- Beranda
- Berita Luar Negeri
Ukraina Timur Memanas, Ceko Keringetan, Kiev Kejang2
...
TS
novocal
Ukraina Timur Memanas, Ceko Keringetan, Kiev Kejang2
Berita-1:
Spoiler for Ukraina Digoyang Desakan Refendum kedua:
KIEV, KOMPAS.com — Beberapa daerah di kawasan timur Ukraina diguncang aksi unjuk rasa dari para demonstran pro-Rusia, Minggu (6/4/2014). Kawasan ini merupakan daerah yang hampir seluruh penduduknya menggunakan bahasa Rusia dalam percakapan sehari-hari. Mereka menuntut referendum bergabung ke Rusia, seperti yang telah berlangsung di Crimea.
Lebih dari seribu orang melakukan unjuk rasa di Donetsk, wilayah di bagian timur Ukraina, Minggu (6/4/2014). Mereka lalu membobol gedung pemerintahan daerah, lalu mengibarkan bendera Rusia dari atas balkon lantai dua gedung dengan sambutan sorakan dan terikan "Rusia!" dari demonstran yang ada di pelataran.
Para pemimpin unjuk rasa di Donetsk, sebagaimana pantauan Reuters, mengatakan mereka ingin anggota parlemen daerah menggelar pertemuan darurat untuk membuat referendum bergabung ke Rusia seperti halnya Crimea. "Deputi dewan daerah harus bersidang sebelum tengah malam dan mengambil keputusan untuk melaksanakan referendum," desak orator tersebut.
Demonstran menduduki kantor yang menangani rekaman dan siaran streaming lokal. Musik era Soviet diputar dan sebuah speaker menggemakannya di luar. Bangunan ini sekaligus merupakan kantor dan kediaman Gubernur Serhy Taruta, pejabat yang baru saja ditunjuk Kiev untuk memerintah wilayah yang punya hubungan ekonomi dan sejarah erat dengan Rusia.
"Sekitar 1.000 orang ambil bagian (dalam penyerbuan gedung), sebagian besar orang muda dengan wajah mereka ditutupi," kata Ihor Dyomin, juru bicara polisi setempat Donetsk. "Sekitar 100 orang masih berada di dalam gedung dan menyegelnya," imbuh dia.
Sementara itu, di Luhansk, protes serupa menurut televisi Ukraina telah menyebabkan tiga orang terluka. Namun, polisi tak mengonfirmasi informasi tersebut, sebagaimana dikutip dari Reuters. Televisi memperlihatkan kerumunan orang di kantor pelayanan keamanan negara di daerah itu dan seorang politisi terlihat ditandu karena terluka.
Televisi Ukraina mengatakan para pengunjuk rasa Luhansk menuntut pembebasan seseorang yang menurut mereka telah ditahan selama beberapa hari oleh dinas keamanan setempat. Mereka juga menuntut Luhansk menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia.
"Kami tidak ingin bergabung dengan Uni Eropa, kami tidak ingin bergabung dengan NATO. Kami ingin anak-anak kami hidup damai," kata seorang wanita yang tidak disebutkan namanya, ketika diwawancara Channel Five di Luhansk.
Sebelumnya, Sabtu (5/4/2014), keamanan Ukraina mengatakan, mereka menahan 15 orang di Luhansk dengan tuduhan merencanakan penggulingan pemerintah. Bersama penahanan tersebut, disita pula ratusan senapan, granat, dan bom molotov.
AFP melaporkan pula sebelumnya, demonstrasi menuntut referendum terjadi pula di Kharkiv dan menduduki kantor-kantor pemerintahan setempat. Demonstran pro-Rusia telah mengadakan aksi unjuk rasa di beberapa kota-kota Ukraina timur dalam beberapa pekan terakhir. Lokasi wilayah-wilayah ini tak jauh dari perbatasan Ukraina dan Rusia. Di kawasan tersebut, Moskwa telah menempatkan puluhan ribu pasukan.
Sumber:
http://internasional.kompas.com/read...berapa.Wilayah
sesuai prediksi bagian timur bakalan bergejolak dan memanas ikutan menyusul crimea
Berita-2:
Spoiler for pemda & kantor pemerintah ukraina timur d serbu pro-rusia:
KHARKIV, KOMPAS.com — Puluhan demonstran pro-Rusia, Minggu (6/4/2014), menerobos garis polisi dan memasuki gedung pemerintah daerah di Kharkiv, di bagian timur Ukraina.
