Selama menjadi Presiden RI, Bung Karno dikenal berani melawan dominasi dan dan kesewenang-wenangan Amerika. Keberanian Bung Karno itu membuat rakyat bangga pada sosok presiden mereka. Kini, saat Indonesia diisukan disadap oleh AS dan Australia, Presiden RI SBY hanya menghimbau kasus itu jangan terulang lagi. SBY hanya berani marah ketika dirinya diisukan dengan sosok Bunda Putri.

Soal Bunda Putri marah, penyadapan AS-Australia kalem
JURNAL3.COM | JAKARTA – Seperti diduga, nyali Presiden SBY untuk berani marah kepada Amerika Serikat (AS) dan Australia terkait dugaan aksi penyadapan, tak terbukti.

Presiden melalui juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, presiden meminta hal itu tidak terulang di masa depan. Hanya itu?

“Beliau meminta agar hal itu tidak terulang, tidak ada lagi aksi penyadapan di masa depan,” kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, di Jakarta, Rabu (06/11/2013).

Dikatakan Julian, Presiden menyebut aksi penyadapan itu tidak dapat diterima dalam sebuah hubungan antar negara-negara bersahabat.

“Duta besar negara terkait sudah dipanggil,” kata Julian.

Lunaknya sikap Presiden SBY ini sudah diduga sebelumnya. Padahal ini menyangkut soal harga diri bangsa Indonesia. Nyatanya, Presiden SBY hanya berani marah soal isu Bunda Putri yang dinilai meruntuhkan wibawa keluarganya.

Namun saat wibawa negara dikangkangi AS dan Australia, Presiden SBY hanya berani memberikan himbauan dan tidak ada konferensi pers dengan nada emosi dan marah-marah.

Sikap SBY ini bertolak belakang dengan sikap Presiden Soekarno yang tidak pernah diam menyaksikan bangsanya diinjak-injak oleh kekuatan asing.

Bahkan, dengan berani, Bung Karno pernah menyumpahi Amerika dengan kalimatnya “Go to Hell with your aids”, sebagai bentuk protes dan kemarahan Indonesia kepada ulah Amerika.@arun

sumber: http://www.jurnal3.com/bung-karno-go...ulang-lagi-ya/

Bung Karno kan Presiden jadi pasti lebih berani...oops!