AkuCintaNaneaAvatar border
TS
AkuCintaNanea
Layakkah Jokowi Sandang RI-1? Amien Rais Minta Rakyat Jujur Melihat Jokowi
Amien Rais Minta Rakyat Jujur Melihat Jokowi
Jum'at, 13 September 2013 20:38


Bapak Reformasi Indonesia, Prof.Dr.Amien Rais

Jakarta, Sayangi.com - Nama Jokowi semakin hari semakin melambung. Berbagai survei menempatkan Gubernur DKI Jakarta ini sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Bahkan PDI Perjuangan sudah memberikan sinyal untuk mengusungnya sebagai Capres pada Pemilu Presiden 2014. Tapi sudah sejauh apakah prestasi Jokowi sebenarnya? Apakah rakyat sudah melihatnya secara jujur selama ini?

Tokoh Reformasi Amien Rais tidak silau dengan fenomena Jokowi. Ia malah meminta masyarakat agar menilai mantan Wali Kota Solo tersebut secara jujur dan apa adanya. Menurut Amien, prestasi Jokowi di Solo tidak semegah yang banyak dipikirkan orang dan diinformasikan media selama ini. Solo kata Amien, saat ini masih menjadi salah satu dari lima kota termiskin di Jawa Tengah. "Betul. Saya di sini ingin mengatakan apa adanya bahwa coba dicek, Solo termasuk lima daerah tingkat dua yang termiskin di Jawa Tengah," kata Amien Rais dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi, Jumat (13/9/2013) malam.

Di sebagian titik di Kota Solo jelas Amien, memang sudah menunjukkan kemajuan. Tetapi pada titik-titik yang lain, masyarakat masih miskin dan lingkungannya juga kumuh. "Kalau kita sampai ke Ngemplak, Kampung Sewu, dan lain-lain itu memang masih gelap, masih agak kumuh. Karena itu saya melihat memang ada semacam engineering (rekayasa)," jelasnya. Ketua MPP PAN ini juga mencontohkan mobil Esemka yang pernah menyedot perhatian publik, hingga mengantarkan Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Seperti misalnya dulu mobil Esemka. Itu kan menggemparkan Asia Tenggara. Kemudian di mana sekarang mobil Esemka itu. Itu kemudian hilang, tapi pengaruhnya luar biasa itu. Jadi model-model seperti ini kita harus waspadai. Sebagai rakyat yang harus mulai berpikir kritis, demokratis, hal-hal seperti ini harus kita waspadai."
http://www.sayangi.com/politik1/read...melihat-jokowi

Ramadhan Pohan: Jokowi Jangan "Ge-eR" Duluan ...
Kemampuannya belum Teruji!
Kamis, 11 Juli 2013 | 15:22 WIB


Ramadan Pohan

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, Demokrat belum berencana mengundang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mengikuti konvensi capres partainya. Ia pun meminta Jokowi untuk tidak ge-er alias "gede rasa" karena media kerap menjagokannya. “Jokowi jangan ge-er duluan. Orang suka sama dia juga bukan tanpa alasan. Kemampuannya dalam mengelola program juga belum diketahui,” ujar Ramadhan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mengatakan, partainya tak mengundang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi untuk mengikuti konvensi capres yang akan diadakan Partai Demokrat. Alasannya, kata Sutan, Partai Demokrat menghormati PDI Perjuangan sebagai partai yang "membesarkan" Jokowi. Sutan menegaskan, tak hanya Jokowi, kader-kader dari partai lain juga tak akan diundang untuk mengikuti konvensi. Komite Konvensi akan menjaring figur potensial dari internal Partai Demokrat atau figur non-partai. "Tidak akan diundang. Jokowi kader partai lain, biarlah Jokowi untuk PDI-P. Partai lain tidak akan diundang, kami tidak akan menyakiti konstituennya," kata Sutan.

Terkait konvensi, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan tujuh butir pokok terkait konvensi Partai Demokrat pada Minggu (7/7/2013) malam. Penjelasan SBY dilakukan lantaran dia menyadari banyak bias yang terjadi terkait konvensi yang akan dilakukan partainya. Dalam penjelasannya, SBY menuturkan tujuh pokok terkait konvensi seperti penyusunan komite seleksi yang terdiri dari unsur internal dan independen. Komite seleksi ini juga yang akan menentukan kriteria dan juga mengumumkan peserta konvensi pada Agustus 2013 ini.

Adapun peserta konvensi bisa berasal dari kader Partai Demokrat ataupun non-kader. Mereka yang lolos seleksi sebagai kandidat capres nantinya harus menjalani konvensi selama delapan bulan yang dibagi menjadi dua tahap. Mereka akan disurvei oleh tiga lembaga dan hasilnya diumumkan ke publik. Setelah hasil pemilu legislatif diketahui, Partai Demokrat baru akan mengumumkan kandidat capres yang diusungnya.
http://nasional.kompas.com/read/2013....Ge-eR.Duluan.

Professor Ibramsjah, UI:
Jokowi Sih Biasa Saja ....
Print Email
Thursday, 12 September 2013 16:37wib


Professor Iberamsyah, pakar politik dari UI

Jakarta, GATRAnews - Bak cendawan di musim hujan, popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus meroket dan merajai berbagai survei Pilpres 2014. Namun, tak sedikit yang masih meragukan untuk melaju ke RI-1 melihat track record kinerjannya yang belum jelas. Pengamat politik Universitas Indonesia Ibramsjah mengatakan, kinerja (track record) bukan menjadi patokan seseorang untuk nyapres atau tidak. Parameter politik yang bervariatif menentukan maju menjadi RI-1. "Sebenarnya pekerjaan yang dia hasilkan itu biasa-biasa saja, enggak ada yang spektakuler," ujar Ibramsjah kepada wartawan, Kamis (12/9). Oleh karenanya, saat ini momentum yang tepat bagi PDIP untuk mencalonkan Jokowi sebagai Capres. Terlebih, pernyataan Ketua Umum Megawati, Puan Maharani dan Maruara Sirait yang tidak mau menjadi partai oposisi di tahun 2014. "Enggak ada masalah jika untuk kepentingan nasional, namanya juga kepantasan Jokowi itu dilihat dari parameter politik bukan kinerja," jelasnya. Persoalan, Jokowi harus menuntaskan masa jabatan selama 5 tahun dan akan terganjal oleh izin DPRD, menurut pengamat politik dari UI ini, tidak akan ada hambatan.

Sebab, Jokowi dulu di Solo juga tidak tuntas menjabat sebagai Walikota, sedangkan DPRD dipastikan dapat dilobi. "DPRD itu kalau sudah politik semuanya bisa diatur," tegasnya. Sementara itu, partai Gerindra yang mengharapkan Jokowi tidak Capres tahun depan, dianggap sebagai bentuk ketakutan. Sebab, Prabowo kalah pamor dengan Jokowi. "Gerindra menahan Jokowi Capres itu ya karena takut saja, kalau Prabowo bertempur sama Jokowi pasti kalah itu," ucapnya.
http://www.gatra.com/pemilu-capres/3...%E2%80%8F.html

Setahun Pimpin Jakarta, Kinerja Jokowi Dinilai Belum Spektakuler
Kamis, 12 September 2013 | 10:50 WIB


Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com — Setahun sudah Joko Widodo memimpin Jakarta dan menjalankan beberapa programnya yang pelan tetapi pasti sudah terlihat hasilnya. Namun, hasil kerja Gubernur DKI itu dinilai tidak spektakuler. "Sebenarnya, pekerjaan yang dia hasilkan itu biasa-biasa saja, enggak ada yang spektakuler dari Jokowi," kata pengamat politik UI, Iberamsjah, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Kamis (12/9/2013). Saat ini, kata dia, publik melihat Jokowi bukan dari kinerjanya, melainkan dari penokohan dan karakternya. Terkait unggulnya Jokowi di berbagai survei capres, menurut dia, hal itu diukur dari parameter politik, bukan parameter kinerja apa saja yang telah dikerjakannya. Oleh sebab itu, nama Jokowi menjadi yang paling populer saat ini.

Meski begitu, dia mendukung PDI Perjuangan memajukan Jokowi sebagai calon presidennya. Momen 2014, kata dia, adalah momen yang tepat untuk partai Megawati Soekarnoputri itu kembali mendapatkan simpati rakyat dan tidak lagi menjadi oposisi di dalam pemerintahan. Keinginan untuk tidak lagi menjadi oposisi pada tahun 2014 itu pun telah disampaikan oleh Megawati, Puan Maharani, dan Maruarar Sirait. "Enggak ada masalah untuk kepentingan nasionalnya. Namanya juga kepantasan Jokowi itu hanya dilihat dari parameter politik, kok, bukan kinerjanya," jelas Iberamsjah.