AFP melaporkan dari lokasi kejadian, para demonstran tersebut membawa bendera Rusia. Sebelumnya, aksi serupa juga terjadi di Donetsk dan Lugansk.
Menurut laporan yang sama, polisi tak menggunakan kekerasan menghadapi demonstrasi ini. Meski bermula dengan hanya puluhan orang, pada akhir hari, jumlah demonstran membengkak menjadi sekitar 2.000 orang.
Sumber:
http://internasional.kompas.com/read...Daerah.Ukraina
dari puluhan membengkak jadi ribuan orang kurang dari 24jam
mungkin hari ini udah jadi puluhan ribu orang
berita-3
Spoiler for Putin kena tuduhan:
KIEV, KOMPAS.com - Ukraina menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin mendalangi penyerbuan dan pendudukan bangunan kantor pemerintahan di dua kota di timur Ukraina oleh para demonstran pro-Rusia, Minggu (6/4/2014). Serbuan ke kantor-kantor tersebut menjadi "babak" baru krisis Ukraina yang berlangsung sejak akhir tahun lalu.
Para demonstran pro-Rusia menduduki kantor pemerintah daerah di pusat industsi Donetsk dan kantor layanan keamanan di sekitar Luhansk, Ukraina. Mereka melambaikan bendera Rusia dan menuntut referendum sebagaimana yang terjadi di Crimea untuk bergabung ke Rusia.
Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov, mengatakan polisi akan memulihkan ketertiban di kedua kota meskipun tanpa memakai kekerasan. Dia menuduh Presiden terguling Ukraina Viktor Yanukovich yang memiliki basis massa di Donetsk telah bersekongkol dengan Putin untuk menyulut ketegangan.
"Putin dan Yanukovich memerintahkan dan membayar gelombang terbaru berupa gangguan separatis di bagian timur. Orang yang berkumpul tak banyak tetapi sangat agresif," kata Avakov dalam sebuah pernyataan di laman Facebook-nya.
"Situasi akan kembali terkontrol tanpa pertumpahan darah. Benar, itu tugas penegakan hukum oleh aparat. Sejujurnya, tak ada cara damai menoleransi pelanggaran hukum para provokator," imbuh Avakov.
Penjabat Presiden Ukraina Oleksander Turchinov menggelar pertemuan darurat di Kiev, dengan para kepala keamanan Ukrain. "Dia mengambil kendali situasi," ujar layanan pers parlemen, Minggu.
Terutama di kawasan timur Ukraina yang menggunakan bahasa Rusia untuk percakapan sehari-hari, ketegangan meningkat tajam sejak penggulingan Yanukovich pada Februari 2014. Lewat Referendum, Rusia telah menganeksasi Crimea. Langkah Rusia ini memicu kebuntuan terbesar antara Moskwa dan negara-negara Barat semenjak era Perang Dingin berakhir.
Sumber:
http://internasional.kompas.com/read...intahan.Daerah
wajar sichh, masa nuduh obama
pantat obama dah d jilat sampe mengkilap
berita-4
Spoiler for ceko mewek ke NATO:
PRAHA, KOMPAS.com — Presiden Ceko, Milos Zeman, meminta NATO mengerahkan pasukan ke Ukraina bila Rusia merebut bagian timur Ukraina.
Menurut Milos, harus ada konsekuensi dikenakan kepada Rusia jika negara Beruang Merah tersebut terus melakukan aneksasi. Sebelumnya, negara itu sudah "merebut" Crimea dari Ukraina, lewat referendum.
"Jika Rusia memutuskan memperluas ekspansi teritorial ke kawasan timur Ukraina, permainan selesai," kata Milos kepada Radio Ceko, Minggu (6/4/2014).
Dalam hal ini, ujar Milos, dia mendorong konsekuensi untuk Rusia tak hanya berupa sanksi seberat-beratnya. "Tapi juga pengiriman pasukan NATO ke wilayah Ukraina," ujar dia.
