. Namun bagi yang perencanaannya ngambang atau tidak punya perencanaan, memilihnya harus hati2 agar tidak menyesal kemudian.
*Ini penting loh, perusahaan aja punya visi misi, renstra dan renja, masa iya hidup kita yang jauh lebih berharga, bahkan list mimpi aja ga punya. Keterlaluan

Tips menentukan pilihan bisa dengan tool manajemen berupa :
- score matriks
- balanced score card
- analytical hirarchy proses
- dan banyak lagi, sesuai kebutuhan.

Setelah analisis dan akan memutuskan, solusi pamungkas sepertinya adalah menyerahkan/bertanya kepada tuhan. Islam mengajarkan sholat istikhoroh untuk menentukan pilihan.

Kalau sudah begitu, harusnya ga akan ada penyesalan, karena pilihan berdasarkan petunjuk dari Tuhan. Dan itulah sebaik2 pilihan, konsekuensi mudah menjadi nikmat, konsekuensi berat menjadi tantangan, dua2nya bernilai ibadah.

Itu cuman teori kok, kita2 juga masih belajar . Mumpung baru usia segini. Besok umur nambah sehari, akan bertemu lagi dengan pilihan2.

Rigidkan perencanaan, analisa lengkap saat menentukan pilihan, serahkan kepada Tuhan (Allah swt).