Quote:
Sosok Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Ignasius Jonan, mulai dikenal ketika berhasil menghidupkan perusahaan kereta api Indonesia. Dari yang awalnya merugi puluhan miliar saat ini mulai meraup untung untuk negara.
Namun siapa sangka, sosok Jonan ternyata pernah tidak dikenal di kalangan pemerintahan. Dia sempat diusir dari istana oleh para protokoler.
Jonan bercerita mengenai pengalamannya yang sempat diusir protokol istana ketika hendak melakukan rapat. Menurut Jonan waktu itu dia dipanggil oleh Wakil Presiden untuk melakukan rapat mengenai transportasi.
"Rapat dengan wakil presiden membicarakan transportasi dan Dirut KAI diundang. Ketika saya duduk protokolernya bilang 'Ini buat Dirut mas'. Saya bilang saya dirutnya, dia bilang 'ah masa'?" cerita Jonan saat bedah buku Erasmus Huis Pusat Kebudayaan Belanda-Jakarta, Jakarta, Rabu (9/10).
Tidak hanya itu, Jonan juga bercerita pernah dianggap sebagai ajudan. Cerita bermula ketika Jonan jalan bersama sekretaris perusahaannya Gatot Wibowo ke Medan.
"Waktu itu sama sekretaris perusahaan, orangnya besar. Saya mau ke Medan dengan beliau dan jalan di lounge Garuda ke gate. Orangnya nanya-nanya ke ajudan saya 'ajudan mu kok kurus sekali'," cerita Jonan yang masih menggunakan seragamnya.
Jonan tidak memperpanjang masalah dan hanya bersyukur dikasih wajah dan badan kurus seperti sekarang. "Tampang salah satu kemurahan tuhan," tutupnya.
sembur
Quote:
Soal penggusuran, bos KAI sebut bersih-bersih rumah sendiri
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjelaskan penggusuran pedagang dan bangunan yang tengah digalakkan di beberapa stasiun kereta. Ignasius Jonan merasa tidak salah dengan aksinya tersebut. Dia menegaskan hanya membersihkan rumahnya sendiri. Penggusuran pedagang dilakukan karena mereka tidak berhak berjualan di sana.
"Kasihan anak saya juga bisa kasihan, tapi ada jalan keluar enggak buat mereka. Jangan hanya kasihan saja digusur, anda mau engga rumah anda ada asongan?" kata Jonan di Jakarta, Rabu (9/10).
Jonan menegaskan, keberadaan stasiun sama seperti kantor cabang milik perbankan. Menurutnya, apa yang dilakukan selama ini sudah sesuai dengan aturan.
"Itu tempat usaha saya. Wong aset saya. bukan aset negara. Itu aset BUMN, rumah saya. Saya suruh pergi engga mau. Kalau saya mau itu bisa disebut penyerobotan, dan itu pidana," katanya.
Jonan mengaku telah melakukan sosialisasi selama satu tahun agar pedagang mencari tempat lain untuk berjualan.
"Saya di demo terus waktu itu, menurut saya demo ya demo saja, gusur jalan terus. Saya itu membersihkan rumah saya sendiri, saya tidak menggusur. Hary Tanoe sms saya, kemudian balas sampein saya mau kirim berapa (pedagang asongan). Apa ada yang mau?," tutupnya.
sembur
Jgn2 Jonan reinkarnasi Johok.. jelek tpi galak ke org2 kecil