Pernahkah ada orang yang datang ke agan terus bilang mau pinjam uang "sebentar" (bisa sehari, bisa seminggu atau bulan depan mengembalikan, begitu), tapi ternyata kemudian orang itu menyalahi janji?
Harusnya orang yang berhutang tidak bisa tidur nyenyak karena mikir bagaimana membayar kembali utangnya, kok malah yang memberi utang yang akhirnya tidak nyenyak tidur karena memikirkan duitnya tidak segera dikembalikan...
Penyebabnya, saat transaksi utang-piutang, Agan memberi fasilitas di bawah ini:
Spoiler for Pertama:
BEBAS ADMINISTRASI: Berhubung teman atau saudara dekat, maka kadang kita percaya saja memberi utang tanpa sedikitpun mencatat, tanpa menggunakan kuitansi bertanda tangan di atas meterai cukup, dan tanpa saksi, Apalagi potongan jasa provisi. Ini membuat peminjam yang imannya setebal kulit ari bawang putih merasa bahwa duit itu jadi miliknya. Lupa bahwa itu pinjaman dari Agan. Lagipula tanpa saksi, kalau suatu ketika Agan meninggal, ahli waris Agan sulit mengurusnya.
Spoiler for Kedua:
TANPA AGUNAN: Karena percaya saja, maka Agan tidak pernah meminta atau mensyaratkan agunan atau jaminan berupa barang yang nilainya melampaui jumlah pinjamannya dan bersifat cukup likuid (mudah digadaikan atau diperjualbelikan). Hal ini membuat si peminjam menjadi santai, seolah nothing to loose
Spoiler for Ketiga:
TANPA JADWAL ANGSURAN: Karena si peminjam bilang akan segera mengembalikan, maka tidak terpikir untuk bertanya akan dikembalikan dengan cara apa, bagaimana, kapan, dsb yang kemudian dituangkan di dalam perjanjian. Karena tidak jelas cara membayarnya, maka akan cenderung tidak dibayar kembali, Gan...
Spoiler for Keempat:
TANPA BUNGA: Karena peminjam bilang "cuma sebentar" maka tidak ada perjanjian bunga atau bagi hasil yang akan dibebankan kepada si peminjam. Ini berakibat si peminjam tidak ada desakan untuk segera mengembalikan.
Spoiler for Kelima:
TANPA DENDA: Karena perjanjiannya tidak jelas dan tegas, maka cenderung disepelekan oleh yang meminjam. Kalau toh dia molor-molor terus tidak merasa tertekan karena tidak ada denda yang dibebankan akibat wanprestasi (ingkar janji). Malah akhirnya Agan yang selalu keluar ongkos nagih baik itu ongkos transport, pulsa, ongkos jajan, dsb.
Lalu bagaimana cara menghindari teman dekat, atau saudara dekat, berhutang yang kemudian malah menyulitkan Agan sekeluarga?
Memang dilematis, Gan, kalau tidak diutangi kasihan dan bisa-bisa menyebarkan gosip bahwa Agan orangnya pelit bahkan kepada teman atau Saudara sendiri. Kalau dikasih utang kita akan menderita...
Ini dia triknya:
Spoiler for Pertama:
JANGAN TERGESA KARENA SIMPATI SESAAT: Biasanya orang yang mau meminjam uang beralasan bahwa uang tersebut segera diperlukan, tidak bisa menunggu lama, sudah mencari ke mana-mana tidak dapat, dan memuji-muji Agan orang yang dermawan, serta merta dia memperlihatkan mukanya yang memelas. Jangan karena merasa haru kemudian Agan tidak waspada. Alasannya itu belum tentu se-urgen yang diceritakannya. Selidiki dulu, dan bilang saja, "Coba besok pagi saya telepon/sms, sekarang saya akan berembug dulu dengan anggota keluarga.Jadi kalau nggak nyaman menolak langsung, menolaknya bisa dengan sms pagi harinya, Gan
Spoiler for Kedua:
BERI SEIKHLASNYA: Kalau Agan merasa tetap harus memberinya uang, dia jangan diutangi tapi beri saja seikhlas Agan. Bilang gini, "Sudahlah, jangan berutang ke saya, 'ntar saya repot dan enggan menagihmu. Begini saja, ini saya beri seikhlas saya, semoga menjadi jalan bagi rejekimu yang lebih besar."...
Dengan pemberian seikhlasnya itu sudah akan mencegah mulutnya untuk tidak mengata-ngatai Agan sebagai orang pelit bin kikir. Dan lain waktu dia pasti sungkan mau pinjam uang karena dia pikir, pasti cuma akan diberi...
Spoiler for Ketiga:
ATASI BERSAMA-SAMA: Kalau dia beralasan untuk kebutuhan yang genting, semisal ongkos berobat, biaya operasi, atau terkena musibah, mending Agan kemudian minta dia berembug dengan seluruh keluarga atau teman-teman dekat untuk bersama-sama memikirkannya. Kalau dihadapi bersama-sama, si peminjam cenderung tidak mau main-main
Spoiler for Keempat:
BERI PEKERJAAN/TUGAS: Kalau kebetulan Agan ada hal yang sekiranya dapat dikerjakannya, beri saja pekerjaan dan kalau dia mau mengerjakannya, maka kasih ongkos sedikit lebih. Orang yang jujur cenderung mau mengerjakan apa yang Agan kehendaki, tapi orang yang tidak jujur malah akan ngeles dengan macam-macam alasan.
Spoiler for Kelima:
JADIKAN DEBT COLLECTOR: Jika Agan punya piutang di tempat lain yang juga sulit kembali, bilang kepada calon pengutang itu, "Kalau kamu mau dan berhasil menagihkan utangku ke si A sebesar N rupiah, saya akan pinjamkan kepadamu,"...
Jadi, ini hanya "swap" Gan, mengalihkan utang yang sulit ditagih ke pengutang lainnya. Yang penting Agan tidak kehiangan uang (lagi).
Bagaimana Gan? Pernah mengalami hal seperti itu? Di mana posisi Agan waktu itu, sebagai pemberi utang atau sebagai pengutang?
"Saran yang amat cerdas gan, sori cuma bisa bantu rate... kalo ane sih seringnya "dipikirkan bersama2 itu" kalau orangnya emang cuma nipu doang dia banyak alasan Dll dan bilangnya cuma butuh duit bukan yang lain... ini nih yang bikin kita sebel... sebenernya ane orang yang gak peritungan gan, sering juga bantuin orang dan rugi sendiri. tapi semakin ane dewasa, ternyata kadang agak hati2 dan peritungan itu perlu, jangan asal bantu demi kebaikan kita sendiri juga, soalnya kalo orang lagi kena masalah/musibah biasanya pikiran buntu dan mengandalkan uang untuk menyelesaikan, padahal bisa jadi masih banyak jalan lain, makanya kita harus pintar juga memberi bantuan dengan tepat
best regards, Siantap
Thank rate-nya Gan.
Diubah oleh sokarno 22-10-2013 14:30
0
2.7K
Kutip
24
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.6KThread•81.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru