hafidraufAvatar border
TS
hafidrauf
Alasan Tes Keperawanan dilaksanakan
Saat ini bangsa kita sedang dihadapkan dengan kebijakan kontroversial dari Dinas Pendidikan di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Dimana-mana Ilmuan, sosiolog, pakar hukum, tokoh Agama pada saling berargumen, tak terkecuali orang awam macam ane nih gan, dan saudara-saudara kita yang lainnya juga.

Nah kali ini ane mencoba memberikan pandangan yang sekiranya tak perlu ngotot dijadikan pegangan, hanya saja niat ane ini menjadi salah satu pemikiran tambahan untuk mendukung kebijakan itu, dan ini bentuk maksud yang ane tangkap dari kebijkan tersebut. Tapi, bukan berarti tidak ada pemikiran untuk tidak mendukung kebijakan itu, apalagi bila dihadapkan apa yang namanya HAM, tentu atas nama HAM ane tidak mendukung kebijakan ini, hannya saja, diotak ane ada pemikiran yang dominan dan terkesan mendukung kebijakan itu, karena ini bukan menyangkut HAM tiap individu, tapi juga nanti kemasyaraktnya juga. emoticon-Smilie

Dan mohon maaf yang sebesarnya, jika pandangan ane ini salah besar, maka mohon ane dibantu dengan komen yang benar-benar Objektif ya harapan TS komennya nanti gambaran bahwa agan-sista menghargai thread sederhana ini emoticon-Smilie , mari kita diskusi dengan pikiran sehat dan damai. emoticon-I Love Indonesia (S)

Pemikiran apa yang Ingin TS tawarkan kepada KASKUSER??
Baik lansung aja gan...
Ane udah menyusunnya dalam bentuk tanya jawab di bawah ini : emoticon-Smilie

=================================================

Kenapa Harus tes keperawanan?
Seperti alasan yang udah terlanjur mencuat adalah untuk menekan angka pergaulan seks bebas.

Apakah bisa dengan tes keperawanan, pergaulan seks bebas bisa berkurang?
Tentu, karena ketika wanita mulai mengenal yang namanya asmara, tentu juga perlu dihadapkan dengan kebijakan yang menjadi motivasinya untuk menjaga keperawanan tersebut. Tanpa adanya kebijakan tes keperawanan, tentu keperawanan ini tidak akan dimengerti untuk apa dijaga, ini kebanyakan gadis kalau sudah kenal asmara dan terjatuh dalam rayuan gombal,maka "semua akan kuberikan" emoticon-Hammer2dan paling gak bila tidak takut dosa, ya si gadis aan berpikir takut tidak masuk sekolah nantinya, simple bukan?

Apa pentingnya pemerintah ngurus perawan atau tidak?
Sebenarnya bukan di titikberatkan pada masalah perawan atau gak nya, tapi ini menyangkut karakter yang terbentuk dari "sebab" kehilangan perawan ini.

Karakter gimana?
Gini ya, lo boleh jujur aja ya, wanita yang kehilangan perawannya karena berhubungan seks suka-sama suka dengan pacaranya, ntr pas putus, lalu pacaran lagi, 1000000% berhubungan seks itu akan dilakukan lagi, "lahhh... kan udah lepas perawan? kenapa ditahan?"
Nah... berhubungan seks ini akan menjadi kebutuhan yang terasa mendesak kala mereka berdua-duaan. ini FAKTA.
Quote:


Tapi gan, kalau mereka berhubungan seks lagi, tapi pakai pengaman, ruginya gimana sih gan?
Aman si iya ya, tapi nantinya pas menikah, niat berselingkuh meningkat gan, karena tiap individu itu cara dan imajinasi permainan seksnya berbeda. Nah saat si wanita ini menikah nanti, bisa saja suaminya kurang memuaskan, yang akhirnya dia kangen dengan mantannya.

Quote:


Memang gak semua akan berakhir seperti itu, tapi lihat saja dimedia, banyak berita perselingkugan dengan mantan, padahal udah nikah, BENARKAN??

belum lagi lagi masalah ketika ada konflik dengan suaminya, pasti masalah kehilangan perawan ini akan diungkit-ungkit oleh suaminya. INI KEBANYAKAN LHO!!!

Alaaaahh,, yang masih perawan aja karakternya juga gak baik-baik amat tuh, ada juga koq yang selingkuh..
Nah yang masih perawan aja lo ada yang karakternya begitu, gimana yang udah kehilangan perawan donk? hayoo.. emoticon-Big Grin

Lah bagaimana dengan wanita yang kehilangan perawan karena cedera atau olahraga berat, dan bukan tindak asusila, wahh....bakal dirugikan dong, dan juga mau diapain yang udah kehilangan perawan???
Pada prinsipnya tes keperawanan ini hasilnya nanti (semestinya) rahasia. Hanya pemeriksa, orang tua dan si gadis yang bersangkutan yang tahu. Mengenai hukuman yang akan diberikan kepada yang terlanjur kehilangan perawan ini, itu sepenuhnya diserahkan ke orang tua, agar orang tua lebih giat membimbing si gadis. Karena banyak orang tua lengah, atau tidak tahu kalau anaknya udah kehilangan perawan, pikir aja kalau memang kehilangan perawan ini tidak penting, ya kenapa sigadis berusaha sekuat tenaga untuk merahasiakannya dari orang tua?? coba saja sigadis ngelapor sendiri ke orang tuanya, kalau perawannya telang hilang karena kimpoi luar nikah, bisa dibayangkan hal yang terjadi?? jadi bukan masalah hilang keperawanan (robek selaput daranya) melainkan manifestasi dari kehilangan keperawanan tersebut.
Logikanya disitu gan.

Lanjut ke masalah cedera
Kalau karena cedera tentu orang tua harus memotivasinya bahwa masa depan itu tetap ada, bukan malah menyudutkannya, tapi kalau karena seks bebas, tentu orang tua mesti memberikan kebijakan tersendiri yang bersifat win-win solution bukan hanya berkutat pada hukuman untuk memberikan "efek jerah" saja.

Tindakan win-win solutin seperti apa?
Ya... ... ...Mulai dari intens memberikan perhatian, menasehatinya, menikahkannya, atau diberikan guru spiritual yang intensif agar segera betaubat,

Quote:


Gan, koq ribut masalah keperawanan, keperjakaan gimana??
gak tahu sampai kapan ya gan, setahu ane dari zaman duhulu dan mungkin sampai kiamat nanti, yang dipeributkan adalah TETAP masalah keperawanan, dan keperjakaan di sllu diabaikan. Kenapa diabaikan? ya karena memang pengertian, empati dan toleransi wanita lebih gede ke lelaki yang kehilangan keperjakaan ketimbang pengertian, empati dan toleransi laki-laki terhadap wanita yang kehilangan keperawanan, kecuali memang laki-laki udah hilang keperjakaan, mungkin ini bisa akan saling memaklumi, karena sudah isyarat/kebijakan dalam Al-qur'an bahwa pezinah harus dinikahkan dengan pezinah.

Wow ini kebijakan bagus, untuk mencegah konflik, karena pezinah dengan pezinah ini adalah pasangan yang bisa sepaham, sepengertian, senasib, dan seempati diantara keduanya, emoticon-Smilie, tapi bukan berarti tidak ada pasangan dengan keadaan berbeda ya karena Diluar perjaka atau tidak, yang penting bagi wanita itu ketika lelaki menafkahi keluarga dengan jujur aja, inilah kehormatan baginya. atau sebaliknya si wanita benar-benar menyesali masalalu dan menjadi pembelajaran yang sungguh-sungguh untuk generasinya.

Lelaki kelihatan Egois ya?
Ya memang Egois, gak tahu sampai kapan berakhirnya keegoisan ini, dan menurut ane gak akan ada ujungnya, dan para wanita harus sadari hal ini,bahwa sebejat-bejatnya lelaki, dia akan pasti berusaha memilih wanita yang dinikahinya adalah wanita "baik-baik", dan salah satu ciri-ciri wanita baik-baik di hati dan pemikiran hematnya kita para lelaki adalah ia menjaga keperawanan, karena bagi kita lelaki yang perjaka tentang wanita yang kehilangan perawan adalah bentuk kecurangan, curi start, tidak bisa dipercaya.

Wah gimana gan jodoh kita yang udah gak perawan?
ya.. tetap ada jodohlah sis, tergantung dan sepadan dengan usaha perbaikan diri Anda sendiri nantinya, karena mantan wanita pekerja seks, bisa juga dapat orang yang relatif lurus, kiyai atau orang alim (lelaki baik lah pokonya) emoticon-Smilie

Nah kalau ternyata berakhir dengan punya jodoh yang baik juga, lalu apa pentingnya lagi keperawanan gan?
Kembali lagi ke point atas gan yakni menekan pergaulan seks bebas. Jodoh adalah masalah pribadi dan sykur-syukur kalau memang dapat orang lurus. Tapi mengenai pergaulan seks bebas ini adalah urusan sosial kemasyarakatan gan, efeknya luas.

Nah gimana menurut agan-agan? ?

TS menerima emoticon-Cendol (S)
Diubah oleh hafidrauf 23-08-2013 13:53
0
3K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.