- Beranda
- Berita dan Politik
Lawan Kekerasan, Wartawan Ruwat Peralatan Kerja
...
TS
dragonroar
Lawan Kekerasan, Wartawan Ruwat Peralatan Kerja
Quote:
07 November 2013 | 13:28 wib
RUWAT: Sejumlah wartawan Bantul meruwat peralatan kerja mereka di Cempuri Parangkusumo, Bantul. (suaramerdeka.com/ Sugiarto)
BANTUL, suaramerdeka.com - Bagi orang Jawa bulan Suro merupakan bulan penuh rahmat, sehingga wajar bila setiap bulan Suro banyak orang Jawa yang mencucikan senjata atau pusaka yang mereka miliki.
Hal ini dilakukan agar pusaka atau senjata tersebut, bisa melawan tindak kekerasan yang terjadi dalam masyarakat sekarang ini yang cenderung 'ngawur' dan brutal dalam bertindak.
Untuk mengantisipasi tindak kekerasan yang sering terjadi dialami wartawan, maka belasan jurnalis lintas media Bantul meruwat peralatan kerja mereka di Cempuri Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Kamis (7/11).
Peralatan wartawan yang mereka ruwat atau dibersihkan, berupa kamera, tape recorder, handycamp, ballpoint, block note, dan kartu tanda pengenal wartawan.
Kemudian peralatan kerja wartawan itu, disucikan di Cempuri Parangkusumo, Bantul, atau petilasan pertemuan Ratu Pantai Selatan dengan Panembahan Senopati.
Prosesi meruawat peralatan kerja wartawan ini, sekaligus menandaskan bahwa Muhammad Fuad Syafruddin alis Udin, wartawan Bernas yang tewas dianaya orang tak dikenal sebagai pahlawan pers.
Sehingga wajar bila dalam aksi meruwat peralatan kerja wartawan tersebut, para wartawan yang melakukan ruwatan peralatan wartawan membawa sepanduk warna merah yang bertuliskan 'Udin Pahlawan Pers'.
Setelah semua wartawan masuk ke dalam Cempuri Parangkusumo, Gandung Jatmiko sebagai koordinator ruwatan secara simbolik menyerahkan peralatan wartawan yang akan disucikan kepada Bekel Sepuh Pandiyo, Jurukunci Cepuri.
Setelah peralatan wartawan disucikan, kemudian prosesi dilanjutkan melabuh peralatan wartawan ke Pantai Parangkusumo. Labuhan peralatan wartawan cukup diwakili dengan bunga setaman yang sebelumnya didoakan di cempuri.
Menurut Koordinator aksi, Gandung Jatmiko prosesi ini untuk mengkampanyekan gerakan anti kekerasan kepada wartawan. "Jangan sampai kekerasan kepada wartawan kembali terulang," katanya usai melabuh sesaji.
Dia berharap, dengan acara anti kekerasan terhadap wartawan, juga mendorong pihak kepolisian segera mengusut kasus Udin yang sudah hampir kadaluwarsa. "Ini momentum untuk mendorong pihak kepolisian segera menuntaskan kasus Udin," ujarnya.
Sementara Daru, Yudha, Zakki Mubarok, peserta ruwatan mengatakan, gerakan ini sekaligus untuk semakin mempererat persaudaraan sesama jurnalis dan kedekatan dengan budaya masyarakat.
Dibulan Suro ini, biasanya masyarakat menjamas (membersihkan) pusaka, maka jurnalis meruwat peralatan liputannya. "Agar bisa bekerja lancar dan aman," ujar Markus salah seorang reporter sebuah media nasional.
sumber
RUWAT: Sejumlah wartawan Bantul meruwat peralatan kerja mereka di Cempuri Parangkusumo, Bantul. (suaramerdeka.com/ Sugiarto)
BANTUL, suaramerdeka.com - Bagi orang Jawa bulan Suro merupakan bulan penuh rahmat, sehingga wajar bila setiap bulan Suro banyak orang Jawa yang mencucikan senjata atau pusaka yang mereka miliki.
Hal ini dilakukan agar pusaka atau senjata tersebut, bisa melawan tindak kekerasan yang terjadi dalam masyarakat sekarang ini yang cenderung 'ngawur' dan brutal dalam bertindak.
Untuk mengantisipasi tindak kekerasan yang sering terjadi dialami wartawan, maka belasan jurnalis lintas media Bantul meruwat peralatan kerja mereka di Cempuri Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Kamis (7/11).
Peralatan wartawan yang mereka ruwat atau dibersihkan, berupa kamera, tape recorder, handycamp, ballpoint, block note, dan kartu tanda pengenal wartawan.
Kemudian peralatan kerja wartawan itu, disucikan di Cempuri Parangkusumo, Bantul, atau petilasan pertemuan Ratu Pantai Selatan dengan Panembahan Senopati.
Prosesi meruawat peralatan kerja wartawan ini, sekaligus menandaskan bahwa Muhammad Fuad Syafruddin alis Udin, wartawan Bernas yang tewas dianaya orang tak dikenal sebagai pahlawan pers.
Sehingga wajar bila dalam aksi meruwat peralatan kerja wartawan tersebut, para wartawan yang melakukan ruwatan peralatan wartawan membawa sepanduk warna merah yang bertuliskan 'Udin Pahlawan Pers'.
Setelah semua wartawan masuk ke dalam Cempuri Parangkusumo, Gandung Jatmiko sebagai koordinator ruwatan secara simbolik menyerahkan peralatan wartawan yang akan disucikan kepada Bekel Sepuh Pandiyo, Jurukunci Cepuri.
Setelah peralatan wartawan disucikan, kemudian prosesi dilanjutkan melabuh peralatan wartawan ke Pantai Parangkusumo. Labuhan peralatan wartawan cukup diwakili dengan bunga setaman yang sebelumnya didoakan di cempuri.
Menurut Koordinator aksi, Gandung Jatmiko prosesi ini untuk mengkampanyekan gerakan anti kekerasan kepada wartawan. "Jangan sampai kekerasan kepada wartawan kembali terulang," katanya usai melabuh sesaji.
Dia berharap, dengan acara anti kekerasan terhadap wartawan, juga mendorong pihak kepolisian segera mengusut kasus Udin yang sudah hampir kadaluwarsa. "Ini momentum untuk mendorong pihak kepolisian segera menuntaskan kasus Udin," ujarnya.
Sementara Daru, Yudha, Zakki Mubarok, peserta ruwatan mengatakan, gerakan ini sekaligus untuk semakin mempererat persaudaraan sesama jurnalis dan kedekatan dengan budaya masyarakat.
Dibulan Suro ini, biasanya masyarakat menjamas (membersihkan) pusaka, maka jurnalis meruwat peralatan liputannya. "Agar bisa bekerja lancar dan aman," ujar Markus salah seorang reporter sebuah media nasional.
sumber
0
805
Kutip
1
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
669.8KThread•40.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru