rahasia14Avatar border
TS
rahasia14
Serba - serbi kali Ciliwung
Selamat Siang para kaskuser sejagat raya kaskus
Semoga semua yang berada di Indonesia dan Sekitarnya Sehat dan Bebas banjir emoticon-Jempol

Jika berkenan emoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star
atau emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)
jangan emoticon-Blue Guy Bata (L)


Oke langsung aja, Cekicrot...



Apa yang kita bayangkan sewaktu kita mendengar ''kali ciliwung''??? Kotor, Penuh sampah, Sering meluap dan banyaknya deretan rumah kurang layak yang bertahan untuk tetap tinggal dipinggiran kali ciliwung




“Banjir Kiriman Bogor” hal yang paling sering kita dengar dari orang Jakarta ketika musim hujan tiba. Kekhawatiran akan ancaman bencana banjir ketika Ciliwung tidak dapat lagi menampung debit air aliran dari hulu daerah Bogor.
Ini sangat berbeda pada Jakarta Tempo Dulu, musim hujan berarti rejeki untuk orang Jakarta, akan melimpah kiriman stock bambu dari Bogor dan Depok yang dibawa melalui aliran Sungai Ciliwung.








Tapi itu dulu, ketika aliran sungai masih dalam dan lebar untuk dilalui rakit bambu, sehingga rangkaian rakit dapat bergerak cepat dan lancar dibawa sampai ke Manggarai Jakarta untuk dijual ke pangkalan pengepul bambu .
Wan Yusup (70 thn) salah satu tetua pelaku tukang getek dari kampung Gelonggong Bojonggede masih mengingat masa kejayaan Ciliwung sebagai sarana transportasi menuju Jakarta.



“Dulu tahun 80′an tukang rakit Bojong selalu membawa dagangan bambunya melalui Ciliwung untuk dijual di Pasar Minggu, 1 orang bisa sampai membawa 6 rangkaian rakit dan dibawa berkonvoi dalam kelompok beberapa orang.
Sekarang 1 orang bisa membawa 3 rakit saja sudah jago, Sungai Ciliwung bertambah dangkal dan terjadi penyempitan sungai membuat medan sungai semakin sulit.”



Memori dan Semangat dari Wan Yusup yang ingin menggulang masa masa Ciliwung tempo dulu inilah membuat Komunitas Ciliwung dan Wan Yusup ingin mencoba napak tilas jalur rakit bambu Ciliwung. Perjalanan dilakukan dengan rakit bambu persis seperti yang dulu pernah dilakukan Wan Yusup, sambil melakukan pendataan dan beberapa riset kecil mengenai Keanekaragaman Hayati Ciliwung, mencoba menyelamatkan apa yang tersisa dari Ciliwung, yang makin terancam dari kepunahan.
Team riset sendiri yang tergabung dalam Ciliwung Institute adalah teman teman dari Mapala UI, Lawalata, KPL Angsana IPB, Forest Watch Indonesia, SIOUX Ular Indonesia dan masyarakat Komunitas Ciliwung.
almarhum H.M.Yusuf bin H.Ma'ih (Uwan yusuf 71 tahun) Konservasi Berbasis Masyarakat
Pelaku Konservasi Hutan Bambu Ciliwung Bojonggede Cibinong
tokoh kampung,konservasi sejati hutan bambu #Ciliwung dengan kearifan lokal sebagai pemilik dan pemelihara hutan bambu Kampung Gelonggong dimana tempat Komunitas Ciliwung berkegiatan.


Wan Yusuf juga pelaku tukang rakit Ciliwung track Bojonggede-Manggarai ,menjadi saksi bagaimana kondisi sungai thn 70-80 an masih asri,dan beliau punya mimpi Ciliwung dapat dipulihkan. sosok tetua bersahaja yang menjadi tempat kami mencari tau #Ciliwung tempo dulu, cara membangun mimpi kami untuk perbaikan sungai,belajar bayangkan sungai asri.

ini salah satu kegiatan dari satu Komunitas Ciliwung BojongGede
















Bambu adalah tumbuhan alami vegetasi pinggir sungai dengan fungsi konservasi, baik untuk konservasi air maupun konservasi dan pemulihan tanah dan udara.
Beberapa fungsi ekologi dari rumpun bambu adalah menghindari erosi tanah, menaikan ketinggian muka air tanah, karena bambu dengan kemampuan menyerap dan menyimpan air hujan hingga 90 % , dibandingkan dengan pepohonan lain yang hanya bisa menyerap air hujan 35-40%, sehingga meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah dan mengalirkan menjadi mata air dan persediaan air ketika musim kemarau.
Selain manfaat ekonomi, hutan bambu juga sangat baik untuk penyerapan Co2 dan melepaskan oksigen sebagai hasil fotosintesis 35%, lebih banyak dari pohon lainnya dan sifat bambu yang mampu meredam angin kencang, suara bising dan mengurangi polusi udara.

Jadilah tidak heran bambu sering digunakan sebagai tanaman perintis di lahan kritis, karena kemampuannya untuk menahan kelembaban dan kandungan air di dalam tanah.
Di segmen tengah Ciliwung seperti daerah Bojonggede kita akan menjumpai kualitas air sungainya lebih jernih dari bagian hulunya Ciliwung aliran Kota Bogor yang padat pemukiman dan buangan limbah rumah tangga.

Tutupan vegetasi riparian menjadi filter dan mengurai polutan dan menghasilkan banyak mata air baru sebagai pencuci dan pengencer konsentrat pencemaran.
Vegetasi bambu dan keragaman pohon lainnya yang masih lebat dan baik di pinggir sungai, membentuk satu ekosistem riparian yang sangat kaya keanekaragaman hayatiEkosistem mencakup vegetasi yang berada di kanan-kiri sungai.
Ekosistem riparian menjadi tempat perlindungan dan habitat bagi sejumlah spesies fauna seperti serangga, ikan, burung, reptil juga rumah bagi mamalia lainnya.

Revolusi Pola Pikir Mengenai Sungai Ciliwung, Hadiah Ulang Tahun Jakarta

Keindahan Ciliwung Bojong sampai memasuki daerah Cilebut dengan kerimbunan hutan bambunya dan tantangan jeram nya yang seru membuat kami sangat menikmati kegiatan ini, banyak pelajaran dari alam dan kearifan lokal warga Ciliwung Glonggong yang menarik hati kami untuk kembali ke tempat ini.
Walaupun dengan susah payah membawa rakit dengan debit air yang dangkal oleh kemarau, disisi lain kemarau justru memberikan keindahan tersendiri karena membuat air Ciliwung terlihat jernih walaupun kami masih mendapati beberapa gunung sampah di daerah Puspa Raya.
Potensi Ciliwung dengan wisata Jeram dan keindahan Hutan Bambunya, kami berharap untuk ke depan lebih bisa diangkat untuk menggerakan perekonomian masyarakat lokal di sekitar bantaran Ciliwung.
Sesuatu hukum yang pasti bahwa manusia pasti akan menjaga sesuatu yang bisa menghidupi dan memfasilitasi mereka, seperti mereka menjaga hutan bambu yang menjadi tumpuaan perekonomian mereka.

Cerita Ciliwung tidak selalu hanya cerita negatif seperti ancaman banjir, kumuh, sampah yang menyesaki bantaran sungai ataupun limbah industri yang mengairi Ciliwung setiap menjelang sore maupun saat malam hari tiba.
Terlalu banyak hal buruk yang diceritakan dari Ciliwung, pemberitaan media yang tidak berimbang membuat kita jenuh, secara tidak sadar mendikte menghipnotis pikiran kita seakan akan kondisi sungai Ciliwung tidak tertolong dan tidak mungkin untuk dipulihan kembali (No Hope).

Ciliwung adalah asset dengan keberagam biodiversity dan sebagai sumber daya air permukaan adalah potensi yang harus dikembalikan fungsinya seperti sedia kala.
Apresiasi untuk Ciliwung adalah sungai sebagai laboratorium hidup biodiversity riparian, kelas tempat belajar, arena bermain dan berkumpul sosial budaya dan tempat ekowisata.



Semoga “Gerakan Nasional Pemulihan Ciliwung” segera dapat diwujudkan.





Salam Ciliwung
Sudirman Asun


[[url]http://www.ciliwunginstitute.org/2013/06/jelajah-taman-keanekaragaman-hayati.html][/url]]


Semoga bermanfaat buat kita semua




emoticon-I Love Indonesia
Diubah oleh rahasia14 16-01-2014 09:14
0
3.3K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.