Setelah jatuhnya Presiden Viktor Yanukovych pada Februari 2014, Pemerintah Kiev condong kepada Uni Eropa. Namun, pada Maret 2014, warga Crimea yang sebagian besar berbicara memakai bahasa Rusia dalam kesehariannya melakukan referendum dan hasilnya mereka bergabung ke Rusia.
Beberapa wilayah lain di bagian timur Ukraina, dengan karakteristik bahasa yang sama dengan Crimea, berupaya pula menuntut referendum sebagaimana Crimea. Tuntutan referendum itu diminta digelar bersamaan dengan agenda pemilu presiden yang dijadwalkan Kiev berlangsung pada 25 Mei 2014.
Washington mengatakan, baru-baru ini Moskwa telah menyiagakan sekitar 40.000 tentara di dekat perbatasan timur Ukraina. Rusia membantah menempatkan pasukan di luar Crimea, tetapi hanya beberapa ratus tentara Rusia yang benar-benar sudah meninggalkan kawasan perbatasan dengan Ukraina.
Sumber:
http://internasional.kompas.com/read....Aneksasi.Lagi
retorika politik Ceko mendingan d jaga dan d perhalus
beruang merah lg galak2nya malah d teriakin bsa brabe
mendingan lempar sosis biar beruang merah berubah jadi pink dikit
intinya jgn sirem bensin ke api
Spoiler for Donetsk merdekakan diri:
Kota Donetsk Nyatakan Kemerdekaan dari Ukraina
DONETSK, KOMPAS.com - Para aktivis pro-Rusia yang menduduki kantor pemerintah di kota Donetsk, wilayah timur Ukraina, Senin (7/4/2014), memproklamasikan pembentukan sebuah republik independen dari kekuasaan Kiev.
Pengumuman itu disampaikan seorang juru bicara yang menduduki kantor pemerintah yang diduduki para akivis-pro Rusia itu. Dalam sebuah video yang diunggah ke situs YouTube memperlihatkan seorang Rusia di atas sebuah podiom menyampaikan pernyataan kemerdekaan Donetsk di hadapan sekelompok orang.
"Untuk membentuk sebuah negara yang berdaulat, maka I memproklamasikan pembentukan negara Republik Rakyat Donetsk," kata pria itu.
Pengumuman itu disambut sorak sorai sekitar 100 orang pria di dalam sebuah ruang auditorium yang nampaknya adalah gedung administrasi pusat kota Donetsk.
Ostrov, sebuah situs berita di kota industri itu mengabarkan bahwa para aktivis itu kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Federasi Rusia dalam sebuah proses yang sama seperti diambil Semenanjung Crimea bulan lalu.
Sementara itu kantor berita Interfax mengabarkan para pemimpin kiota Donetsk yang memproklamirkan kemerdekaan itu bertekad untuk menggelar referendum paling lambat pada 11 Mei mendatang.
Krisis perpecahan terbaru ini membuat PM Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengirimkan wakilnya, Vitaliy Yarema ke kawasan itu untuk mengembalikan kendali pemerintahan. Gubernur Donetsk, Sergiy Toruta mendesak pemerintah pusat untuk menggelar pertemuan darurat dengan dewan pertahanan dan keamanan regional untuk membahas masalah ini.
"Hari ini, sebuah rencana dijalankan di Donetsk, Lugank dan Kharkiv untuk mengganggu stabilitas perdamaian, sosial dan ekonomi," ujar Toruta.
Sumber:
http://internasional.kompas.com/read...n.dari.Ukraina
kiev dah resmi kejang...tinggal nunggu USA & NATO ngasih obat anti kejang ato garuk2 kepala
Spoiler for pasukan rusia masih siaga d perbatasan:
KOMPAS.com - Duta Besar AS untuk Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) Daniel Baer mengatakan Rusia masih menumpuk ribuan pasukan di perbatasan dengan Ukraina hingga kini. Baer, menurut warta AP pada Senin (7/4/2014), sudah meminta Moskwa untuk menarik mundur pasukan itu demi menurunkan tensi politik antara kedua negara.
"Kami menemukan bukti masih ada penumpukan tentara Rusia. Jumlah pasukan itu tidak bisa dikatakan normal untuk kondisi damai," kata Daniel Baer di Vienna di sela-sela pertemuan OSCE.
