jimmysim12Avatar border
TS
jimmysim12
"Pak Esbeye", marah lah karena rakyatmu tertembak.


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, kecewa dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tak mengeluarkan reaksi apa pun terkait penembakan empat warga negara Indonesia di Malaysia. Padahal, menurut Rieke, Presiden SBY seharusnya mengambil sikap tegas setelah rakyatnya ditembak di Malaysia.

"Menurut saya, apa pun alasannya, pemerintah SBY perlu mempertanyakan kepada Pemerintah Malaysia, apakah demikian prosedur penanganan terhadap orang-orang yang dianggap pelaku kriminal," kata Rieke dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (16/10/2013) siang.




Alfian Kartono Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka.
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat ini menuturkan, kasus penembakan WNI di Malaysia telah terjadi beberapa kali. Pada waktu sebelumnya, tenaga kerja Indonesia asal Madura ditembak di Malaysia. Saat itu, Pemerintah Malaysia menyatakan peristiwa itu merupakan salah tembak dan tak ada sanksi apa pun meski korbannya meninggal dunia.

Atas dasar itu, Rieke mendesak Presiden dan jajarannya tidak terus-menerus tutup telinga dan bisu untuk menyikapi penembakan WNI di Malaysia. Bagi Rieke, permasalahan ini merupakan harga diri sebuah bangsa dan ia menuding Pemerintah Indonesia merupakan pelaku pelanggaran hak asasi manusia bila kejadian-kejadian tersebut tak disikapi dengan tegas.

"Ayo Pak SBY, daripada marah-marah soal Bunda Putri, marahlah karena rakyatmu ditembak mati di negara orang tanpa kejelasan kasus dan prosedural hukum," tandas Rieke.


sumber : http://nasional.kompas.com/read/2013...atmu.Ditembak.
0
2.2K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.