soezackAvatar border
TS
soezack
Prediksi Angka Golput Sekitar 25-35 Persen Untuk Pemilu 2014



Peneliti dari lembaga survei Pol-Tracking Agung Baskoro mengemukakan harus diakui identitas figur (figure identity) masih menguat dibanding identitas partai (party identity). Hal itu tidak lain disebabkan belum berfungsinya partai. Kehadiran nama-nama alternatif seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Wali Kota Surabaya Tri Risma, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, dan sebagainya sebenarnya harapan bagi pemilih. Alasannya mereka tak punya beban masa lalu dan memiliki track record yang jelas. Tantangannya apakah partai berani mengambil peluang tersebut. Karena perilaku pemilih perlahan mulai bertransformasi semakin rasional. Mereka melihat pemimpin, yang memang bekerja untuk mereka bukan sekedar bangun wacana dan prihatin saja.

*Ketiga figur tersebut sudah masuk nominasi sebagai kepala daerah terbaik untuk wilayah asia mulai tahun 2012 versi "City Of Mayor Foundation"


Jokowi


"Pemilih yang tidak memberikan suara atau yang biasa disebut golongan putih (golput) makin menipis, bila partai berani bersikap dan memastikan para kandidat yang mereka miliki, baik sebagai calon legislatif (Caleg) maupun calon presiden (Capres) benar-benar bersih dan siap dibersihkan bila tidak bersih," kata Agung di Jakarta, Kamis (13/2).


Tri Risma


Sementara peneliti dari LSI Adjie Alfaraby mengemukakan tingkat partisipasi pemilih sangat bergantung pada sejauh mana pemilih merasa pemilu itu penting untuk perbaikan nasib mereka ke depan. Jika melihat tren survei, tingkat partisipasi dalam Pileg nanti kurang lebih sama dengan pemilu sebelumnya. Atau golput kurang lebih sama antara 30 sampai 35 persen.
"Sebetulnya trust terhdap partai juga cenderung menurun. Makin minoritas pemilih yang percaya terhadap kerja partai untuk kepentingan rakyat. Namun partai terbantu dengan kampanye para caleg. Dengan sistem suara terbanyak para caleg bahkan sesama internal partai bertarung untuk merebutkan kursi," kata Adjie.


Syahrul Yasin Limpo


Menurutnya, persaingan antar caleg membantu suara partai karena kampanye mereka yang masif. Untuk pemilihan presiden (Pilpres), partisipasi mungkin bisa lebih tinggi dibanding pileg. Karena pemilih memilih tokoh. Namun jika ada tokoh-tokoh baru yang populer dan disukai, partisipasi itu bisa lebih tinggi.

Adapun peneliti senior dari LIPI Siti Zuhro mengemukakan golput relatif menurun ketika pemilu relatif menjanjikan, di mana partai politik mampu menyodorkan sebagian besar caleg-caleg berkualitasnya yang amanah. Apalagi pada saat yang sama, partai-partai juga menawarkan capres-cawapres sesuai dengan harapan rakyat. Karena itu, animo dan antusiasme rakyat akan meningkat bila partai politik mampu memahami aspirasi dan kebutuhan konstituen.

"Tak tertutup kemungkinan golput akan menurun, meskipun belum tentu bisa menyentuntuh angka 20 persen. Golput di pemilu 2014 akan bertengger di kisaran 25 sampai 35 persen, mengingat kepercayaan masyarakat belum benar-benar pulih terhadap partai. Sejauh ini meskipun muncul sejumlah tokoh-tokoh yang muncul dari berbagai hasil survei, nama Jokowi masih tetap diminati. Sosoknya masih tetap memukau dan didukung banyak kalangan dan komunitas, meskipun ada juga yang tak mendukung Jokowi," jelasnya. [R-14]


Nah, gimana gan responnya?mau tetap golput atau gunakan hak pilih untuk pemilu 2014 ini?jangan lupa ikutan polling ya gan emoticon-Malu (S)

sumur :
1.Suara Pembaruan
2.City Of Mayor Foundation (shortlist 2012-sekarang)
Polling
0 suara
Apakah Pemilu 2014 nanti bakal gunakan Hak Pilih?
Diubah oleh soezack 22-02-2014 07:22
0
3.3K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.