Dalam pertemuan itu, delegasi Rusia tidak hadir. "Rusia memainkan peranan penting dalam krisis di Ukraina. Rusia juga yang harus ikut menurunkan tensi politik di kawasan itu,"kata Baer lagi.
Sementara itu, Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatseniuk mengaakan di Kyiv, kalau ada unjuk rasa di Timur Ukraina lantaran aktivis pro-Rusia menguasai gedung-gedung publik di tiga kota. Menurut Yatseniuk, tindakan penguasaan itu adalah rencana untuk membuat Ukraina tak stabil. "Cara itu membuat Rusia punya alasan menempatkan pasukannya hingga 19 mil atau 30 kilometer dari perbatasannya dari Ukraina,"demikian Yatseniuk.
sumber:
http://internasional.kompas.com/read...dengan.Ukraina
tanda rusia bersiap untuk berikutnya kah ato sekedar menjaga gerakan NATO
Spoiler for berita santai tapi "PANAS":
Susu Sandung Kemesraan Rusia-Ukraina
KOMPAS.com - Akhirnya, tudingan Rusia menganeksasi Crimea yang awalnya adalah republik otonomi milik Ukraina menjalar pula ke hubungan perdagangan kedua negara. Sektor yang menjadi sandungan kemesraan perdagangan bilateral itu adalah susu dan produk susu yang dijual Ukraina ke Rusia. Menurut catatan Reuters pada Senin (7/4/2014), Badan Perlindungan Konsumen Rusia alias Rospotrebnadzor merilis beleid anyar soal pembelian susu dan produk susu dari Ukraina. Badan itu menunda impor dari enam produsen susu dan produk susu dari Ukraina.
Ihwal pelarangan itu, Rospotrebnadzor mengatakan menemukan bahwa produk-produk dari keenam produsen asal Ukraina tersebut melanggar regulasi Rusia. Meski begitu, Rospotrebnadzor tidak memerinci apa yang dimaksud dengan pelanggaran terhadap regulasi Rusia itu.
Hubungan perdagangan bilateral tersebut boleh dikatakan makin memburuk sejak krisis Crimea. Rusia misalnya, menutup proyek pembuatan bersama pesawat Antonov-70, sebuah varian pesawat kargo terbaru. Pesawat angkut itu rencananya akan menjadi salah satu pembaru di Angkatan Udara (AU) Rusia.
Rusia melalui Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin mengatakan penutupan kerja sama itu berangkat dari teknologi yang dipakai Ukraina. Dalam pandangan Rusia, teknologi untuk pembuatan pesawat tersebut bukanlah milik Uni Eropa tapi milik Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Bukan hal rahasia lagi kalau Rusia adalah musuh bebuyutan NATO.
Sementara itu, Ukraina sejauh ini masih menghadapi risiko gagal bayar obligasi negara mencapai sekitar 619 juta euro. Ukraina pun masih harus membayar utang ke pemasok gas milik pemerintah Rusia, Gazprom. Dengan pembatalan diskon, utang gas Ukraina mencapai sekitar 1,2 miliar euro.
sumber:
http://internasional.kompas.com/read....Rusia-Ukraina
pilih mana nih gan
SUSU rusia
Spoiler for Mother Rusia:
THE BEST RUSIA "MILK"
Spoiler for jgn d buka:
dan
SUSU Ukraina
Spoiler for Maidan Ukraina:
THE BEST UKRAINE "MILK"
Spoiler for hrs d buka:
dan
"SUSU PANAS" untuk suasana yg sedang memanas
awas jgn sampe yg d bawah kepanasan
santai dikit dan ketawa turunkan panas
Spoiler for Ukraina Timur gelar operasi anti-teroris:
KIEV, KOMPAS.com -- Penjabat Presiden Ukraina Oleksandr Turchynov, Selasa (8/4/2014), mengatakan, pemerintahannya akan menganggap para aktivis pro-Rusia yang menduduki gedung pemerintah di wilayah timur negeri itu sebagai teroris yang akan ditangani secara tegas sesuai undang-undang yang berlaku.
