agan2 sekalian adakah dari agan yang masih ingat thread2 yang membahas " bedannya orang bodoh dan pintar" ?

dan kemenangan ada di orang bodoh bukan?

ane sangat menyesal kenapa harus ada wacana seperti itu apalagi ada emblem2 dari sang motivator terkenal indonesia si salam super

stigma seperti ini bisa menjadi jalan keluar untuk menjadi malas dan tidak pintar, jalan cerita memang selalu mulus dan sesuai keinginan penulis namun apa yang saya amati bos besar perusahaan itu tidak ada orang bodoh dalam artian memanage segala hal

kata " bodoh" disini yang menjadi kalimat acuan jalan keluar bagi pemalas untuk semakin malas, kalau orang indonesia saya amati yang enak bagi dia yang diutamakan. dalam artian dimana ketika seseorang tidak mampu menguasai bidang tertentu dia langsung give up, give up itu manusiawi tapi kalau apa2 langsung give up?

dan yang ane sesalkan lagi adalah masalah indeks prestasi kumulatif (ipk) ini kasus paling menjamur dimana nilai tinggi tidak sama dengan apa yang dicapai.

pernah wacana dosen ane menjalbarkan bahwa sebaiknya di indonesia skripsi di s-1 itu dihapuskan saja karena apa? pembuktian teori yang dilakukan hanyalah copy-paste dari skripsi tahun lalunya ( copy-paste bab 1, 2, 3, 4, 5) terus kenapa lolos? karena cuma ganti perusahaan dan beberapa kalimat sakti saja.

balik ketopik orang pintar vs orang bodoh. orang bodoh disini adalah orang pintar namun tidak diakui kepintarannya secara menyeluruh sehingga menjadi orang bodoh dimata orang lain. namun orang pintar adalah orang yang pintar diakui namun kebodohan yang lebih sering ditonjolkan.

jadi janganlah agan menjadi orang " bodoh terselubung" tapi jadilah orang " pintar dalam praktek maupun teori".