dikogpAvatar border
TS
dikogp
Akhirnya sang JAGAL DARI BEIRUT tamat riwayatnya



Merdeka.com - Menurut
laporan radio militer Israel,
mantan Perdana Menteri
Israel Ariel Sharon hari ini
meninggal dalam usia 85
tahun. Sebelumnya kondisi
Sharon dilaporkan kian
memburuk.
Sharon, yang menjabat sebagai
perdana menteri Israel selama
lima tahun (2001-2006), dalam
kondisi koma setelah menderita
serangan stroke kedua pada
2006. Sejak itu, kondisi Sharon
secara terus-menerus tidak
berubah, seperti dilansir BBC,
Sabtu (11/1).
Sumber-sumber media Israel
melaporkan Sharon telah
mengalami gagal ginjal yang
menyebabkan kondisinya
memburuk.
Pejabat di rumah sakit di luar
Ibu Kota Tel Aviv, di mana
Sharon sedang dirawat menolak
berkomentar terkait masalah ini.
Sementara sumber-sumber dari
pemerintah Israel juga tetap
diam.
Selama menjalani kariernya yang
panjang, Sharon telah menjadi
seorang tokoh kontroversial di
antara banyak faksi, baik di
dalam maupun di luar Israel.
(mdk/fas)



jejak sang buldoser

reporter : Pandasurya Wijaya




Merdeka.com - Mantan
Perdana Menteri Israel Ariel
Sahron dikenal dengan julukan
Sang Buldoser.
Bagi bangsa Israel, Sharon
adalah pejuang hebat yang
memimpin perang pada 1967
dan 1973.
Namun bagi bangsa Palestina dia
adalah Sang Penjagal yang
pernah menyerbu Ibu Kota
Beirut, Libanon. Dia juga
bertanggungjawab atas
pembantaian ribuan warga sipil
di kamp penampungan pengungsi
Sabra dan Shatila pada 1982.
Dari situlah dia mendapat
julukan Sang Buldoser.
"Tak seorang pun berhak
menceramahi saya soal
perdamaian," kata dia suatu kali
seperti dilansir BBC, Sabtu
(11/1).
"Saya adalah orang yang berada
di medan perang. Karena itulah
saya adalah orang yang bisa
mencegah perang."
Sharon memang tercatat sudah
bertempur dalam lima perang
membela Israel.
Dalam karier politiknya Sharon
menjadi sosok yang paling
membuat warga Gaza di
Palestina menderita karena
pembangunan tembok
perbatasan. Dia beralasan
kebijakan itu untuk melindungi
warga Israel dari warga
Palestina.
Sharon lahir dengan nama Ariel
Scheinerman di Lembah Sharon
pada 1928. Waktu itu wilayah
itu masih dikuasai Palestina di
bawah mandat Inggris. Orang
tuanya, Shmuel dan Devorah
adalah petani, kaum Zinois yang
beremigrasi dari Rusia.
Keluarganya kerap diserang oleh
suku Arab badui di kawasan itu.
Dari sanalah Sharon kemudian
belajar bagaimana melawan.
Sewaktu kecil Sharon dikisahkan
suka menyembunyikan senapan
milik keluarganya di bawah
kotoran sapi ketika ada patroli
pasukan Inggris. Ketika SMA di
Ibu Kota Tel Aviv Sharon belajar
pertanian, politik, dan
kemiliteran. Dia tampak sangat
tertarik menjadi pejuang.
PAda usia 14 tahun Sharon
bergabung dengan Haganah,
organisasi bawah tanah militer
Yahudi yang menjadi cikal bakal
militer Israel.
Enam tahun kemudian dia
memimpin pasukan infanteri di
masa awal berdirinya negara
Israel.
Sharon kembali beraksi pada
1967 ketika memimpin pasukan
Israel berperang melawan negara
Arab.
Pada Juni 1972 dia akhirnya
menyatakan mundur dari militer
dan ingin berkarier di dunia
politik.
(mdk/fas)
0
2.8K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.