Oliver Stone: Obama itu Ular

Beranda

...

The Lounge
Oliver Stone: Obama itu Ular

defri ariyanto

22-08-2013 01:24

Oliver Stone: Obama itu Ular

TEMPO.CO, Tokyo - Sutradara Oliver Stone mengkritik Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, terkait penyikapan terhadap mereka yang kontra terhadap kebijakannya. Berbicara di depan Foreign Correspondents Club Jepang di Tokyo, ia menyebut Obama sebagai ular dan mencela pemantauan pemerintah terhadap pihak-pihak yang kontra dengan mereka.

"Kita harus menanggalkan hal terkait terorisme. Masalahnya adalah, di seluruh dunia ... setiap protes publik, setiap demonstrasi menentang pemerintah, apakah itu hak-hak sipil, penentangan terhadap perang Vietnam, protes terkait perang Irak, itu adalah protes yang sangat penting," katanya saat membahas miniseri besutannya berjudul The Secret History of the United States.

"Tapi apa yang ditargetkan di sini bukan hanya teroris tapi kelompok-kelompok ini. Siapa saja yang memprotes kebijakan pemerintah di masa depan - tak peduli apakah Anda bankir Wall Street, jika Anda memprotes mereka, Anda akan dianggap sebagai ancaman potensial," katanya.

Membandingkan iklim politik AS di bawah Obama dan era J Edgar Hoover, pemimpin FBI pertama, ia menyatakan sangat jauh berbeda. "Obama adalah ular. Dia ular, dan kita harus mengubahnya," katanya.

Spoiler for temannya ular:

Ia menyatakan hal itu terkait bagaimana AS menangani para whistleblower. Stone mengatakan Snowden (Edward Snowden, pembocor rahasia pengawasan National Security Agency), mengorbankan dirinya untuk kebaikan negara. Namun ia diperlakukan bak pengkhianat negara.

Stone memuji Rusia yang bersedia memberikan suaka bagi Snowden. "Saya pikir Putin (Presiden Rusia Vladimir) melakukan hal yang benar, dan saya bangga padanya untuk melakukan hal ini," katanya. "Perlu lebih banyak negara yang berani menghadapi AS."

Spoiler for obama vs putin:

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat Barack Obama membatalkan rencana pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang diagendakan berlangsung bulan depan di Moskow. Pembatalan tersebut diperkirakan terkait dengan pemberian suaka sementara dari Rusia kepada pembocor rahasia Badan Keamanan Nasional (NSA) Edward Snowden beberapa waktu lalu.

Meski demikian juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengumumkan pembatalan tersebut akibat sedikitnya perkembangan dalam dialog kerja sama Amerika Serikat-Rusia, terutama terkait pengendalian senjata dan pertahanan rudal, perdagangan dan komersial, isu keamanan global, serta isu hak-hak asasi manusia dan masyarakat sipil.

»Karena sedikit kemajuan dalam isu seperti pengendalian senjata dan pertahanan rudal, hubungan perdagangan dan komersial, isu keamanan global, dan hak asasi manusia dan masyarakat sipil dalam 12 bulan terakhir, kami menginformasikan kepada pemerintah Rusia bahwa akan lebih konstruktif jika pertemuan ditunda sampai ada hasil yang lebih baik dari agenda bersama kita,” kata Carney dalam pernyataannya, Rabu, 7 Agustus 2013.

Obama tetap akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di St Petersburg, tapi membatalkan pertemuan bilateral. Dalam wawancara dengan sebuah stasiun televise Amerika SErikat, Obama menyatakan kekecewaannya atas keputusan Rusia memberikan suaka sementara kepada Snowden.

»Saya kecewa, karena meski kita tidak punya perjanjian ekstradisi dengan mereka, biasanya kita berusaha menghargai jika ada pelanggar hukum atau tersangka pelanggar hukum dari negeri mereka,” kata Obama, Selasa.

Dalam wawancara itu Obama juga menyebut bahwa Rusia kadang-kadang masih tergelincir pada mental dan pemikiran Perang Dingin. Rusia adalah bekas musuh Amerika Serikat di era Perang Dingin.

Penasihat kebijakan luar negeri Presiden Rusia, Yuri Ushakov menyayangkan keputusan pembatalan pertemuan bilateral tersebut.

buat yang hanya baca tetapi tidak komen:

Spoiler for yang tidak komen...hehee: