SERANGAN jantung kini dapat terlihat melalui teknik terbaru. Sebuah scan sederhana bisa digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang berada di ambang serangan jantung, seperti diklaim ilmuwan.
Mereka telah menemukan sebuah teknik yang dapat digunakan untuk menerangi penyumbatan berbahaya dalam jantung.
Sekira 200 warga Inggris setiap hari meninggal karena serangan jantung, dan pemicunya bisa dikarenakan penyumbatan dimana menjadi layaknya bom waktu yang saat ini belum ada cara untuk mendiagnosanya dengan mudah.
Temuan dari percobaan ini menunjukkan tes baru yang mungkin dapat mengidentifikasi pasien, di mana di antaranya menderita angina, sehingga mereka dapat diobati.
Para ilmuwan di Edinburgh University menggunakan scanner PET, biasanya digunakan untuk mendiagnosa kanker -untuk melacak senyawa kimia yang dikenal sebagai pelacak radio aktif yang disuntikkan ke tubuh pasien.
Pelacak, yang disebut F-sodium fluoride- ditemukan secara akurat untuk mengidentifikasi area yang berisiko tinggi dalam jantung melalu pancaran cahaya yang bisa dilihat dari scan.
Area yang paling berisiko adalah deposik lemak, yang dikenal sebagai plak di arteri, di mana ketika pecah akan menyebabkan bekuan darah yang menghambat pasokan darah ke jantung.
Penelitian yang didanai British Heart Foundation dan Chief Scientist Office, bagian dari Pemerintah Skotlandia, mengamati dua kelompok pasien-40 orang baru saja mengalami serangan jantung dan 40 orang dengan angina, serta berisiko serangan jantung.
Scan menunjukkan lebih dari 90 persen pasien serangan jantung memiliki area menyala di lokasi penyumbatan yang menyebabkan serangan jantung.
Hampir setengah dari pasien dengan angina juga memiliki plak yang menyala dan menunjukkan serangan jantung sudah di depan mata.
Dosen BHF dan ahli jantung Dr Marc Dweck yang memimpin penelitian dan dipublikasikan dalam The Lancet Medical Journal mengatakan, "Kami telah mengembangkan apa yang kita harapkan yakni cara untuk 'menyala' pada plak yang di ambang pecah dan menyebabkan serangan jantung.”
"Jika bisa tahu seberapa dekat seseorang mengalami serangan jantung, kita bisa melangkah dengan obat-obatan atau operasi sebelum kerusakan dilakukan,” tambahnya, dilansir Dailymail.