Skalanews - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menduga ambruknya Gelanggang Olahraga Koja, Kamis (19/9) kemarin, disebababkan adanya ketidakberesan dengan konsultan yang mengerjakannya.

Untuk itu dia akan segera memanggil asosiasi konsultan yang menangani pembangunan GOR Koja untuk dievaluasi.

"Mau tahu ini 'abal-abal' atau nggak," kata Basuki di Balaikota, Jumat (20/9).

Diakuinya, memang banyak konsultan 'nakal' yang cuma bermodalkan surat sertifikat atau mengantongi akreditas saja untuk memenangi tender, tapi tak punya pekerja. Akibatnya, mereka malah melimpahkan kerjaan ke kontraktor lain.

Kalau konsultannya 'abal-abal', kata Basuki, maka kemungkinan terjadinya hal yang tak diinginkan juga bisa macam-macam.

"Kita tidak tahu apakah konsultan ini beres atau tidak. Tapi ini pasti masalah konsultan. Mereka yang tidak ngerti cara membangun konstruksi seperti apa."

Kata dia, memang perlu dilakukan evaluasi besar-besaran mengenai persoalan ini. Karena di seluruh Indonesia, masalahnya juga sama. "Yang menang tendernya siapa, tapi yang mengerjakan malah sub. Padahal sub ini bisa lebih murah dan lebih baik. Tapi mereka tidak bisa ikut tender karena tidak memenuhi syarat."

Diketahui GOR Koja yang terletak di Jalan Balai Rakyat, Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Kamis sore kemarin ambruk. Enam pekerja harus dirawat di rumah sakit Pelabuhan karena mengalami luka-luka akibat tertimpa runtuhan. (mvw)