• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Batalion Kala Hitam Divisi Siliwangi, Pahlawan Kemerdekaan... Nasibmu Kini

couldjibrilAvatar border
TS
couldjibril
Batalion Kala Hitam Divisi Siliwangi, Pahlawan Kemerdekaan... Nasibmu Kini


BADGE LAWAS MILIK SEORANG PETARUNG 45.
Ini adalah badge Bataliyon Kala Hitam Divisi Siliwangi milik Prajurit Yusuf Supardi (90), seorang mantan petarung 45 yang masih hidup hingga kini. Dulu badge ini tersemat di topinya dan selalu menyertai dia kala hari-hari penuh pertempuran. Yon Kala Hitam adalah bagian dari Divisi Siliwangi yang dipimpin oleh Major Kemal Idris. Bataliyon inilah yang dulu menjadi "hantu" buat para serdadu KNIL-KL yang bertugas di Sukabumi dan Cianjur. Letnan JC. Princen (serdadu Belanda yang membelot ke pihak Indonesia) adalah salah satu komandan kompi di bataliyon ini. (hendijo)



PETARUNG DARI KALA HITAM. Namanya Yusup Supardi (90). Kala Indonesia ada dalam kecamuk perang melawan Belanda (1945-1949) ia tergabung dalam Yon Kala Hitam Divisi Siliwangi dengan pangkat prajurit. Di wilayah Gandasoli pada 1949 (masuk dalam wilayah Cianjur), ia nyaris bersua dengan maut saat dirinya menerjunkan diri masuk jurang saat dikepung para serdadu KNIL. Dua tahun sebelumnya, satu gigi sebelah atasnya rontok saat sepatu militer seorang serdadu KNIL berbangsa Sunda menghantam wajahnya dalam suatu interogasi di wilayah Gekbrong. Tahun 1950, Yusup keluar dari dinas tentara dan menghidupi dirinya dari kerja-kerja serabutan. Tahun 1980-an, ia sempat menjadi kuli panggul di Pasar Induk Cianjur dan menjadi pedagang barang-barang bekas. "Baru beberapa tahun ini saya berhenti karena tidak kuat lagi,"ujarnya. Bisa dikatakan hidup Yusup hari ini agak lumayan dibanding rekan sejawatnya Kopral Ido yang jadi pengemis.Selain mendapat uang tunjangan (bukan uang pensiunan), hidupnya juga tertolong oleh salah seorang putrinya yang menjadi tenaga kerja wanita di Saudi Arabia. "Saya sedih kalau menyaksikan situasi di negeri ini seperti ini:korupsi merajalela dan para pejabat hidup senang di atas penderitaan rakyat. Mereka tidak tau "ceritanya" bagaimana negeri ini dipertahankan saat dulu," katanya kepada saya tiga hari yang lalu.

Ini adalah foto Yusup dengan sebilah golok Jepang yang dirampas dari seorang serdadu Nippon tersebut lewat suatu perkelahian dalam gerbong kereta api jurusan Cianjur-Sukabumi yang juga melibatkan Onin (sahabatnya seperjuangan). "Pemilik golok ini tewas karena dijeujeuk (ditendang) hingga keluar saat kereta api masih melaju,"ujarnya. (hendijo)




GERILYAWAN TUA. Gerilyawan tua itu hanya termangu saja saat kami datang dan menyampaikan sejumlah sumbangan dari kawan-kawan Fesbuk pada hari Minggu kemarin (17 November 2013). Ia kini sudah bertambah sepuh, pendengarannya sudah lamur, pendengarannya agak tuli dan ingatannya sudah mulai melemah (karena kepikunan). Tapi satu yang saya tetap kagumi dari lelaki yang sehari-hari pekerjaannya menjadi pengemis ini: semangatnya yang berapi-api jika bicara tentang perjuangan zaman dulu.
" Kami tentara! Kami akan melakukan apapun yang diperintahkan Bung Karno, termasuk melepaskan nyawa kami demi negeri ini!" ujarnya.

Ya, Kopral Ido dulu memang seorang tentara, ia adalah anggota Yon Kala Hitam Divisi Siliwangi yang dulu aktiv berjuang di hutan-hutan Sukabumi dan Cianjur. Sayang hari ini, negara yang dibelanya seolah sudah melupakannya. (hendijo)

sumur
Hendi Jo's

Spoiler for buka:
Diubah oleh couldjibril 19-11-2013 06:12
0
13.6K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.