Bengkel Gizi Terpadu (BeGitu) merupakan program pemulihan gizi untuk membangun derajat kesehatan melalui proses rehabilitasi dan edukasi gizi secara terpadu, partisipatif dan sumber daya relawan lokal. Salah satu lokasi Bengkel Gizi Terpadu ACT yang masih berjalan yaitu di Kelurahan Jatimulya-Bekasi.

Status gizi merupakan indikator yang dapat berubah secara cepat terhadap balita sehingga diperlukan pengukuran untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan

Program ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukurang BB (Berat Badan), TB (Tinggi Badan) dan Lila (Lingkar Lengan) balita, mengetahui perkembangan status gizi balita dan mengetahui kondisi kesehatan balita. Setelah dilaksanakan beberapa kali, program ini kembali digelar pada Rabu, (18/9), pukul 10.00 s/d 12.00.

Sasaran dari program ini adalah 100 balita yang diindikasikam berstatus gizi kurang dan buruk di 5 Posyandu di Kelurahan Jatimulya

Kegiatan meliputi pendaftaran, Penimbangan BB, Pengukuran TB dan Linkar Lengan atas (LiLa) Balita, Pemeriksaan Kesehatan, pemberian Obat & Multivitamin, Pembagian paket gizi yang terdiri : Susu, Biskuit , Buah-buahan

Tim pelaksana kegiatan ini terdiri dari dua relawan medis dr. Maya Witono Nurjannatun Naim, sebelas relawan lokal, dan penerima manfaat dari program ini adalah 67 Balita, 64 KK.

Menurut Suko Rini, Senior Manager Community Development, bahwa data yang diperoleh belum menggambar status gizi secara keseluruhan dikarenakan jumlah balita yang hadir berjumlah 67 balita dan cakupan wilayah hanya berjumlah 5 posyandu dari 50 posyandu yang menjadi target sasaran Program Bengkel Gizi Terpadu ACT di kelurahan Jatimulya.

“ Dari data tersebut didapatkan jumlah balita gizi buruk dan kurang cukup tinggi, yaitu sebanyak 24% untuk gizi buruk dan 37% Balita Gizi Kurang,” ungkapnya

“ Kebutuhan akan program intervensi gizi cukup tinggi jika berpatokan dari data tersebut, namun perlu diperhatikan faktor pendukung lainnya.” Tutupnya. (sur)