Kasih sayang kepada anak seharusnya diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan contoh budi pekerti yang baik sebagaimana Rasulullah mencontohkan.

Imam Bukhari telah meriwayatkan sebuah hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah telah mencium Hasan bin Ali, sedang ketika itu duduk disamping beliau Al- Aqra’ bin Habis Al- Tamimi, Al-Agra' berkata: sesungguhnya aku mempunyai sepuluh orang anak, tidak satupun yang pernah aku cium. Maka Rasulullah memandangnya dan bersabda, “Barang siapa yang tidak mengasihi, tidak akan dikasihi.”

Dalam pola asuh pendidikan anak sebaiknya sebagai orang tua harus memberikan suri tauladan atau contoh perilaku yang baik pula, karena mereka mencontoh (imitation) perilaku yang ada disekitarnya, dalam hal ini Ibu dan Ayahnya sebagai tokoh utama yang mereka tiru (model).

Orang tua juga harus memberikan ruang yang cukup bagi anak-anaknya untuk menemukan jati dirinya, tanpa terlalu banyak kekangan yang nantinya hanya akan menjadikan anak merasa kurang bebas, over protective, dan selama perilaku dan kegiatan anak tidak membahayakan bagi keselamatannya, karena anak masih dalam masa tumbuh kembang yang masih membutuhkan peningkatan daya imaginasi, bermain, bereksplorasi, dan bereksperimen sepuasnya sesuai dengan apa yang dia mau, sebab dalam konteks anak kecil dia masih ingin mengetahui hal-hal yang belum pernah dilakukannya.

Perkembangan fisik, empati, mental maupun spiritual anak haruslah diberikan perhatian uang penuh, karena akan menumbuh kembangkan diri anak, serta anak jangan diduakan oleh kegiatan padat apapun oleh pekerjaan maupun oleh kegiatan lainnya karena masih membutuhkan perhatian sampai mereka dewasa kelak, membutuhkan kasih sayang orang tuanya.

Barang siapa tidak mengasih sayangi, maka tidak akan dikasihi, karena mereka adalah titipan dari Allah SWT yang jika kita memberikan kasih saying yang baik, maka Allah SWT akan menyayangi kita, amin.


http://rufadi.blogspot.com/2013/12/k...yang-anak.html



moga ga

need ato ato

no