Selain itu, menurut dia, penertiban pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang dan permasalahan Waduk Pluit dapat menjadi bekal Jokowi untuk maju menjadi calon presiden. Dengan itu, masyarakat Jakarta maupun Indonesia akan memilihnya untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia. Sementara terkait kemungkinan apakah DPRD DKI akan mengganjal langkah PDI Perjuangan dan Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2014, menurutnya, bernegosiasi dengan lembaga DPRD DKI adalah sebuah hal yang mudah. Pasalnya, dahulu, saat Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Surakarta dan tidak menyelesaikan masa jabatannya, dengan mudah, ia mendapatkan izin maju dalam Pilkada DKI dari DPRD Surakarta. Nantinya, pendekatan yang ia lakukan di Surakarta akan kembali dilakukannya di Jakarta. "DPRD itu kalau sudah politik, semuanya bisa diatur," kata Iberamsjah.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...um.Spektakuler

5 Kemiripan Jokowi dengan Obama
iSenin, 5 November 2012 12:07:47






Empat tahun lalu, Barack Obama menghipnotis publik Indonesia. Jelang Pemilihan Presiden AS, Indonesia dilanda Obamamania. Di SD Menteng tempat Obama pernah menimba ilmu, digelar nonton bareng pemilihan Presiden AS yang mempertarungkan Obama dengan John McCain. Obama menang dan gegap gempita ikut merasuki Indonesia. Saat ini, Obama akan kembali bertarung dalam Pilpres AS melawan Mitt Romney. Polling menunjukkan Obama berimbang dengan lawannya Mitt Romney. Namun, Obamamania seperti redup di Indonesia. Kali ini, publik lebih terkesima dengan pesona Joko Widodo, atau Jokowi, Gubernur DKI Jakarta yang baru mengalahkan Fauzi Bowo dalam Pilgub DKI. Berikut 5 kemiripan Obama dan Jokowi.
http://presiden2014.com/news/index.p...ersi-wartawan/

1. Karisma


Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, karisma dijelaskan sebagai keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya. Baik Jokowi dan Obama memiliki karisma yang mampu mendulang kepercayaan publik. Baik Jokowi dan Barack Obama sama-sama memiliki karisma yang mampu menarik perhatian pemilih. Saat pemilihan wali kota Solo, Jokowi memang fenomenal. Dia menduduki kursi wali kota Solo sejak 2005 setelah memenangkan kontestasi berduet dengan FX Hadi Rudyatmo. Dari persentase suara sah, Jokowi-Rudy mendapat 36,62 persen suara.Sebagai pasangan incumbent, Jokowi-Rudy kembali maju kontestasi pada 2010. Keduanya menang mutlak dengan perolehan sekitar 90 persen suara. Dari Solo, Jokowi bertarung di Jakarta. Karisma Jokowi mampu menaklukkan gubernur petahana Fauzi Bowo. Dalam dua putaran, semuanya dimenangkan oleh Jokowi.




Di Amerika Serikat, Barack Obama juga punya karisma yang mampu mendudukkannya di Gedung Putih empat tahun lalu. Sebelum mengalahkan John McCain, dalam nominasi capres Demokrat, Obama menaklukkan Hillary Clinton. Pada inagurasi sebagai Presiden AS 20 Januari 2009, sebanyak 1,8 juta orang datang ke National Mall di Washington dalam suhu dingin. Obama menjadi presiden dengan tingkat kepuasan mencapai 68 persen.

2. Suka musik rock



Gubernur DKI Joko Widodo dikenal menyukai musik. Namun, aliran musik yang disukai Jokowi bukan musik yang umumnya digemari para pejabat. Sebab, Jokowi menyukai musik metal. "Saya enggak bisa nyanyi, tapi saya suka musik metal, seperti Led Zeppelin," kata Jokowi saat ditanya aliran musik yang disukainya oleh wartawan di Monas, Jakarta, Minggu (28/10). Jokowi memang dikenal menyukai musik rock. Musik itu disukainya sejak ia masih ABG. Bahkan, salah satu yang dibawanya ke Jakarta saat ia terpilih menjadi gubernur DKI adalah kaset rock kesayangannya. "Saya cuma bawa baju dan kaset rock," kata Jokowi. Jokowi mengungkapkan mengapa dia membawa kaset kesayangannya itu. Sebab, di Jakarta semua sudah ada. Jadi yang dibawa hanya kaset koleksinya. "Ada 30 album kaset rock," ujar Jokowi.



Sementara Obama mengaku juga punya kesukaan pada musik rock. Belum lama ini Obama ditanya apa daftar lagu dalam iPod-nya, Obama menyebut nama Rolling Stones dan Bob Dylan. Sementara Bruce Springsteen, diketahui berkampanye untuk Obama.

3. Janjikan perubahan


Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama mengusung misi perubahan untuk Jakarta. Tagline kampanye keduanya pada Pilgub Jakarta baru lalu adalah Jakarta Baru. Artinya, Jokowi mengajak warga Jakarta untuk berubah dibandingkan dengan situasi pada kepemimpinan sebelumnya. Slogan Jakarta Baru mampu menarik perhatian pemilih. Dalam awal pernyataannya setelah menang, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Jakarta atas terselenggaranya Pilgub DKI yang tertib, lancar, jujur, bersih, aman, adil dan tidak ada masalah sekecil apapun. "Setelah ini kita semua ingin nantinya bergerak bersama-sama bersatu tidak terpecah-pecah dalam membangun kota Jakarta. Untuk Jakarta baru yang lebih baik," katanya.



