Skalanews - Gerakan Rakyat Anti Korupsi Surakarta, Jawa Tengah, mengirimkan peti mati ke Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta.

Sebagai bentuk kekecewaan terhadap institusi penegak hukum itu, terkait kasus dugaan suap yang menjerat Ketua MK (non aktif), Akil Mochtar.

Diantar petugas dari Pos Indonesia, peti mati yang dikirim melalui Kantor Pos Besar Kota Surakarta, Jawa tengah itu tiba di lobi belakang Gedung MK, sore pukul 15.30 Wib.

Petugas mailing room Gedung MK pun menerima kiriman 'spesial' dari Solo itu. "Kita terima peti ini. Selanjutnya nanti kita lapor ke atasan," kata petugas mailing room yang enggan disebut namanya, Jumat (11/10).

Petugas pengamanan dalam (Pamdal) gedung MK sontak dibuat kaget dengan kedatangan peti mati itu. Namun setelah dijelaskan oleh petugas pos, pihak pamdal pun langsung memprosesnya dengan standar pengamanan MK. Dua anggota Pamdal kemudian mengangkat peti mati itu untuk dibawa ke salah satu ruangan MK.

Peti mati itu sendiri berbalut kain putih yang dibubuhi tulisan 'Hukum Mati Penegak Hukum Korup' itu. Di sisi atasnya tertempel stiker dengan latar warna kuning bertuliskan "Gerakan Rakyat Anti Korupsi".

Sedangkan di sisi lain tertempel kertas data mengenai pengiriman. Yakni "Kepada: Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Jalan Medan Merdeka Barat No 6, Jakarta 10110. Pengirim: Bambang Saptono. Gerakan Rakyat Anti Korupsi". (Deddi Bayu/ mvw)

http://skalanews.com/berita/detail/1...Mati-dari-Solo