coretanpagi
TS
coretanpagi
Demokrat Minta DPR Tak Serang Ruhut Secara Pribadi
Skalanews - Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Max Sopacua, meminta seluruh Anggota Komisi III DPR untuk tidak mengaitkan masalah pribadi Ruhut Sitompul, dengan pergantian Ketua Komisi III oleh Fraksi Partai Demokrat.

Diingatkannya, keputusan fraksinya untuk mengganti jabatan ketua komisi yang membidangi hukum, keamanan, dan HAM itu merupakan sebuah keputusan partai politik yang harus dihargai dan diamankan.

"Di satu sisi, Ruhut mungkin punya karakter yang kurang bisa diterima oleh teman-teman Komisi III. Tapi penolakan terhadapnya tak harus menjadi soal yang merambat ke masalah non politik," kata Max, dalam pesan singkat di Jakarta, Kamis (26/9).

Partainya, kata Max, bukannya tutup mata atau tidak melihat fenomena tersebut. Hanya saja karakter setiap manusia bisa saja berubah sesuai tanggung jawab yang diembannya, dalam hal ini jabatan Ketua Komisi III yang diserahkan ke Ruhut.

"Siapa bilang bahwa Ruhut tidak bisa berubah kalau jadi ketua. Semua orang yang jadi ketua komisi tidak harus pernah menjadi pemimpin. Banyak ketua komisi atau alat kelengkapan badan yang tiba-tiba ditugaskan partainya untuk menjadi ketua."

Max menambahkan, bahwa setiap orang perlu menempatkan diri dengan sebaik mungkin ketika sedang berdebat soal tugas politik dan masalah pribadi. Anggota DPR, ujarnya, adalah para intelektual yang harusnya bisa memisahkan kedua hal tersebut.

"Seyogyanya Ruhut tetap menjadi Ketua Komisi III usulan Partai Demokrat. Dan DPP Partai Demokrat tidak buta dalam mendalami kinerja para kadernya. Waktu tiga bulan bisa dilakukan evaluasi terhadap kinerja Ruhut. Dan itu tanggung jawab Partai Demokrat," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah anggota Komisi III menolak penunjukan Ruhut untuk memimpi Komisi yang menangani bidang hukum itu, menggantikan Gede Pasek Suardika.

Beberapa yang menolak yakni M.Nasir Djamil dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Yani dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Syarifudin Sudding dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Alasan penolakan yang paling parah dilontarkan oleh Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Desmon Mahesa Junaidi. Dimana dia menyerang sisi pribadi Ruhut terkait soal isu kumpul kebo.

"Ada dua hal respon orang-orang partai saya, mau Pak Desmon dipimpin oleh orang yang tidak mengakui anaknya, yang mengakui kumpul kebo di media. Catatan-catatan inilah yang menjadikan Fraksi Gerindra berat untuk menyetujui," kata Desmon. (Risman Afrianda/ mvw)
0
1.1K
13
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.