Sama halnya dengan Jokowi, Obama juga menawarkan perubahan dibandingkan kepemimpinan George W Bush. Slogan kampanye Obama yang sangat populer adalah "Hope and change" alias harapan untuk sebuah perubahan.

4. Suka bakso


Gaya kepemimpinan Gubernur DKI Joko Widodo mengundang decak kagum. Kesan merakyat saat kampanye, terus dilakukan ketika sudah terpilih. Jokowi pun semakin sering turun langsung menemui warga. Salah satu momen yang paling diingat adalah ketika Jokowi bertemu warga di kawasan Kramat Jaya, Jakarta Pusat. Kala itu Jokowi mengajak warga menyantap bakso. Dia pun berjanji akan melindungi pedagang bakso serta masyarakat yang mengkonsumsi bakso.



Ternyata bakso memiliki kenangan khusus dibenak Presiden AS Barack Obama. Ketika menghadiri jamuan makan malam di Istana Merdeka, Obama disuguhkan makanan berbentuk bulat tersebut."And thanks for bakso, nasi goreng, emping, and kerupuk, semuanya enak," kata Obama dalam bahasa Indonesia kala itu. Obama yang pernah tinggal selama empat tahun di Indonesia ternyata memang menggemari bakso dan nasi goreng.

5. Postur langsing dengan kemeja putih digulung


Apa kesamaan Presiden AS Barack Obama dengan Gubernur DKI Joko Widodo? Memang secara kebangsaan dan silsilah jauh berbeda. Namun jika diperhatikan, secara fisik keduanya sama-sama berpostur langsing, tetapi memang Obama jauh lebih tinggi.

Selain itu, dalam berpenampilan antara Obama dan Jokowi sama-sama doyan berpenampilan casual. Sering kali saat tampil di hadapan publik Obama dan Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang digulung.
http://www.merdeka.com/peristiwa/5-k...gan-obama.html


--------------------------------

Ada ketakutan elit politik di negeri ini yang luar dari biasanya, akibat fenomena Jokowi ini. Kehadiran Jokowi ditengah masyarakat, memang fenomenal sekali, bahkan di sebuah media sosial, disebutkan ada enam hal yang menyebabkan fenomena Jokowi menjadi "Rising Star"dalam Pemilu 2014 kelak, yaitu faktor merakyat dan jujur; faktor kemampuan kapabilitas dan kapasitas sebagai seorang pemimpin; faktor kaderisasi partai yang berhasil; faktor peranan media yang kuat; faktor krisis kepemimpinan dan buruknya pemimpin sebelumnya; dan faktor kharismatik. Bahkan, di kalangan masyarakat kita, ada yang sudah menobatkannya sebagai 'Satria Piningit'.

Semua fenomena diatas, seharusnya tidak menjadikan para tokoh nasional dan elit politik bersikap sirik. Seharusnya malah disyukuri saja, bahwa ditengah krisis kepemimpinan nasional dan runtuhnya kepercayaan rakyat terhadap elit politik dan pejabat negara akibat prilaku mereka sendiri yang suka mengkhianati rakyat dan suka berbohong pada mereka, ternyata rakyat kita masih punya rasa optimisme untuk memilih seorang pemimpinnya yang mereka akui paling baik dari semua pemimpin dan elit yang rata-rata buruk itu.

Fenomena itu hampir sama ketika rakyat Amrik mendambakan seorang Presiden AS yang cerdas, merakyat dan hangat kepada rakyatnya setelah mereka dipimpin 2 bapak-anak yang menghancurkan ekonomi akibat perang teluk dan krisis ekonomi, yaitu George Bush Dinasty. Mereka saat dilakukan Pilpres, datang berbondong-bondong menuju TPS, tua-muda dan termasuk para elit dan kaum terpelajarnya (yang selama ini cuek dan golput), hanya untuk memastikan bahwa yang akan terpilih untuk Presiden AS adalah figur yang tidak lagi seperti figur 'Bush family' itu. Pilihan mereka pun akhirnya jatuh pada anak muda kulit hitam, Barack Obama.

Maka dalam kasus Pilpres Indonesia tahun 2014 kelak, bisa saja perasaan hati nurani rakyat Indonesia saat ini adalah sangat mirip dengan suasana kebathinan rakyat AS pada saat mereka berbondong-bondong datang ke TPS untuk memilih Barack Obama dulu. Bisa saja, bukan? Makanya, tak usah dihalang-halangi, biarkan saja mengalir seperti air sungai menuju laut. Biar semuanya terjadi sesuai takdirnya!



emoticon-Sorry
Diubah oleh AkuCintaNanea 25-09-2013 00:18
0
15.3K
173
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.