• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kenapa Sebetulnya Amat Disayangkan "Hitam Putih" yang Dihentikan Trans 7?

jajang100Avatar border
TS
jajang100
Kenapa Sebetulnya Amat Disayangkan "Hitam Putih" yang Dihentikan Trans 7?


SEBELUM yang lain-lain, saya hendak bilang terlebih dulu: saya bukan penonton tetap Hitam Putih. Menontonnya dari awal hingga usai rasanya pun tak pernah saya lakukan.

Jam tayangnya tak cocok dengan waktu kerja saya. Ketika tayang, biasanya saya sedang lembur di kantor karena pekerjaan menumpuk atau sedang dalam perjalanan pulang ke rumah di pinggiran Jakarta.

Saya menontonnya lewat hasil rekaman yang diunggah ke YouTube di hari berikutnya, bila ada teman yang bilang tayangan Hitam Putih malam sebelumnya bikin heboh.

Walau bukan penonton tetap, tapi saya berani bilang, saya tahu ciri khas dan apa yang bikin talk show yang dipandu Deddy Corbuzier itu cukup menyita perhatian, banyak disukai.

Seperti ketika Trans 7 (dulu masih bernama TV7) membuat terobosan dengan Empat Mata (yang kemudian berganti nama jadi Bukan Empat Mata) lewat menempatkan Tukul Arwana sebagai pemandu talk show.

Anggapan umum yang berlaku: pemandu talk show haruslah orang yang smart, bisa melancarkan pertanyaan-pertanyaan smart pada nara-sumber. Model idealnya adalah para dewa talk show di TV Amerika sana mulai dari mendiang Johnny Carson, David Letterman, Larry King, Oprah Winfrey, dan macam-macam lagi. Nah, TV7 ketika itu dianggap membuat gebrakan baru dengan menempatkan pelawak yang--mohon maaf sebelumnya--kita tahu, tak secerdas Farhan, Becky Tumewu atau yang lainnya.

Tapi dengan memasang Tukul yang terjadi adalah sebuah terobosan. Hasilnya adalah sebuah acara bincang-bincang yang mungkin memang tak cerdas, tapi jadi riang dan jenaka.

Ketika mendengar Deddy Corbuzier didapuk sebagai host, kita pun dibuat terkejut. Saat mengulas acara Hitam Putih di tabloid Bintang, kawan yang menulis artikelnya memuat pertanyaan kita semua kala itu: Mau dibawa ke mana acara tersebut ketika seorang magician menjadi pembawa acaranya? Apa mau bermain sulap-sulapan bersama bintang tamunya?

Untunglah jadinya tak begitu. Selain sebagai pesulap atau mentalist, Deddy juga punya latar belakang S2 psikologi. Produser Hitam Putih yang diwawancarai tabloid Bintang bilang, "Deddy background-nya S2 psikologi. Sebagai mentalis, dia seorang yang peka dan sensitif, serta pintar melihat segala sesuatu sampai kepada membaca mimik si narasumber. Selain itu, kalau dia mau, dia bisa mind reading," rinci sang produser kala itu.

Ia bilang lagi: "Jadi seorang Deddy, justru 'melebihi' presenter pada umumnya. Dengan kepekaannya, dia cepat 'nembak' pertanyaan yang di luar perkiraan." Dan itulah kunci sukses sebuah program talk show. Dengan dilemparkannya pertanyaan-pertanyaan tidak biasa kepada bintang tamu, maka rahasia terdalam yang tergali dan diinformasikan kepada pemirsa pun akan tidak biasa.

Nah, di situlah kekuatan Hitam Putih. Gaya Deddy bertanya bikin nara-sumber kalabakan dan seringkali termakan omongannya sendiri. Memang gaya bertanya seolah mengejar seperti ini bisa dikategorikan tak etis. Tapi bagaimana lagi. Yang dicari pemirsa memang bukan jawaban-jawaban biasa yang normatif. Dan Deddy dengan piwai memainkan peran itu selama tiga tahun terakhir lewat Hitam Putih yang dipandunya.

Pertanyaannya kemudian, kenapa acara yang punya ciri khas dan kekuatan yang tak dimiliki talk show lain malah dihentikan oleh stasiun TV yang menayangkannya?

Well, saya tak tahu persis apa yang terjadi di balik dapur Trans 7. Yang saya bisa kemukakan hanya sebatas analisis.

Dan pangkal soalnya adalah kesuksesan acara kakak kandung Trans 7 sendiri: Yuk Keep Smile di Trans TV. Selama berbulan-bulan ini, YKS adalah acara idola yang merajai rating dan share. YKS sekali tayang, share-nya bisa mencapai 30-an persen yang berarti 30 persen penonton TV menonton acara itu di jam tersebut. Angka 30 persen itu menyeramkan. Sinetron populer pun jarang sekali mencapai angka itu.

Nah, rupanya, kedigdayaan YKS tak hanya membuat stasiun TV lain pusing memikirkan cara jitu mengalahkannya. Tapi juga stasiun TV yang satu grup alias sang adik: Trans 7.

Acara-acara Trans 7 yang tayang di jam-jam prime time pun ikut terlibas YKS. Salah satunya Opera van Java (OVJ), acara lawak yang boleh dibilang jadi ikon Trans 7 selama beberapa tahun terakhir. Demi menyelamatkan OVJ, Trans 7 menggeser jam tayangnya jadi lebih sore. Hitam Putih yang punya jam tayang ideal, tayang pukul 18.00 WIB sebelum YKS, jadi harus berhadap-hadapan dengan raja rating dan share saat ini.

Apa mau dikata, Hitam Putih yang tayang pukul 20.45?WIB tak mampu mengalahkan YKS. Ratingnya turun. Dalam catatan teman yang biasa menulis soal rating untuk situs ini hasilnya malah jadi lebih buruk daripada ketika OVJ masih berhadap-hadapan dengan YKS. Ya, Hitam Putih bahkan tak mampu meraih posisi 50 besar acara paling banyak ditonton. Dalam laporan rating dan share dari Nielsen yang kami dapat untuk tiga hari terakhir (13-15 Januari 2014), Hitam Putih hanya mampu duduk di posisi 81 (13/1/2014), 72 (14/1/2014), dan 79 (15/1/2014).

Apalagi kekuatan talk show sejatinya juga tergantung dengan bintang tamu yang didatangkan saat itu. Sekarang, kita tahu, setiap stasiun TV punya talk show yang saling berlomba menjadi yang pertama jadi tempat curhat seleb yang sedang punya kasus. Di sini, pesaing Hitam Putih bukan cuma YKS yang jam tayangnya head to head tapi juga talk show lain yang mendatangkan berbagai nara-sumber eksklusif.

Berbagai inovasi dilakuan acara ini. Yang terakhir dengan mendatangkan Farhat Abbas sebagai host tamu. Langkah ini tak terlalu disukai penggemar berat Hitam Putih mengingat Farhat bukan sosok yang disenangi publik.

Akhirnya, apa boleh buat, Hitam Putih ditaklukan kakak sendiri, berkorban demi acara lawak yang sudah jadi ikon, dan pada gilirannya menyerah padarating, dan share. Amat disayangkan. ***


http://www.tabloidbintang.com/articl...ntikan-Trans-7
0
3.8K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.