"Pemerintah akan memperlakukan para separatis dan teroris yang membawa senjata otomatis, menduduki gedung-gedung pemerintah sebagai teroris dan kriminal yang akan ditangani sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Turchynov.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov mengatakan, aparat keamanan Ukraina sudah menggelar operasi anti-teroris dan sudah menahan 70 anggota separatis yang ikut menduduki gedung-gedung pemerintah.
"Sebuah operasi anti-teroris sudah digelar. Untuk sementara pusat kota dan stasiun metro ditutup. Tak perlu khawatir segera setelah operasi berakhir semua akan kembali dibuka," kata Mendagri Arsen Avakov lewat akun Facebook-nya.
Kepada kantor berita Interfax-Ukraina, Avakov mengatakan, mereka yang ditahan adalah para tersangka aktivitas ilegal yang terkait dengan separatisme, mengorganisasi kekacauan massal, merusak kesehatan warga, dan melanggar undang-undang.
Sejak Minggu (6/4/2014) malam, para aktivis pro-Rusia menduduki gedung-gedung pemerintah di kota-kota wilayah timur Ukraina, seperti Kharkiv, Luhansk, dan Donetsk. Mereka menuntut digelarnya referendum untuk menentukan bergabungnya ketika kota itu dengan Rusia, seperti yang terjadi dengan Crimea.
Sumber:
http://internasional.kompas.com/read....Wilayah.Timur
mudah2an berjalan sesuai rencana dan tidak ada korban jiwa yahhh
kalo ada 1 korban jiwa saja bakalan bikin tambah rusuh
Spoiler for rusia ngasih signal perang saudara:
MOSKWA, KOMPAS.COM - Rusia, Selasa (8/4/2014), memperingatkan Kiev bahwa setiap penggunaan kekuatan di Ukraina timur, di mana militan pro-Kremlin telah menyita gedung-gedung pemerintah di beberapa kota, bisa membawa negara itu ke dalam situasi perang saudara.
"Kami menyerukan penghentian segera setiap persiapan militer, yang penuh dengan risiko menimbulkan perang saudara," kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan. Peringatan itu muncul setelah para aktivis pro-Rusia menyita sejumlah gedung pemerintah di kota-kota bagian timur Ukraina, yaitu di Kharkiv, Lugansk dan Donetsk, di mana mereka juga menyatakan kemerdekaan dan bersumpah untuk memilih bergabung dengan Rusia.
Kiev menuduh Rusia sedang mengobarkan kerusuhan dan Washington memperingatkan Kremlin untuk menghentikan upaya "mengacaukan Ukraina." Namun tuduhan itu ditepis Moskwa.
Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya memiliki informasi Ukraina sedang mengirim pasukan keamanan internal dan para relawan dari Garda Nasionalnya, termasuk pasukan dari kelompok utra nasionalis Pravy Sektor (Sektor Kanan) ke Ukraina tenggara, termasuk Donetsk.
Rusia juga menuduh Ukraina menggelar operasi pasukan keamanan swasta AS yang berpakaian seperti pasukan khusus Ukraina. Rusia mengatakan tentara bayaran itu berasal dari perusahaan keamanan Greystone Ltd.
"Para penyelenggara dan partisipan dalam provokasi ini bertanggung jawab besar untuk menciptakan ancaman bagi hak-hak, kebebasan dan kehidupan yang damai dari warga Ukraina dan stabilitas negara Ukraina" kata peringatan itu.
Kementerian itu mengeluarkan pernyataan di situsnya menyusul pembicaraan pada Senin malam antara Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dan Menlu Ukraina, Andriy nya Deshchytsya. Kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Lavrov menekankan "perlunya sikap hormat terhadap aspirasi penduduk Ukraina tenggara."
Lavrov mengatakan, Kiev tidak harus mengizinkan "upaya bereaksi dengan kekerasan terhadap tuntutan hukum mereka untuk hak-hak linguistik, budaya dan sosial -ekonominya." Lavrov menyerukan Kiev mengambil "langkah-langkah mendesak" untuk mengatur dialog nasional, dan mengatakan pihaknya siap untuk "mendukung proses ini bersama dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat."
Sumber:
http://internasional.kompas.com/read...Perang.Saudara
Signal Perang Saudara sudah d kasih tau ke kita
tandanya rusia milih opsi kedua yaitu perang saudara ala Suriah
0
23.4K
Kutip
226
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
80.6KThread•14.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya