soiponAvatar border
TS
soipon
{Cyber Beringin Bakal Dimarahi} Di Socmed, Aburizal Bakrie Unggul Soal Citra Negatif
Di Sosmed, Aburizal Bakrie Unggul Soal Citra Negatif
Selasa, 24 September 2013, 22:58 WIB


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Citra negatif Aburizal Bakrie (Ical) menjadi buah bibir di perbincangan media sosial ketimbang tokoh lainnya yang difavoritkan maju pada Pilpres 2014 mendatang.

Berdasarkan hasil survei lembaga peneliti perbincangan politik Politicawave, perbincangan negatif bakal calon presiden dari Partai Golkar ini mencapai 44 persen. "Kesan positifnya hanya sembilan persen," kata Direktur Politicawave, Yose Rizal di Jakarta, Selasa (24/9).

Yose mengungkapkan, perbincangan mengenai Ical, masih didominasi citra perusahaannya, Lapindo, yang terlibat dalam bencana lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur. Selain itu, berbagai tindakan Ical pada beberapa waktu terakhir, seperti penolakan terhadap jurnalis saat 'openhouse' Idul Fitri 2013, juga telah memicu sentiman negatif luas.

Yose mengatakan, perbedaan pendapat di tubuh partai Golkar mengenai pencapresan Ical hingga memunculkan wacana evaluasi pencapresannya juga masih menjadi wacana menarik yang terus diperbincangkan di media sosial.

Dari data yang dipaparkan Yose, faktor-faktor lain yang memicu sentimen negatif di antaranya penggunaan media massa secara masif oleh Ical untuk berkampanye, dan isu mengenai utang perusahaannya.

Di sisi lain, masih kata Yose, Ical mendapat suntikan popularitas ketika dirinya disebut sebagai capres ideal oleh tujuh purnawirawan jenderal TNI, kemudian kegiatan safari politik ke daerah dan dukungan dari mantan Presiden BJ Habibie.

Survei dan analisis yang dilakukan Politicawave dilakukan selama enam bulan sejak 1 Maret hingga 31 Agustus 2013 dengan menyaring 3.994.528 percakapan di media sosial dengan pengguna media sosial aktif sebanyak 1.156.874 orang.

Media sosial yang dimaksud adalah twitter, facebook, blog, youtube, juga mempertimbangkan perbincangan para kandidat bakal calon presiden dari pemberitaan media online.

Source


Di Media Sosial, Ical Paling Banyak Dibicarakan Negatif
Sandro Gatra
Selasa, 24 September 2013 | 22:27 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Pembicaraan negatif oleh pengguna media sosial terhadap bakal calon presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical, paling banyak dibanding tokoh lain. Hal itu terlihat dari analisis media sosial terkait calon presiden yang dilakukan PoliticaWave.com.

Direktur PoliticaWave.com Jose Rizal mengatakan, selama periode 1 Maret-31 Agustus 2013, percakapan tentang Ical di media sosial mencapai 112.146 atau tiga persen dari total percakapan tentang capres. Namun, sebanyak 44 persen di antaranya bernada negatif. Sebanyak 47 persen lainnya netral dan 9 persen menanggapi positif.

Apa saja pembicaraan bernada negatif terkait Ical? Jose menjelaskan, Ical dianggap bertanggung jawab atas bencana lumpur Lapindo, Sidoarjo. Selain itu, Ical dianggap memanfaatkan media miliknya untuk kampanye sebagai capres.

Publik juga menanggapi negatif soal isu Ical terlilit banyak utang dan perusahaannya bakal bangkrut.
Hal lain yang dibicarakan, yakni Partai Golkar bakal mengevaluasi pencapresannya serta isu penggulingannya dari posisi Ketua Umum DPP Golkar.

"Partai dianggap tidak jalan menyosialisasikan Ical dan kedatangannya ditolak oleh mahasiswa di beberapa daerah," kata Jose saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Di sisi lain, banyak pula isu positif yang dibicarakan netizen terkait Ical. Contohnya, Ical dianggap sebagai salah satu capres potensial oleh tujuh purnawirawan jenderal TNI, Ical salah satu capres terkuat versi survei LSI, Ical sering melakukan safari ke daerah, Ical memiliki basis relawan yang cukup aktif, Ical aktif memberi kuliah kewirausahaan, dan Ical dianggap sebagai salah satu pengusaha sukses di Indonesia.

Bagaimana pembicaraan netizen terhadap tokoh lain? Berikut hasil analisis PoliticaWave:

- Anies Baswedan: Positif 6 persen, negatif 2 persen, netral 92 persen
- Dahlan Iskan: Positif 10 persen, negatif 5 persen, netral 85 persen
- Gita Wirjawan: Positif 12 persen, negatif 9 persen, netral 79 persen
- Hatta Rajasa: Positif 17 persen, negatif 6 persen, netral 77 persen
- Joko Widodo: Positif 13 persen, negatif 2 persen, netral 85 persen
- Jusuf Kalla: Positif 35 persen, negatif 2 persen, netral 63 persen
- Mahfud MD: Positif 13 persen, negatif 3 persen, netral 84 persen
- Megawati: Positif 4 persen, negatif 5 persen, netral 91 persen
- Prabowo Subianto: Positif 22 persen, negatif 16 persen, netral 62 persen
- Pramono Edhie: Positif 7 persen, negatif 4 persen, netral 89 persen
- Wiranto: Positif 4 persen, negatif 14 persen, netral 82 persen
- Yusril Ihza Mahendra: Positif 10 persen, negatif 3 persen, netral 87 persen

Source


Selasa, 24 September 2013 | 22:35
Menurut Sosial Media, Elektabilitas Aburizal Bakrie Paling Rendah


Jakarta - Elektabilitas kandidat presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, di sosial media berada di urutan paling bontot, demikian hasil analisis Politicawave, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset media sosial.

Riset yang menganalisis 3.994.528 percakapan dari 1,156.874 pengguna media sosial seperti Twitter, Facebook, blog, dan forum online, menunjukkan bahwa hanya ada 112.146 percakapan tentang Bakrie. Dari jumlah itu, 44 persen bernada negatif, 47 persen sentimennya netral, dan hanya 9 persen yang positif.

"Isu lumpur Lapindo masih menjadi penyebab tingginya sentimen negatif tentang Bakrie. Dia juga dinilai memanfaatkan medianya untuk berkampanye dan dianggap menjual nama Soeharto untuk mencalonkan diri menjadi presiden," terang Yose Rizal, Direktur Politicawave di Jakarta, Selasa (24/9).

Akibatnya, menurut analisis algoritma Politicawave, skor elektabilitas Bakrie berada di angka -22,15. Bandingkan dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, yang punya sentimen paling positif dan karenanya punya elektabilitas paling tinggi yakni di angka 34,66.

Setelah nama Bakrie, ada Wiranto dengan skor -7,8. Citra Wiranto negatif di dunia maya karena dinilai sudah dua kali kalah di pemilihan presiden, diduga sebagai penjahat hak asasi manusia, dan diduga terlibat dalam penculikan aktifis pada 1998.

Berikut adalah urutan capres dengan skor elektabilitas paling tinggi di sosial media menurut Politicawave:

1. Joko Widodo 34,66
2. Jusuf Kalla 5,21
3. Mahfud MD 2,2
4. Hatta Rajasa 0,46
5. Yusril Ihza Mahendra 0,15
6. Anies Basweda -0,11
7. Pramono Edhie Wibowo -0,43
8. Dahlan Iskan -2,66
9. Megawati -3,05
10. Gita Wirjawan -3,24
11. Prabowo -3,24

Dalam risetnya Politicawave mengumpulkan data selama periode 1 Maret 2013 hingga 31 Agustus 2013.

Source

Hasil survey ini akan menjadi evaluasi kinerja cyber beringin di social media. emoticon-Matabelo
0
2.8K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.